Konten dari Pengguna

Ajarkan Mereka untuk Berfikir dan Menemukan

9 Juni 2017 11:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayu Sukmayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Guru dan Murid (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Guru dan Murid (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Dalam meningkakan pemahaman siswa terkait moral tidak akan cukup hanya menjelaskan apa itu moral dan macam-macamnya. Menurut Teori Ed Gardiel tingkatan ingatan siswa berbeda-beda tergantung cara mereka memperoleh pengetahuan tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika hanya membaca maka ingatan siswa hanya 10%, mendengar 20%, melihat 30%, melihat dan mendengar 50%, berbicara 70% dan melakukan semuanya artinya semua alat indra mereka di fungsikan maka ingatannya bisa mencapai 90%.
Oleh karena itu dalam menanamkan nilai moral seorang Guru harus mampu memilih cara atau metode yang tepat, dan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran adalah cara agar mereka mengalami sendiri manfaat dari pembelajaran tersebut.
Melibatkan siswa bisa dilakukan dengan cara tanya jawab atau diskusi. Melalui diskusi ini siswa akan akan belajar berfikir kritis.
Memberikan mereka sebuah kasus moral kemudian meminta mereka untuk memikirkan dari kasus tersebut dampak apa yang akan di hasilkan dan menimbang secara matang dampak positif dan negatifnya, barulah mereka akan mampu memutuskan suatu moral tersebut baik atau tidak.
ADVERTISEMENT
Mereka akan mengalami sendiri proses belajar itu seperti apa sehingga nilai moral tersebut tanpa sadar akan tertanam dengan kuat karena mereka mengalami secara langsung.
Untuk menambah keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran moral ini metode lain yang dapat di gunakan adalah dengan cerita atau menonton sebuah film.
Menonton tidak selamanya memiliki dampak yang negatif, namun tergantung dari pendidik bagaimana dapat memberikan nilai terhadap apa yang di tonton oleh siswa.
Film atau cerita yang disajikan dapat berupa kisah nilai moral positif VS nilai moral Negatif sehingga siswa dapat melihat dampak dari kedua nilai moral tersebut. Guru bertugas untuk membimbing siswa dalam mendiskusikan maksud dari apa yang telah mereka lihat.
Selanjutnya, metode lain yang dapatdi gunakan adalah Role Playing atau bermain peran.
ADVERTISEMENT
Nah, ini merupakan sebuah metode yang sangat tepat untuk mengajar anak terkait moral. Anak di minta untuk memerankan sebuah peran yang berlawanan dengan dirinya.
Misalnya, anak yang sering mem-bully temannya, ia bisa di berikan peran sebagai anak yang suka di-bully. Sehingga anak tersebut akan merasakan sendiri bagaimana rasanya berada di posisi sebagai orang ter-bully.
Minta ia mengutarakan pendapatnya di akhir peran, dan berikan kesimpulan. Siswa akan merasa lebih kontekstual jika pelajarannya di sajikan dekat dengan apa yang mereka alami.
Guru, tugasnya bukan hanya sekadar mentransfer ilmu pengetahun namun Guru sebagai jantung pendidikan harus mampu memberikan perubahan yang positif dari segi etika dan moral. Karena sejatinya pendidikan bukan hanya untuk mencetak orang yang pintar tetapi juga bermoral.
ADVERTISEMENT