Konten dari Pengguna

Fenomena Kelompok Sosial Geng yang Menyimpang di Lingkungan Kampus

Ayu Imtyas Rusdiansyah
Double degree student. Sociology at Universitas Brawijaya. PGSD at Universitas Terbuka. Master Teacher at Ruangguru. Founder and CEO of Ayrus Education. Author 50 books.
30 Juli 2023 7:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayu Imtyas Rusdiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.shutterstock.com/image-photo/group-portrait-five-happy-smiling-mixed-2085838870
zoom-in-whitePerbesar
https://www.shutterstock.com/image-photo/group-portrait-five-happy-smiling-mixed-2085838870
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengalaman di lingkungan kampus tidak selalu identik dengan belajar, mengembangkan potensi diri, dan berinteraksi secara positif. Di beberapa kampus, terdapat fenomena kelompok sosial geng yang menyimpang.
ADVERTISEMENT
Kelompok ini dapat terbentuk karena berbagai alasan, seperti tekanan sosial, keinginan untuk menjadi diterima, atau perasaan tidak diakui. Artikel ini akan menggambarkan penyebab, dampak, dan solusi terkait fenomena kelompok sosial geng yang menyimpang di lingkungan kampus.
Mahasiswa baru sering kali mencari tempat mereka di lingkungan kampus yang baru. Dalam usaha ini, beberapa dari mereka dapat tergabung dalam kelompok yang menyimpang untuk mendapatkan rasa identitas dan dukungan sosial.
Bukan hanya itu, ternyata ada teori etika kelompok yang ada di sana. Teori ini menyatakan bahwa individu dalam kelompok cenderung mengadopsi nilai-nilai dan perilaku yang disepakati oleh kelompok mereka, bahkan jika itu melibatkan perilaku menyimpang.
Dalam konteks kampus, kelompok sosial geng menyimpang ini dapat terbentuk karena anggotanya merasa lebih kuat secara sosial dan emosional ketika berada bersama.
ADVERTISEMENT
Beberapa kelompok sosial geng yang menyimpang dapat menekan kepribadian dan kebebasan individu, mengubah mereka menjadi lebih mirip dengan norma kelompok daripada identitas mereka sendiri.
Mahasiswa yang merasa tidak diterima oleh kelompok lain atau merasa terpinggirkan dalam lingkungan kampus cenderung mencari kesamaan dan dukungan di dalam kelompok sosial geng yang menyimpang.

Dampak Fenomena Kelompok Sosial Geng di Kampus

Ilustrasi teman pria. Foto: Shutterstock

1. Gangguan Akademis

Terlibat dalam kelompok sosial geng yang menyimpang seringkali mengganggu fokus dan perhatian mahasiswa terhadap studi akademis. Akibatnya, kinerja akademis mereka dapat menurun.

2. Kesehatan Mental

Kelompok sosial geng yang menyimpang sering kali didasari oleh tekanan dan dinamika sosial yang tidak sehat. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anggota kelompok.

3. Pelanggaran Hukum dan Etika:

Beberapa kelompok sosial geng dapat terlibat dalam perilaku yang melanggar hukum dan etika, seperti penggunaan narkoba, kekerasan, atau kegiatan ilegal lainnya.
ADVERTISEMENT

4. Gangguan Lingkungan Kampus

Fenomena kelompok sosial geng menyimpang juga dapat mengganggu ketertiban dan keamanan di lingkungan kampus, menciptakan rasa tidak aman bagi mahasiswa dan staf.

Solusi Menghadapi Fenomena Kelompok Sosial Geng di Kampus

com-Ilustrasi menghabiskan waktu bersama teman Foto: Shutterstock
1. Pencegahan dan Edukasi: Kampus harus menerapkan program pencegahan dan edukasi untuk menyadarkan mahasiswa akan bahaya kelompok sosial geng yang menyimpang. Kampanye edukasi dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang konsekuensi negatif yang mungkin timbul dari terlibat dalam kelompok semacam itu.
2. Dukungan Sosial yang Positif: Upayakan untuk menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan ramah di mana mahasiswa merasa diterima dan didukung oleh teman sebaya dan staf kampus.
3. Intervensi Dini: Identifikasi dan intervensi dini terhadap mahasiswa yang menunjukkan perilaku atau tanda-tanda yang mengarah pada kelompok sosial geng menyimpang penting untuk mencegah masalah yang lebih serius di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
4. Penegakan Aturan Kampus: Kampus harus tegas dalam menegakkan aturan terkait perilaku menyimpang dan mengambil langkah-langkah yang sesuai jika ada mahasiswa yang melanggar.
5. Konseling dan Dukungan Psikologis: Kampus harus menyediakan fasilitas konseling dan dukungan psikologis bagi mahasiswa yang memerlukan bantuan dalam menghadapi tekanan sosial dan masalah mental lainnya.
Fenomena kelompok sosial geng yang menyimpang di lingkungan kampus merupakan masalah serius yang mempengaruhi kualitas hidup dan prestasi akademis mahasiswa.
Oleh karena itu, perlu adanya perhatian dan langkah-langkah proaktif dari lembaga pendidikan untuk mencegah dan mengatasi masalah ini. Dengan dukungan dan kesadaran yang tepat, diharapkan fenomena ini dapat diminimalisasi, dan lingkungan kampus dapat menjadi tempat yang aman, inklusif, dan produktif bagi seluruh anggotanya.
ADVERTISEMENT