Manfaat Mengikuti Organisasi bagi Mahasiswa

Ayesha Puri
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
22 Juli 2021 13:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayesha Puri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Ilustrasi sebuah organisasi sedang melakukan rapat (sumber foto: Shutterstock.com))
zoom-in-whitePerbesar
(Ilustrasi sebuah organisasi sedang melakukan rapat (sumber foto: Shutterstock.com))
ADVERTISEMENT
Kata ‘organisasi’ sangat familiar di telinga masyarakat, apalagi di kalangan pelajar dan mahasiswa. Banyak pelajar atau mahasiswa memilih untuk tidak ikut organisasi sebab tidak mau menyita waktunya karena harus mengurus kegiatan dan hal-hal yang berkaitan dengan organisasi. Namun sebagian orang lainnya justru ingin menjadi bagian dari sebuah organisasi di sekolah atau kampus. Mereka meyakini akan memperoleh sejuta manfaat ketika bergabung menjadi anggota organisasi.
ADVERTISEMENT
Biasanya dalam mencapai tujuan organisasi, kita akan melewati beberapa tahapan. Mulai dari perencanaan, diskusi, perdebatan, pengambilan keputusan, hingga eksekusi. Sudah pasti banyak drama bahkan tangis dan air mata mengiringi proses tersebut. Demi mendapat acc (accept) dari pihak kampus, kamu harus melewati proses penolakan proposal, revisi, sampai bolak-balik kampus. Secara tak sadar, proses inilah yang dapat mendewasakan kamu. Akhir kepengurusan organisasi menjadi momentum refleksi bagi setiap anggota bahwa sudah banyak perubahan dalam dirinya setelah bergabung di organisasi tersebut. Sedih dan haru menyelimuti prosesi demisioner. Bangga terhadap diri sendiri dan tentunya terhadap organisasi karena berhasil melewati satu periode dengan baik. Melewati suka dan duka bersama-sama.
Farida (20), mahasiswi universitas swasta di Yogyakarta ini aktif berorganisasi sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai di bangku kuliah. Alasan Farida mengikuti organisasi karena ingin menambah pengalaman dan menambah relasi baik dari dalam maupun luar kampus. Setelah dua tahun bergabung di organisasi kemahasiswaan kampusnya, Farida merasa banyak sekali perubahan pada dirinya.
ADVERTISEMENT
Pengetahuan tidak hanya sebatas pengetahuan formal pemberian para guru atau dosen saja. Tetapi di dalamnya termasuk soft skill. Soft skill inilah yang dapat menopang kamu di dunia kerja kelak. Sayangnya, tidak semua instansi pendidikan membekali siswa-siswinya dengan pengetahuan soft skill. Jadi mau tak mau kita harus aktif mencari dan menggali sendiri. Organisasi menjadi salah satu tempat yang tepat untuk kamu mengasah soft skill, mengembangkan diri dan potensi agar lebih baik lagi.
Dari banyaknya benefit yang mengikuti organisasi, sedikitnya berikut kamu akan merasakan beberapa perubahan berikut ini setelah aktif berorganisasi. Let’s check this out!

Membangun Relasi

Bergabung di suatu organisasi membuka jalan untuk bertemu dengan banyak orang. Bisa bertemu dengan orang dari berbagai latar belakang dan karakteristik yang berbeda-beda. Misalnya dari yang berbeda kelas, berbeda program studi (jurusan), hingga berbeda fakultas. Lingkup pertemanan pun menjadi lebih besar sehingga relasi semakin luas.
ADVERTISEMENT
Farida menuturkan dengan relasi yang luas ia bisa belajar lebih banyak hal yang sebelumnya tidak ia diketahui. Relasi sangat bermanfaat ketika kamu mencari pekerjaan. Semakin banyak teman semakin banyak yang tahu kemampuan kamu sehingga tidak ada lagi keraguan untuk merekomendasikan kamu kepada atasannya. Selain itu, dengan banyaknya bertemu orang membuat kamu lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan baru serta cepat bersosialisasi dengan orang baru.
“Perbedaan yang paling terasa itu lingkup pertemanannya. Sebelum masuk organisasi ruang lingkup pertemanan saya hanya sebatas teman-teman yang sering main bersama dan teman satu jurusan saja. Setelah gabung (organisasi), teman-teman saya bertambah mulai dari internal bahkan eksternal kampus,” ujar Farida.

Mengembangkan Public Speaking

Saking produktifnya si anak organisasi, istilah ‘kura-kura’ (kuliah rapat-kuliah rapat) pun sering tersemat bagi mahasiswa yang aktif berorganisasi. Rapat pun sudah menjadi makanan sehari-hari. Rapat mewajibkan semua anggota untuk menyampaikan pendapat atas permasalahan yang sedang dibahas. Bagi siapa pun yang baru pertama kali berbicara di depan banyak orang pasti merasa gugup bahkan bingung harus berkata apa. Tetapi rapat jugalah yang menjadi ajang melatih diri untuk berbicara di depan publik.
ADVERTISEMENT
Paksaan inilah yang memberimu keberanian untuk berbicara di depan orang banyak. Saling lempar pendapat pun tidak terelakkan. Kecakapan berbicara semakin terasah. Yang awalnya gugup lama-lama kalimat demi kalimat keluar tanpa pikir panjang. Alhasil keberanian berbicara di publik pun sedikit demi sedikit terbangun pada diri kamu. Jadi tidak heran jika anggota organisasi memiliki kecakapan berbicara di depan umum yang lebih baik daripada seseorang yang tidak berorganisasi.

Belajar Mengatur Waktu

Sudah menjadi rahasia umum bahwa seseorang yang berorganisasi akan lebih sibuk bahkan super sibuk. Tanggung jawab yang merupakan amanah organisasi menambah beban pelajar atau mahasiswa. Sedangkan pada dasarnya pelajar/mahasiswa telah dibebani dengan tanggung jawab akademik. Belajar dan tugas-tugas yang harus terselesaikan sebaik mungkin demi mendapatkan nilai yang baik. Hal itu semata-mata sebagai bentuk tanggung jawab kepada orang tua yang telah berjuang menyekolahkan kamu. Untuk menyeimbangkan dua tanggung jawab tersebut, kamu perlu menguasai kemampuan membagi waktu (time management) yang baik.
ADVERTISEMENT
Kesibukan berorganisasi mengajarkan kamu pentingnya memanfaatkan waktu secara efektif. Jika tidak, semua urusan akan keteteran bahkan terbengkalai. Farida mengungkapkan bahwa sebelum ia aktif berorganisasi ia terkesan bodo amat dengan waktu. Prinsipnya kala itu adalah asalkan tugas masih bisa selesai sebelum tenggat waktu (deadline) itu tidak jadi masalah. Berbeda saat ia sudah mulai berorganisasi. Ia mulai mengelola waktunya dengan membuat skala prioritas. “Setelah saya mengikuti organisasi saya bisa manage waktu dengan membuat skala prioritas. Hal yang lebih penting dan lebih mendesak dilakukan terlebih dahulu," jelas mahasiswi semester 4 ini.
Organisasi jelas memberikan manfaat yang berarti pada diri seseorang. Setiap anggota mampu membangun relasi dengan anggota lain, belajar dan mengembangkan kemampuan berbicara di depan umum, serta belajar mengatur waktu. Seseorang yang aktif berorganisasi berada satu langkah di depan orang yang pasif berorganisasi menuju kesuksesan.
ADVERTISEMENT