Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Kompres Hangat Ibu
24 Desember 2021 12:31 WIB
Tulisan dari Ayu Anggraeni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perlahan mataku terbuka tetepi belum bisa melihat dengan jelas. Samar-samar ku lihat ibu yang tengah bersandar pada dinding dengan mata terpejam. Didekapnya diriku dalam tidur setengah duduknya. Aku mengerjap, berusaha mendapatkan penglihatan yang lebih baik dalam kamar yang gelap itu. Ku lihat raut wajahnya yang lelah, sedikit pucat bibirnya. Matanya bergerak-gerak gelisah. Terpancar kekhawatiran yang luar biasa meski ia sedang terlelap. Tiba-tiba ibu terkesiap seakan baru saja dibebaskan dari mimpi buruk. Buru-buru kupejamkan mata kembali. Takut ibu tahu kalau sedari tadi aku menatapnya.
ADVERTISEMENT
"Astaghfirullah, ketiduran" ucapnya setengah berbisik. Tangan kurus itu mengusap wajahnya dengan sedikit kasar. Lalu disentuhnya pucuk kepalaku dengan pelan. Pelan sekali.
"Masih panas, harus dikompres lagi," gumamnya.
Aku yang kala itu masih berusia enam tahun meringkuk tak berdaya. Merasakan remuk di sekujur tubuhku dan demam yang tak kunjung pergi. Ku lingkarkan tanganku ke badannya agar ia tak kemana-mana. Namun, gagal. Dilepaskannya pelukanku. Ia bergerak mengambil sepotong handuk dan air hangat. Dicelupkannya handuk itu, lalu ia peras dan ia tempelkan ke dahi ku dengan perlahan. Ia usap ujung kepalaku sembari berkata, "Cepat sembuh ya, nak"
Ku peluk ia sedikit lebih erat. Aku yang masih kecil itu tak paham seberapa besar pengorbanannya untukku. Tapi aku tak akan pernah lupa tentang bagaimana ia merelakan malamnya hanya untuk menjagaku, mengompresku, mengusap puncak kepalaku dengan lembut sembari berkata, "Cepat sembuh ya nak,"
ADVERTISEMENT
Ketika aku tumbuh sedikit lebih dewasa, aku baru paham kalau semua yang ia lakukan untukku adalah bentuk kasih seorang ibu. Kelak, jika aku menjadi seorang ibu, aku ingin menjadi sepertinya. Menjadi sosok ibu yang lembut, berlimpah kasih, dan rela melakukan apapun demi anaknya.