Konten dari Pengguna

Membangun Hubungan Guru sebagai Teman, Mendorong Pertumbuhan Intelektual

Ayu Imtyas Rusdiansyah
Double degree student. Sociology at Universitas Brawijaya. PGSD at Universitas Terbuka. Master Teacher at Ruangguru. Founder and CEO of Ayrus Education. Author 50 books.
27 Juli 2023 18:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayu Imtyas Rusdiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Orang Tua Berbicara dengan Guru Anak di Sekolah.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Orang Tua Berbicara dengan Guru Anak di Sekolah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hubungan antara guru dan murid adalah fondasi penting dalam proses pembelajaran yang efektif. Namun, perdebatan tentang apakah sebaiknya guru menjadi teman atau pengatur kebebasan berpikir murid sering kali menjadi topik yang diperbincangkan.
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa menjadi teman adalah pendekatan yang lebih efektif daripada menjadi pengatur kebebasan berpikir untuk mendorong belajar yang bermakna dan pertumbuhan intelektual yang holistik.

1. Membangun Keterhubungan Emosional dan Motivasi

Menjadi teman bagi murid membantu menciptakan keterhubungan emosional yang kuat antara guru dan murid. Ketika hubungan ini terjalin, murid merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Mereka merasa didengar dan dihargai, yang berkontribusi pada rasa percaya diri dan semangat dalam mencapai tujuan akademik.

2. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif dan Inklusif

Sebagai teman, guru berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inklusif. Mereka menghormati perbedaan pendapat dan memberikan ruang bagi murid untuk mengekspresikan gagasan mereka dengan bebas. Hal ini menciptakan suasana yang mendukung untuk berpikir kritis dan kreatif tanpa rasa takut atau tekanan.
ADVERTISEMENT

3. Mendorong Keterbukaan dan Diskusi Terbuka

Guru sebagai teman mendorong keterbukaan dan diskusi terbuka dalam kelas. Mereka tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengajak murid untuk bertanya, merenung, dan berdebat tentang konsep-konsep yang dipelajari. Diskusi terbuka ini memperluas wawasan murid dan membantu mereka memahami berbagai sudut pandang.

4. Mengenal Kebutuhan dan Potensi Individu

Sebagai teman, guru dapat lebih mudah mengenali kebutuhan dan potensi individu setiap murid. Mereka mendengarkan perasaan, ketakutan, dan harapan murid tanpa hambatan. Dengan memahami keunikan setiap murid, guru dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu dan membantu mereka mencapai potensi maksimal.

5. Membimbing dan Mendukung Pertumbuhan Holistik

Menjadi teman bagi murid memungkinkan guru untuk berperan sebagai pembimbing yang mendukung pertumbuhan holistik. Selain dari aspek akademik, guru juga dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan keterampilan hidup lainnya. Hal ini menciptakan pendekatan pendidikan yang menyeluruh dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Menjadi teman bagi murid adalah pendekatan yang lebih efektif daripada menjadi pengatur kebebasan berpikir dalam membentuk hubungan antara guru dan murid. Hubungan yang didasarkan pada keterhubungan emosional, rasa hormat, dan keterbukaan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan inklusif.
Guru sebagai teman dapat mendorong keterbukaan dan diskusi terbuka, serta membantu mengenali kebutuhan dan potensi individu setiap murid. Dalam peran ini, guru berperan sebagai pembimbing yang mendukung pertumbuhan holistik dan mempersiapkan murid untuk mencapai kesuksesan akademik dan pribadi dalam kehidupan mereka.