Menciptakan Struktur Bendungan yang Kuat Menggunakan Metode Elemen Hingga

Ayu Syifa
Mahasiswa aktif jurusan teknik sipil di Universitas Katolik Parahyangan tahun 2020
Konten dari Pengguna
1 September 2021 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayu Syifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi foto: pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi foto: pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia, dengan bentangan lahan perairan yang luas, memungkinkan terjadinya banyak pembangunan bendungan di seluruh wilayahnya. Bangunan seperti itu tentu dibuat dengan alasan yang baik, semata-mata untuk menampung air dan mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut data PUPR, ada sekitar 235 bendungan di Indonesia sampai dengan tahun 2019. Dengan adanya banyak bangunan tersebut, dibuatlah suatu struktur bendungan yang kuat menggunakan suatu metode yang dirasa dapat menimbulkan banyak keuntungan dan minim risiko. Metode “elemen hingga” menjadi salah satu metode yang bisa diterapkan untuk pembangunan struktur bendungan yang kuat.
Pembangunan struktur bendungan tercipta dengan meninjau terlebih dahulu dasar konstruksi bendungan agar hasil akhir yang diperoleh dalam keadaan baik dan kuat. Pada proses pembuatannya, bendungan biasanya dibuat dari beton, susunan batu kali, dan batu gunung. Tidak hanya mengenai bahan dasar materialnya saja, tetapi juga harus mempertimbangkan kondisi kekuatan tanah, sifat-sifat tanah, dan jenis tanah. Penelitian mengenai bahan dasar material dan kondisi tanah harus diperhatikan baik-baik guna mewujudkan bendungan yang kuat dan kokoh untuk menahan debit air. Saat pembangunan bendungan, para pekerja juga harus memastikan kembali bahwa bentuk bangunan harus memenuhi syarat supaya tidak terjadi pergeseran saat menahan aliran air.
ADVERTISEMENT
Pembuatan bendungan bisa terlaksana setelah kita menentukan struktur dengan bahan dasar konstruksi dan kondisi tanah yang baik, serta kita juga jangan lupa untuk menentukan metode yang akan digunakan, yaitu metode elemen hingga. Metode elemen hingga sering kali digunakan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dalam rekayasa dan permodelan matematika. Dalam perhitungannya, metode ini melingkupi masalah umum seperti analisis struktural, perpindahan kalor, aliran fluida, transportasi massa, dan potensi elektromagnetik. Pemecahan masalah pada metode ini dibagi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan sederhana sehingga sering disebut sebagai “elemen hingga”. Dari bagian kecil seperti itu, pada akhirnya akan membentuk suatu sistem persamaan yang lebih besar untuk memodelkan keseluruhan masalah yang dinilai dapat mendekati solusi dengan meminimalisasi fungsi kesalahan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan pekerja proyek menerapkan metode elemen hingga karena alasan tertentu dan juga metode ini dirasa lebih mendetail untuk melakukan proses perhitungan yang akurat. Perhitungan menggunakan metode elemen hingga sangat membantu dalam simulasi struktural karena dapat menghasilkan visualisasi yang berkaitan dengan kekakuan dan kekuatan dalam meminimalisasi berat, bahan, dan biaya. Metode elemen hingga menggunakan perangkat lunak yang menyediakan pilihan simulasi yang berguna untuk mengendalikan kompleksitas terkait permodelan dan analisis sistem tersebut. Metode ini memungkinkan seluruh desain dibangun dan dioptimalkan kembali sebelum desain dibuat. Semua permodelan desain ini harus dikontrol dengan hati-hati untuk memberikan hasil yang terbaik.
Berdasarkan pemaparan di atas, bentangan perairan di Indonesia yang luas memungkinkan terjadinya pembuatan bendungan dengan menggunakan bahan dasar konstruksi yang tepat. Bahan konstruksi yang biasanya digunakan terbuat dari beton, susunan batu kali, dan batu gunung untuk mewujudkan bendungan yang baik untuk menahan debit air. Selain memikirkan tentang apa bahan konstruksi yang baik digunakan, pada saat pembangunannya para pekerja juga harus memikirkan metode yang tepat untuk digunakan. Metode yang digunakan di sini adalah metode elemen hingga, di mana biasanya terjadi perhitungan dalam rekayasa dan permodelan matematika. Metode ini banyak digunakan karena dibagi menjadi bagian-bagian kecil untuk mendapat solusi yang diharapkan dapat meminimalisasi fungsi kesalahan yang terjadi.
ADVERTISEMENT