Konten dari Pengguna

Mengkaji Tipologi Belajar pada Anak Didik

Ahmad Awtsaqubillah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
27 Oktober 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ahmad Awtsaqubillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/duduk-sekolah-siswa-murid-5428003/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels: https://www.pexels.com/id-id/foto/duduk-sekolah-siswa-murid-5428003/
ADVERTISEMENT
A. Tipologi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tipologi adalah ilmu watak tentang bagian manusia dalam golongan-golongan menurut corak watak masing-masing. Tipologi belajar merupakan kombinasi dari kemampuan seseorang dalam menyerap, mengatur, dan mengolah informasi belajar. Itu karna Setiap individu memiliki cara belajar yang berbeda, dan tipologi belajar membantu mengidentifikasi cara terbaik bagi seseorang untuk memproses informasi. Menurut (De Porter & Hermacki dalam Alwiyah, 2015) tipologi belajar siswa merupakan cara yang digunakan siswa untuk mempermudah mereka dalam proses pembelajaran dan bagaimana siswa menyerap, kemudian mengatur, serta mengolah informasi tersebut. Tipologi belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Tipologi belajar juga merujuk pada pengelompokkan gaya atau preferensi individu dalam proses belajar berdasarkan karakteristik tertentu. Dengan mempelajari Tipologi Belajar itu dapat Membantu kita mengenali cara belajar yang paling cocok untuk diri sendiri sehingga kita dapat memaksimalkan potensi belajar. Sedangkan untuk pengajar atau guru tipologi belajar Memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pengajaran yang lebih efektif, dengan menggunakan pendekatan yang sesuai untuk berbagai tipe siswa di dalam kelas.
ADVERTISEMENT
B. Macam-macam Tipologi Belajar
Berikut macam-macam tipologi belajar yang sering dijelaskan dalam literatur pendidikan:
ADVERTISEMENT
a) Kecerdasan Linguistik: Kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tertulis. Siswa dengan kecerdasan ini kuat dalam bahasa dan berkomunikasi.
b) Kecerdasan Logis-Matematis: Kekuatan dalam berpikir logis, menyusun strategi, dan kemampuan dalam matematika atau sains.
ADVERTISEMENT
c) Kecerdasan Visual-Spasial: Kemampuan memahami dan memanipulasi ruang, objek, dan visualisasi. Siswa ini biasanya kuat dalam seni, arsitektur, atau desain.
d) KecerdasanKinestetik: Kecerdasan yang melibatkan kontrol tubuh yang baik dan kemampuan motorik yang kuat, misalnya dalam olahraga atau keterampilan fisik.
ADVERTISEMENT
e) Kecerdasan Musik: Kecerdasan dalam memahami dan menciptakan musik, ritme, dan melodi.
f) Kecerdasan Interpersonal: Kecerdasan dalam memahami orang lain dan bekerja dengan baik dalam tim. Siswa dengan kecerdasan ini biasanya kuat dalam berinteraksi sosial.
g)Kecerdasan Intrapersonal: Kecerdasan dalam memahami diri sendiri dan memiliki kesadaran diri yang tinggi.
ADVERTISEMENT
h) Kecerdasan Naturalis: Kemampuan untuk mengenali dan mengklasifikasikan jenis-jenis benda alami, misalnya dalam biologi atau ekologi.
ADVERTISEMENT
a) Belajar Melalui Penglihatan (Visual Learners): Dominasi pada mata sebagai alat utama dalam belajar.
b) Belajar Melalui Pendengaran (Auditory Learners): Dominasi pada telinga untuk mendengar dan memahami informasi.
c) Belajar Melalui Gerakan (Tactile/Kinesthetic Learners): Lebih nyaman belajar dengan merasakan atau memegang objek, melakukan gerakan fisik, atau pengalaman langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Karim, B. A. (2020). Teori Kepribadian dan Perbedaan Individu. Education and Learning Journal. 1: 1.
Mahmud, M. D. (2017). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Maulidah, L. L. (2017). Memahami Gaya Belajar untuk Meningkatkan Potensi Anak. Jurnal Perempuan dan Anak, 1: 2. 249-254.
ADVERTISEMENT
Mudjiran. (2020). Psikologi Pendidikan. Padang: Kencana.