Hormon Tiroid Ibu sebagai Penentu Kecerdasan Bayi

Award News
oleh : pandangan Jogja
Konten dari Pengguna
8 November 2018 9:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Award News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hormon Tiroid Ibu sebagai Penentu Kecerdasan Bayi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian terbaru, ibu hamil harus menjalani pemeriksaan tiroid pada trimester pertama untuk meningkatkan kecerdasan anak yang akan dilahirkannya. Kelenjar yang terletak di leher bagian depan itu dapat menghasilkan hormon yang memicu perkembangan otak janin.
ADVERTISEMENT
Penelitian sekelompok pakar India yang dimuat di dalam jurnal National Center for Biotechnology Information edisi September-Oktober menunjukkan, anak-anak yang lahir dari ibu dengan tingkat tiroksin rendah akan lebih penuh perjuangan di sekolah. Mereka akan mengalami gangguan perkembangan kognitif dan psikomotorik.
Pada masa dewasa, tiroid yang kurang aktif dapat menyebabkan kelelahan, kepekaan terhadap dingin, kenaikan berat badan, depresi, nyeri, dan mati rasa.
Ada dua cara untuk mengetahui bahwa ibu hamil menderita kekurangan atau kelebihan tiroid. Cara pertama dengan melakukan screening universal kepada setiap ibu hamil sejak awal mereka memeriksakan diri. Cara kedua adalah dengan pendekatan penemuan kasus.
Banyak perempuan usia subur yang memiliki kadar tiroid rendah, sehingga menempatkan jabang bayi mereka dalam risiko. Kondisi ini, yang dikenal secara medis sebagai hipotiroidisme, sering kali terjadi tanpa gejala. Jadi, pengujian adalah satu-satunya cara untuk mendiagnosisnya.
ADVERTISEMENT
Sekitar 1 dari 50 perempuan dan 1 dari 1.000 laki-laki mengembangkan hipotiroidisme pada beberapa tahap kehidupan. Ini dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi seiring bertambahnya usia, dengan gejala yang biasanya terjadi secara bertahap. Ini juga bisa terjadi sebagai efek samping dari beberapa obat-obatan.
Hormon Tiroid Ibu sebagai Penentu Kecerdasan Bayi (1)
zoom-in-whitePerbesar
“Pemeriksaan kadar tiroid ibu hamil pada trimester pertama adalah wajib untuk menghindari risiko yang menimpa bayi,” kata Dr. Anupama Dave, ketua peneliti dari Department of Obstetrics and Gynaecology, Maharaja Yashwantrao Hospital and Mahatma Gandhi Memorial Medical College, Indore, Madhya Pradesh, India.
Penelitian berbeda yang dipimpin oleh Dr. Martijn Finken dari VU University Medical Center di Amsterdam, Belanda, melacak 1.196 anak-anak sehat sejak lahir hingga usia lima tahun, setelah mencatat kadar tiroksin ibu mereka pada kehamilan 12 minggu.
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian melihat nilai tes anak-anak untuk bahasa dan aritmetika. Anak-anak yang lahir dari ibu dengan tingkat tiroksin dua kali lebih rendah, lebih mungkin untuk memiliki skor aritmetika di bawah rata-rata.
Namun, untuk hasil tes subyek bahasa pada anak usia lima tahun tidak berbeda, sebagaimana pada aritmetika, bahkan setelah mempertimbangkan latar belakang keluarga anak. Jadi, menurut penelitian ini, hormon tiroksin ibu hanya berpengaruh untuk kemampuan matematika si anak.
Akan tetapi, berbagai penelitian tersebut jelas menunjukkan bahwa tingkat tiroksin yang rendah pada ibu hamil jelas terkait dengan perkembangan mental buruk pada masa bayi, yang mungkin menyebabkan kesulitan belajar dan mengurangi pertumbuhan fisik.
Apakah bertahan hingga dewasa?
Hormon Tiroid Ibu sebagai Penentu Kecerdasan Bayi (2)
zoom-in-whitePerbesar
Namun, penelitian Dr. Finken masih menyisakan pertanyaan, apakah masalah-masalah ini bertahan hingga dewasa atau tidak. Untuk menjawabnya, riset harus terus mengikuti anak-anak subjek penelitian hingga dewasa.
ADVERTISEMENT
Dr. Finken menyarankan, tes hormon dapat digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak yang akan membutuhkan bantuan tambahan dalam matematika di sekolah.
"Ada kemungkinan bahwa anak-anak ini dapat mengambil manfaat dari suplemen hormonal untuk meningkatkan perkembangan otak mereka di dalam rahim," katanya seperti dimuat oleh BBC.
"Perawatan seperti itu telah dicoba di masa lalu dan bisa dicoba untuk meningkatkan kemampuan kognitif, meskipun waktu perawatan dapat mempengaruhi keberhasilannya." (Maya P)