Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pesona Kota Istimewa Yogyakarta
10 Juli 2021 18:43 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:01 WIB
Tulisan dari Ayesha Puri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Terbawa lagi langkahku ke sana
Mantra apa entah yang istimewa
ADVERTISEMENT
Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja
ADVERTISEMENT
Penggalan lirik lagu Adhitia Sofyan yang berjudul Sesuatu di Jogja merupakan gambaran keistimewaan kota gudeg itu. Yogyakarta dengan pesona yang mampu memikat hati orang untuk melancong ke sana. Mitosnya jika pernah berkunjung ke sana maka akan datang kesempatan lainnya untuk bertamu kembali.
Mitos itu ternyata dibenarkan oleh Audi Raihanah, gadis yang tinggal Jakarta dan sudah beberapa kali singgah ke Yogyakarta. Baginya ada 'sesuatu' yang membuatnya ingin kembali lagi dan lagi ke kota istimewa itu. “Alasan aku liburan ke Jogja cuma satu karena Jogja itu istimewa banget, pokoknya Jogja itu keren.”
Daerah yang memiliki luas 3.186 km2 ini menyimpan segudang pesona. Budaya, makanan, suasana kota, kebaikan warganya sampai objek wisata yang beragam tak ayal membuat siapa pun jatuh cinta pada kota pelajar ini. Rasanya mau berlama-lama saja berada di kota ini. Ingin sekali menjelajah setiap sudut kotanya.
ADVERTISEMENT
Kaya akan Objek Wisata
Sebenarnya Yogyakarta bukan kota yang besar. Beruntungnya, kota ini disangga oleh beberapa daerah yang memiliki banyak objek wisata dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Seperti daerah Sleman, Gunungkidul, dan Kulon Progo. Cukup satu jam perjalanan dari Jogja menggunakan mobil atau motor. Pemandangan alam yang terhampar indah membuat perjalanan tersebut tidak membosankan. Tau-tau sudah tiba saja di destinasi tujuan.
Mulai dari pantai, gunung-gunung, padang pasir, hutan pinus, kuliner, hingga tempat instagramable untuk berswafoto. Semuanya lengkap. Pas untuk menyegarkan jiwa dan raga yang sudah lelah akibat beban pekerjaan, kuliah ataupun sekolah.
Langlang Buana, De Mangol, dan Studio Alam Gamplong merupakan tempat berfoto instagenic yang sedang populer belakangan ini. Gunung Api Purba di Nglanggeran bisa jadi opsi tujuan wisata bagi pengunjung yang suka mendaki gunung tetapi tidak mau terlalu capek. Pasalnya gunung ini hanya memiliki ketinggian 700 MDPL (Meter Di atas Permukaan Laut). Meskipun begitu, pemandangan tak kalah menawan.
ADVERTISEMENT
Gumuk Pasir Parangkusumo juga bisa jadi opsi berwisata di Jogja. Kapan lagi merasakan padang pasir yang luas dan bermain sandboarding tanpa harus pergi ke Timur Tengah. Mau bermain air? Bisa saja. Pantai Nglambor di Gunungkidul memiliki kekayaan bahari yang indah. Di sini terdapat fasilitas diving. Jadi tidak pergi ke Raja Ampat untuk melihat indahnya laut Indonesia. Sebab di Jogja juga ada.
Keramahtamahan Warga
Selain beragam jenis objek wisata, ramahnya warga setempat terhadap para wisatawan meluluhkan siapa saja yang pernah berlibur di Yogyakarta. Dari santunya warga sekitar membuat pelancong nyaman dan seperti berada di kotanya sendiri. Hal inilah yang jarang ditemui di kota-kota lainnya.
Audi menuturkan saat ia ke salah satu tempat wisata ada yang sedang melakukan photoshoot. Tak disangka-sangka fotografer tersebut menawarkan diri untuk memotret dirinya. Kaget adalah perasaan pertama yang Audi rasakan. Karena saat itu belum ada tren di mana warga lokal mau memfoto stranger (orang yang tidak dikenal). “Hasil fotonya pun bagus, tidak asal jepret saja. Belum lagi dia membantu mengarahkan Aku dan temanku untuk bergaya.”
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, keramahan warga Audi rasakan saat bersama sopir yang mengantarkan ia bepergian selama di Jogja. Selama perjalanan Pak Sopir menceritakan tempat wisata. “Sopirnya ramah, dia juga sempat memberitahu soal rute jalan menuju tepat wisata lainnya.”
Suasana Kota yang Menenangkan
Keramahtamahan warga Yogyakarta membuat suasana menjadi nyaman. Apalagi cuacanya yang sejuk menjadikan para wisatawan betah berlama-lama di sana. Dari laman Jogjakarta.go.id, suhu rata-rata di Yogyakarta berkisar 27,2 derajat celsius. Secangkir minuman hangat, alunan musik keroncong di Jalan Malioboro, dan canda tawa menjadi kombinasi yang tepat untuk menenangkan pikiran. Tenang tidak selalu harus hening, tetapi bisa membawa perasaan damai sampai ke hati.
Mungkin itulah mengapa kota Yogyakarta dinobatkan sebagai salah satu kota istimewa di Indonesia selain Kota Serambi Makkah-provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Tuhan telah menitipkan keindahan alam dan hamba-Nya dengan budi yang baik di sana. Meski bertamu ke Jogja seorang diri, sejatinya kamu tidak akan merasa sepi. Karena Jogja istimewa maka akan ada mendapati kejutan yang tak terduga seperti yang dialami oleh Audi Raihanah.
ADVERTISEMENT
(Ayesha Puri / Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta)