Akui Skandal Sex, Raja Carl XVI Gustaf Ubah Peraturan Keanggotaan Akademi Swedia

Award News
oleh : pandangan Jogja
Konten dari Pengguna
28 April 2018 21:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Award News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Akui Skandal Sex, Raja Carl XVI Gustaf Ubah Peraturan Keanggotaan Akademi Swedia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
(svenskaakademien.se/en)
Bungkam sejak sang ketua undur diri pada 12 April 2018, Akadami Swedia mengeluarkan pernyataan resmi pada Selasa 24 April kemarin. Rilis ini mengakui adanya pelecehan seksual yang dilakukan oleh Jean-Claude Arnault, suami salah satu anggota Akademi dan seorang yang memimpin klub budaya penting di Swedia yang didanai Akademi. Dalam rilis juga disebutkan Raja Swedia Carl XVI Gustaf akan merubah peraturan keanggotaan Akademi sehingga krisis Akademi seperti yang saat ini terjadi tidak terulang.
ADVERTISEMENT
Dibentuk pada 1786 oleh Raja Swedia dan menerima mandat pada 1901 untuk mengelola hadiah Nobel Sastra, Kamis 12 April 2018 jadi hari paling bersejarah bagi Akademi Swedia dengan dipaksa mengakhiri kesakralannya oleh skandal seks yang sangat merusak reputasi Raja Swedia dan Alfred Nobel. Skandal yang membuka banyak aib lain yang selama ini ditutup rapat, seperti penyelewenangan pendanaan akademi yang diberikan untuk aktivitas salah satu anggota, yang adalah istri dari tertuduh skandal dan pembocoran pemenang Nobel sebelum resmi diumumkan, dengan pelaku yang sama dengan pelaku skandal sex.
Pada sebuah pertemuan anggota Akademi pada Kamis 12 April 2018 perselisihan antar anggota membuat Ketua Akademi, Sara Danius keluar bersamaan dengan mundurnya anggota Akademi Katarina Frostenson, istri Jean-Claude Arnault sang tertuduh pelecehan seksual. Sebelumnya, dari total 18 anggota Akademi, sudah ada 3 anggota yang keluar setelah kalah voting untuk mengeluarkan Katarina Frostenson. Hanya dalam satu minggu, total 5 anggota meninggalkan Akademi. Dan 2 orang anggota lainnya mundur pada tahun 1989 karena Akademi menolak bersikap atas ancaman mati Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini, kepada pengarang "The Satanic Verses," Salman Ruside. Padahal, peraturan Raja mengikat anggota Akademi Swedia seumur hidup dan meski bisa mengusir seseorang atau membiarkan anggota mundur, posisi seorang mantan anggota Akademi tidak bisa diganti sebelum dia meninggal. Dan untuk memutuskan pengganti musti disetujui minimal 12 anggota, tapi kini anggota akademi tinggal 11 orang.
ADVERTISEMENT
Rilis pers Akademi Swedia dimulai dengan pengakuan akan situasi krisis yang disebabkan perselisihan kuat antar anggota atas isu-isu penting sekaligus upaya untuk memanggil kembali anggota yang telah keluar.
“…Keyakinan di Akademi telah dirusak, jumlah anggota aktif berkurang…Kami sangat berharap bahwa tindakan yang kami ambil dan arah yang kami pilih tidak hanya akan memulihkan kepercayaan, tetapi juga memanggil pulang mereka yang telah memilih pergi dan melibatkan mereka kembali dalam pekerjaan Akademi.”
Akademi menyatakan telah menunjuk Firma hukum Hammarskiöld & Co untuk menyelidiki sejauh mana pengetahuan Akademi tentang skandal sex yang dilaporkan kepada pers oleh 18 wanita dan melibatkan direktur Forum Budaya Kulturplats. Dan Akademi menyesalkan surat pada bulan Desember 1996 yang melaporkan kekerasan seksual di Forum Budaya Kulturplats namun tidak dilanjuti oleh Ketua Akademi saat itu.
ADVERTISEMENT
“Akademi Swedia sangat mengutuk pelecehan seksual dan agresi seksual di mana pun itu terjadi,” rilis pers mengatakan.
