Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Haruki Murakami Calon Kuat Pemenang ‘Alternatif Nobel Sastra’
7 September 2018 14:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Award News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Haruki Murakami dan Neil Gaiman, dua pengarang yang karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia termasuk dalam 4 nama unggulan calon penerima The New Academy Prize in Literature. Penghargaan ini adalah penghargaan alternatif setelah Akademi Swedia diguncang skandal sex yang membuat penghargaan Nobel Sastra tahun ini ditunda pada 2019 untuk diberikan pada 2 orang pemenang sekaligus.
ADVERTISEMENT
Di masa ketika nilai-nilai manusia semakin dipertanyakan, sastra menjadi perlawanan dan kode keheningan. Sekarang menjadi lebih penting daripada sebelumnya, bahwa hadiah sastra terbesar di dunia harus diberikan, namun Akademi Swedia telah runtuh oleh skandal sex.
Sebagai gantinya, lebih dari 100 penulis, aktor, wartawan, dan tokoh budaya Swedia lainnya telah membentuk Akademi Baru, yang akan memberikan penghargaannya sendiri pada musim gugur tahun ini, mengikuti garis waktu yang sama dengan pemberian Nobel Sastra. Penghargaan itu bernama, The New Academy Prize in Literature.
"Kami telah mendirikan Akademi Baru untuk mengingatkan orang bahwa sastra dan budaya pada umumnya harus mempromosikan demokrasi, transparansi, empati dan rasa hormat, tanpa hak istimewa, bias arogansi, atau seksisme," kata mereka dalam sebuah pernyataan seperti dikutip The Guardian.
ADVERTISEMENT
Dari 47 nama, 4 pengarang dengan suara terbanyak ditentukan melalui mekansime voting dari 10 Juli hingga pertengahan Agustus yang bisa diikuti oleh semua orang dari seluruh dunia.
Selanjutnya, dewan juri akan memilih siapa pemenang utamanya dan akan diumumkan pada 12 Oktober dan diberikan dalam acara formal pesta perayaan 9 Desember 2018 yang sekaligus pembubaran The New Academy. Dan pada akhir Agustus lalu, The New Academy telah mengumumkan 4 nama dengan perolehan suara terbanyak, yakni Haruki Murakami, Maryse Condé, Kim Thuu, dan Neil Gaiman.
ADVERTISEMENT
Haruki Murakami dan Neil Gaiman, dua pengarang top dunia ini karyanya telah banyak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. IQ84, Norwegian Wood, Kafka on The Shore, dan Tsukuru Tazaki Tanpa Warna, 4 novel Murakami yang naik cetak berulang kali dalam bahasa Indonesia. Sedangkan novel Gaiman yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia di antaranya, American Gods, Mitologi Nordik, Stardust, dan Caroline.
Gaiman dalam aku Tweeter-nya menulis bahwa dia sudah sangat senang berada didaftar finalis. "Kemenangan tidak akan membuat saya lebih bahagia daripada seperti berada didaftar finalis. Jadi saya tidak menganggapnya sebagai pertandingan, karena ini seperti berada di perkumpulan yang mulia dan terhormat.”
Murakami, yang sering menjadi penantang terdepan untuk meraih hadiah Nobel Sastra, karya-karyanya disebut New Academy sebagai karya yang menggabungkan budaya pop dan realisme magis dengan sangat dahsyat.
ADVERTISEMENT
Dua penulis unggulan lainnya, masih jarang dikenal oleh pembaca umum di Indonesia yakni Maryse Conde dan Kim Thuy. Tampaknya, belum satupun karya mereka yang pernah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
New Academy menyebut Maryse Condé, dengan karya-karyanya termasuk Desirada dan Segu, adalah, “salah satu penulis Karibia yang paling luar biasa. Ia menunjukkan bagaimana kolonialisme telah mengubah dunia dan bagaimana mereka yang terpengaruh mengambil kembali warisan mereka”. Kim Thúy, Academy menulis, "kisahnya melukis warna Vietnam dan aroma dan rasa juga, serta bahaya pengasingan dan pencarian identitas." (Anasiyak Kiblatovski)
Berikut Biografi Singkat Para Finalis The New Academy Prize in Literature 2018
Maryse Condé
Lahir tahun 1937 di Pointe-à-Pitre, Guadeloupe, Maryse Condé dianggap sebagai salah satu penulis Karibia yang paling luar biasa. Dia telah menulis sekitar dua puluh novel dan menerima beberapa penghargaan bergengsi.
ADVERTISEMENT
Dia telah menjadi Profesor Emeritus di Universitas Columbia, New York, tetapi sekarang tinggal di Guadeloupe dan Perancis. Karyanya antara lain: Desirada, Segu, Crossing the Mangrove, Who Slashed Celanire's Throat?.
Haruki Murakami
Lahir 1949 di Kyoto, Haruki Murakami telah tinggal di AS. Dia telah menerima beberapa penghargaan internasional bergengsi dan juga disebut sebagai kandidat Hadiah Nobel. Karyanya antara lain: Norwegian Wood, The Wind-Up Bird Chronicle, Kafka on the Shore, IQ84.
Kim Thúy
Lahir 1968 di Saigon, Vietnam, Kim Thúy meninggalkan negaranya sebagai pengungsi dengan perahu ketika dia berumur sepuluh tahun dan dibesarkan di Kanada. Dia dikenal karena cerita pendek nan elegan tentang menjadi pengungsi dan imigran. Karyanya antara lain: Ru, Man, Vi.
ADVERTISEMENT
Neil Gaiman
Lahir tahun 1960 di Portchester, Inggris, Neil Gaiman saat ini tinggal di Wisconsin, AS. Dia adalah penulis naskah, penulis dan editor yang memulai karirnya sebagai jurnalis. Novel grafisnya, Sandman, sukses besar yang hanya dikalahkan oleh Superman dan Batman dalam ukuran penjualan.
Dia telah menerima beberapa penghargaan internasional dan merupakan superstar sejati dalam komunitas fantasi. Karyanya antara lain: The Sandman: Book of Dreams, Coraline, The Graveyard Book, The Ocean at the End of the Lane.