Konten dari Pengguna

Mendalami Pengertian Pertumbuhan, Perkembangan, dan Perkembangan Psikomotorik

awtsaqubillah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
1 Oktober 2024 16:40 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari awtsaqubillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Kampus Production dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/makanan-tangan-wanita-perempuan-7414411/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Kampus Production dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/makanan-tangan-wanita-perempuan-7414411/
Foto oleh olia danilevich dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-perempuan-kaum-wanita-sendok-5471928/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh olia danilevich dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-perempuan-kaum-wanita-sendok-5471928/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Proses kejiwaan dalam kehidupan manusia dibagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Keduanya digunakan secara bergantian dan saling bergantung satu sama lain, hal ini tidak dapat dipisahkan. Didalam pertumbuhan terdapat perubahan fisik secara kuantitatif yang melibatkan peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis yang menjadi hasil dari proses pematangan fungsi dalam jangka waktu tertentu. Dalam arti lain pertumbuhan adalah keadaan tubuh atau jasmani kedalam bentuk proses aktif bersinambungan.
ADVERTISEMENT
Hasil dari pertumbuhan ditandai dengan adanya penambahan ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, kekuatan, dan tinggi badan. Pertumbuhan akan semakin sempurna yang ditandai dengan adanya perubahan pada struktur jasmani termasuk sistem jaringan saraf. Secara umum perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju, kata berkembang tidak hanya mengikuti aspek yang bersifat abstrak, akan tetapi meliputi aspek yang bersifat konkret. Dapat disimpulkan bahwa perkembangan menjadi urutan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju arah yang lebih maju dan sempurna.
B. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
Perbedaan dari pertumbuhan dan perkembangan manusia dapat dilihat sebagai berikut.
a. Sifat, dalam pertumbuhan terdapat sifat kuantitatif sedangkan dalam perkembangan memuat kualitatif.
b. Objek, dalam pertumbuhan memuat objek fisik sedangkan pada perkembangan terdapat fungsional fisik dan psikologis.
ADVERTISEMENT
c. Waktu, dalam pertumbuhan mempunyai batas usia tertentu antara 20-22 tahun sedangkan waktu dalam perkembangan berlaku sampai akhir hayat.
d. Kenampakan, dalam kenampakan terdapat pertumbuhan berupa konkret sedangkan perkembangan berupa abstrak.
e. Perubahan, dalam pertumbuhan terdapat perubahan yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali kebentuk awal) sedangkan perkembangan bersifat reversible (dapat kembali kebentuk awal).
f. Indikator, dalam pertumbuhan terjadi perubahan pada fisik sedangkan dalam perkembangan hanya terlihat dari kemampuan dan sifat.
C. Perkembangan Psikomotorik
Perbedaan Individual dalam Pertumbuhan, Perkembangan, Kematangan, dan Perkembangan Psikomotorik:
Perkembangan seorang anak terjadi secara berirama. Perubahan fisik terjadi sangat cepat pada masa bayi dan masa kanak-kanak, namun sangat lambat pada usia sekolah. Perkembangan ini erat kaitannya dengan perilaku motorik. Perkembangan psikomotorik merupakan modal dasar dari aktivitas yang dilakukan seseorang dan merupakan tanda terjadinya perubahan progresif pada diri seseorang akibat perubahan gerak refleks.
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya perkembangan fisik anak, maka perkembangan motoriknya juga dapat diimbangi dengan baik. Semua gerakan sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Pada masa ini ditandai dengan kelebihan dalam bergerak dan aktivitas motorik yang cepat. Keterampilan dan kemampuan motorik anak
berkembang lebih matang. Ada dua jenis utama perilaku psikomotorik universal yang harus diperoleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanak, yaitu.
a. Berjalan, keterampilan berjalan diawali dengan gerakan dasar psikomotorik yang harus dikuasai pada tahun pertama kehidupan.
b. Memegang benda, kemampuan memegang benda berlanjut hingga usia 6 bulan, setelah itu anak berkembang kemampuan menggunakan seluruh lengannya untuk menggenggam benda yang dekat dengan tubuhnya.
