Konten dari Pengguna

Tren Museum Date: Pergi ke Museum Seni Harus Paham Seni?

Diah Ayu Permatasari
Mahasiswi Desain Komunikasi Visual di Universitas Pembangunan Jaya
14 Desember 2022 21:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diah Ayu Permatasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
EVENT DEKALCER (DKV and Culture) 2022: Karya seni yang dipamerkan oleh Mahasiswa Desain Komunikasi Visual dari Universitas Pembangunan Jaya. (sumber foto: milik penulis)
zoom-in-whitePerbesar
EVENT DEKALCER (DKV and Culture) 2022: Karya seni yang dipamerkan oleh Mahasiswa Desain Komunikasi Visual dari Universitas Pembangunan Jaya. (sumber foto: milik penulis)
ADVERTISEMENT
Seiring bertambahnya museum yang dibuka sejak pandemi usai, museum date menjadi ide kencan yang paling sering dibicarakan di media sosial. Fenomena “museum date” alias kencan di museum sedang marak dilakukan oleh pasangan muda-mudi saat ini. Kegiatan ini dilakukan dengan menghabiskan waktu berkeliling mengamati isi museum, dan mengambil foto atau video bersama untuk diunggah ke media sosial. Pasangan muda ini biasanya membuat konten dan menyebarkan tren ini lewat media sosial.
ADVERTISEMENT
Muncul opini kontra mengenai museum date. Beberapa netizen beranggapan bahwa museum date melenceng dari fungsi museum sesungguhnya sebagai sarana edukasi. Menurut mereka, museum date hanya dijadikan tempat selfie tanpa memahami karya seni yang ditampilkan. Mereka berpikir bahwa kegiatan ini mengurangi nilai apresiasi kepada senimannya.

Pro dan Kontra dari Museum Date

Ketika pergi ke museum seni, kita tidak perlu memiliki pengetahuan mendalam tentang seni. Tidak masalah jika tidak paham arti karya yang ditampilkan, datang ke museum dan tidak mengingat judul dari karya yang dikunjungi pun tidak akan mengurangi nilai apresiasi kepada senimannya. Sekedar datang ke museum saja sudah termasuk bentuk apresiasi seniman kepada karya yang dipamerkan.
Justru tren museum date bisa menjadi awalan untuk menarik generasi muda untuk berkunjung ke berbagai jenis museum seperti museum sejarah dan museum budaya lainnya. Menurut Kepala Museum Nasional dan Cagar Budaya Sri Hartini yang dilansir di artikel Republika.co.id, pengunjung Museum Nasional Indonesia meningkat. Jumlah pengunjung pernah mencapai 5.500 orang, kebanyakan pengunjungnya berasal dari generasi muda yang sering membuat konten untuk disebarkan di media sosial.
ADVERTISEMENT

Menikmati dan Memahami Seni Adalah Hal yang Berbeda

Menikmati dan memahami karya seni adalah dua hal yang berbeda. Sebagai contoh, menikmati seni rasanya mirip seperti bertemu dengan orang yang kita sayangi, kita hanya suka saja dan merasa senang tanpa tau hal apa yang membuat kita senang. Sedangkan memahami seni berarti kita mencari apa yang membuat kita senang dan makna lebih dalam tentang karya tersebut.
Menikmati karya dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan, sementara memahami karya dapat menjadi proses yang membantu kita untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan. Keduanya adalah cara mengapresiasi karya seni.

Manfaat Lain dari Museum Date

Selain berkencan dan membuat konten, kegiatan museum date memiliki manfaat lain seperti yang diungkapkan para ahli yaitu dapat menambah pengetahuan dan pandangan baru sambil melepas penat setelah menghadapi kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Museum date bisa jadi pertimbangan kalian untuk ide berkencan dengan pasangan. Silahkan pergi ke museum dan nikmati pengalaman seni yang unik. Tidak perlu memahami arti seni untuk menikmati museum. Jelajahi ruang-ruang museum dan lihatlah berbagai karya seni yang ada. Jika kalian tertarik dengan karya seni tertentu, kalian dapat mencari tahu lebih banyak tentang arti dan maknanya. Namun, jika kalian hanya ingin menikmati waktu luang dengan pasangan, kalian tidak perlu memahaminya. Nikmati saja pengalaman kencan yang unik ini!

Daftar Pustaka

Zuraya, N. (2022). Generasi Milenial Dominasi Jumlah Pengunjung Museum Nasional Inadonesia. Diakses 10 November 2022 dari Republika.co.id. https://www.republika.co.id/berita/rjnbzn383/generasi-milenial-dominasi-jumlah-pengunjung-museum-nasional-indonesia
Suratmin. (2000), Fungsi dan Manfaat Museum. 1-2.