Akui Skandal Sex, Raja Carl XVI Gustaf Ubah Peraturan Keanggotaan Akademi Swedia (1)
zoom-in-whitePerbesar
(svenskaakademien.se/en)
Tugas Menakutkan
Tuduhan skandal sex harian terbesar di Swedia, "Dagens Nyheter," sepanjang November – Desember tahun lalu memuat pengakuan 18 perempuan yang mendapat pelecehan dan kekerasan seksual dari Jean-Claude Arnault yang dilakukan di fasilitas milik atau terkorelasi dengan Akademi Swedia, di Swedia maupun Perancis. Para pekerja perempuan di Klub Budaya itu juga mengaku mengalami pelecehan yang sama dan bahkan para pelajar yang belajar menulis di sana pun mengalami pelecehan dan sekolah telah memprotes dan menghentikan kerjasama pelatihan penulisan di klub tersebut. Sementara, pendanaan Akademi untuk Forum Kulturplats milik pasangan Arnault – Frostenson dinyatakan bertentangan dengan aturan konflik kepentingan Akademi. Penyelidikan hukum juga mengungkapkan pelanggaran aturan kerahasiaan Nobel Sastra yang dalam pemberitaan "Dagens Nyheter" disebut sebagai salah satu cara yang digunakan Arnault untuk melakukan pelecehan dan kekerasan seksual .
ADVERTISEMENT
Perubahan akan diperlukan di peraturan Akademi, tetapi juga di organisasi dan praktik kerjanya. Akademi menyebut perubahan peraturan sebagai "tugas yang sangat berat dan menakutkan," tetapi langkah telah dimulai. Minggu ini, sesuai dengan keinginan Akademi Swedia, Yang Mulia Raja Carl XVI Gustaf telah memutuskan untuk mengubah undang-undang tentang pengunduran diri, sehingga memungkinkan di masa depan bagi anggota untuk meninggalkan Akademi atas kemauan mereka sendiri.
“Ini selaras dengan praksis hukum saat ini dan akan memfasilitasi pemilihan anggota baru… Langkah-langkah konkret sedang direncanakan termasuk penguatan tim hukum Akademi untuk meninjau perubahan organisasi dan interpretasi baru dari undang-undang kami. Lebih banyak perubahan akan dilakukan pada peraturan dan prosedur kerja dengan tujuan menciptakan lebih banyak transparansi di Akademi dan operasinya daripada sebelumnya.”
ADVERTISEMENT
Akademi Swedia adalah institusi yang sangat penting bagi budaya Swedia dan bahkan internasional. Selain Hadiah Nobel Sastra, sejumlah besar hadiah dan tunjangan diberikan oleh Akademi untuk penulis, penerjemah, sastra dan sarjana bahasa, guru, pustakawan dan lain-lain di Swedia dan daerah Nordik. Akademi memberikan hibah untuk program budaya dan mengatur dan membiayai proyek leksikografis utama yang penting. Akademi juga berkontribusi dalam cara lain untuk mempelajari dan memelihara bahasa Swedia.
Rilis Akademi menyatakan reputasi Hadiah Nobel Sastra telah sangat menderita dari publisitas seputar krisis Akademi sehingga perlu mengatasi masalah legitimasi dengan sangat ketat. Akademi menekankan bahwa Komite Nobel Akademi Swedia - kelompok kerja yang mempersiapkan kolokium hadiah dan mengajukan rekomendasi sebelum keputusan tercapai - masih utuh dan telah melakukan tugasnya musim semi ini dengan cara yang biasa.
ADVERTISEMENT
“..tindakan yang telah diambil hanyalah langkah pertama..Semua perubahan tidak dapat dilakukan sekaligus, sebagian lagi memerlukan studi dan diskusi lebih lanjut. Pekerjaan perubahan telah dimulai dan akan dilanjutkan dengan dialog yang erat dengan masyarakat.” (Sarivita – YK 1)
Akui Skandal Sex, Raja Carl XVI Gustaf Ubah Peraturan Keanggotaan Akademi Swedia (2)
zoom-in-whitePerbesar
(svenskaakademien.se/en)
Baca juga :
https://kumparan.com/award-news/hadiah-nobel-sastra-2018-terancam-ditiadakan
https://kumparan.com/pandangan-jogja/skandal-sex-dinamit-penghancur-kredibilitas-nobel-sastra?ref=body
https://kumparan.com/award-news/pulitzer-prize-2018-kukuhkan-kekuatan-jurnalisme-dalam-merubah-wajah-dunia?ref=body