Kemampuan untuk tetap bebas hanya dapat dicapai setelah menguasai kemampuan berjalan dengan bebas. Kedua jenis kemampuan psikomotorik ini merupakan dasar bagi perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang dikenal dengan bermain dan bekerja.
ADVERTISEMENT
Perkembangan motorik berarti pengendalian gerakan jasmani yang berkembang melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi. Keterampilan motorik yang terkoordinasi dengan baik dapat dilatih dan berkembang menjadi kebiasaan. Masa anak hingga remaja adalah masa yang ideal untuk mempelajari keterampilan motorik. Pada usia tersebut, tubuh anak masih lentur sehingga lebih mudah dilatih untuk gerakan motorik. Anak tidak terlalu banyak mempelajari keterampilan-keterampilan lain belum terlalu banyak tanggung jawab dibandingkan dengan remaja apalagi orang dewasa. Pengembangan keterampilan motorik merupakan elemen yang sangat penting dalam pengembangan pribadi secara keseluruhan. Fungsi perkembangan motorik, yaitu:
a. Melalui keterampilan motorik anak dapat merasakan kesenangan dan kebahagiaan. Oleh karena itu, anak merasa senang ketika memperoleh keterampilan seperti bermain boneka, melempar, dan menangkap bola.
ADVERTISEMENT
b. Melalui keterampilan motorik, anak mampu berpindah dari keadaan tidak berdaya (helplessness). Anak-anak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Keadaan ini mendukung berkembangnya kepercayaan diri (self confidence).
c. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah.
d. Melalui keterampilan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan temannya bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang terpinggirkan.
Kematangan psikomotorik merupakan perkembangan suatu kemampuan individual yang dapat dipengaruhi oleh otak dan sistem saraf yang berkembang. Seiring bertambahnya usia, bertambah pula kematangan pada perkembangan motorik seseorang. Perkembangan kematangan motorik yang berhubungan besar dengan gerakan-gerakan jasmani yang meliputi interaksi dengan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang terkoordinasi (Hurlock, 1978:151). Kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai faktor keturunan atau pembawaan yang diwarisi oleh orang tua, melainkan kematangan merupakan sifat yang dimiliki oleh setiap individu, dan individu dapat mengalaminya pada masa tertentu (Desmita, 2009:12).
ADVERTISEMENT
Perkembangan psikomotorik terbagi menjadi dua yaitu, motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar sebagian besar melibatkan otot-otot besar dan metorik halus sebagian besar melibatkan otot-otot kecil. Menurut Decaprio (2013:18), motorik kasar adalah gerakan-gerakan anggota tubuh yang menggunakan otot-otot besar yang dipengaruhi untuk perkembangan kematangan individual. Kemampuan metorik kasar cenderung melibatkan otot-otot anggota tubuh, seperti otot tangan dan kaki yang tentunya akan lebih besar mengeluarkan tenaga. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melempar dan menangkap bola, melompat dengan kedua kaki, naik turun tangga, dan mengendarai sepeda.
Kemampuan metorik halus biasanya berhubungan dengan otot-otot kecil untuk mempengaruhi kematangan motorik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menulis, menggambar, mewarnai, mengarsir gambar, memotong gunting, menempel kertas, dan menghapus tulisan. Perkembangan fisik motorik anak ditandai dengan pertumbuhan fisik yang meliputi peningkatan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan tonus otot. Kurang optimalnya pertumbuhan fisik anak dapat menjadi pertanda ada sesuatu yang terjadi dalam diri anak. Pada usia tiga tahun, tubuh, tangan, dan kaki anak akan tumbuh semakin panjang. Kepala masih relatif besar, tubuh bagian lainnya berusaha menyusul seiring dengan semakin miripnya bagian anggota tubuh anak dengan tubuh orang dewasa (Morisson, 2012:221).
ADVERTISEMENT