Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Andong Malioboro: Potret Kesejahteraan Hewan dalam Pariwisata
19 Agustus 2023 19:19 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ayu Wahyuningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Andong merupakan salah satu alat transportasi tradisional yang membutuhkan tenaga kuda. Kuda dianggap sebagai hewan yang kuat dengan ukuran yang besar, tinggi, dan memiliki struktur tulang yang kuat serta mampu membawa beban yang berat. Kuda memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan manusia.
ADVERTISEMENT
Indita (2022) mengklaim bahwa terkadang kuda sebagai alat transportasi tidak diperhatikan kesejahteraannya sehingga kuda mudah lelah dan sakit. Sekuat-kuatnya kuda jika tenaganya terkuras saat membawa penumpang, kuda bisa pingsan. Kondisi inilah yang melatarbelakangi rasa penasaran akan kesejahteraan andong kuda di kawasan Malioboro.
Kuda akan diukur kesejahteraannya berdasarkan beberapa cara, seperti bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari cedera dan sakit, bebas mengekspresikan perilaku, serta bebas dari rasa takut dan depresi (McCulloch, 2013).
Pertama, bebas dari lapar dan haus. Kuda-kuda di kawasan Malioboro bebas dari lapar dan dahaga. Tripoyo (2023) sebagai seorang kusir mengklaim bahwa kusir bertanggung jawab atas kebutuhan nutrisi dan energi dengan mengeluarkan sebanyak 70.000 setiap hari untuk menyediakan pakan yang cukup bagi kuda-kuda tersebut.
ADVERTISEMENT
Pakan yang diberikan berupa daun kacang tanah dan dedak padi seberat sepuluh kilogram. Pakan diberikan dua kali sehari yakni sebelum dan sesudah kuda bekerja. Selain pakan, kuda juga diperhatikan kebutuhan mineralnya dengan memberikan air yang cukup.
Air yang diberikan juga segar agar kuda-kuda semangat dalam bekerja. Untuk meningkatkan performa, kusir memberi kudanya vitamin yang tepat. Vitaminnya adalah madu dan telur yang diberikan seminggu sekali. Dengan pemberian vitamin, kuda-kuda yang bekerja di kawasan Malioboro dipastikan mempunyai semangat tinggi.
Kedua, bebas dari ketidaknyamanan. Kuda-kuda di kawasan Malioboro bebas dari rasa ketidaknyamanan. Menjaga kuda tetap nyaman adalah dengan memandikan kuda setiap hari. Pemandian rutin dilakukan kusir untuk memastikan tubuh kuda segar dan bersih saat bekerja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kusir menjaga kenyamanan kaki kudanya dengan menyediakan tapal kuda. Tapal kuda akan diganti secara rutin seminggu sekali. Jika penumpang banyak, tapal kuda akan diganti setiap tiga hari. Mengganti tapal kuda secara rutin tentunya akan melindungi kaki kuda agar tetap nyaman saat bekerja.
Kuda-kuda di Malioboro juga diperhatikan daya dukungnya. Kuda akan diizinkan untuk bekerja dengan membawa lima hingga enam penumpang saja. Hal ini dilakukan agar kuda tidak lelah karena terlalu berat. Kotoran kuda juga diperhatikan oleh kusir dengan menyimpannya di wadah khusus agar kuda tidak menginjak kotorannya sendiri.
Ketiga, bebas dari rasa sakit, luka, dan penyakit. Terkadang kuda di kawasan Malioboro mengalami gangguan kesehatan seperti sakit perut dan masuk angin. Dalam perawatannya, kuda tidak dibawa ke dokter hewan. Kusir menanganinya sendiri dengan memberikan kuda-kuda minuman sprite atau minyak kayu putih yang dioleskan pada pusar kuda.
ADVERTISEMENT
Faktor biaya menjadi salah satu alasan kusir untuk tidak membawa kuda ke dokter hewan. Namun tindakan ini tidak bisa dikatakan aman, bisa menimbulkan resiko besar bagi kesehatan kuda karena tidak di bawah pengawasan dokter hewan.
Keempat, kebebasan untuk mengekspresikan perilaku. Kuda-kuda di kawasan Malioboro bebas berekspresi saat jam istirahat. Kuda akan diberi waktu istirahat selama 30 menit saat menempuh jarak lima kilometer. Selain itu, untuk mendukung kebebasan berekspresi, ukuran kandang kuda didesain cukup lebar. Ukuran kandang sekitar 3x3 meter sehingga kuda memiliki ruang yang cukup untuk berekspresi dan beristirahat.
Terakhir, bebas dari rasa takut dan depresi. Kuda-kuda di kawasan Malioboro jarang mengalami ketakutan dan stres. Kusir tidak pernah mencambuk kudanya begitu keras. Jika kuda dicambuk akan merugikan kusir dan penumpangnya karena kuda akan berlari kencang dan tidak menentu. Namun terkadang kuda-kuda di kawasan Malioboro merasa takut dengan suara klakson kendaraan bermotor. Selain itu, saat kuda sakit kusir tidak akan dipekerjakan. Kuda akan diberi waktu untuk memulihkan kesehatannya.
ADVERTISEMENT
Singkatnya, kesejahteraan kuda di Malioboro sebagai sarana transportasi pariwisata cukup baik. Kusir perlu berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mengetahui kecukupan nutrisi kuda. Ahli gizi hewan tentunya memiliki pemahaman tentang nutrisi kuda seperti jenis pakan yang tepat dan porsi pakan yang tepat.
Hal ini diperhitungkan berdasarkan berat badan, usia, aktivitas, dan faktor kesehatan pada kuda. Selain itu, perlu adanya penetapan kebijakan untuk memeriksakan kuda ketika terluka atau sakit ke dokter hewan. Dokter hewan akan memberikan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Oleh karena itu, kuda akan pulih lebih cepat. Kusir juga disarankan untuk tidak mengobati kuda secara mandiri. Pengobatan mandiri mungkin dapat mengatasi sakit pada kuda tetapi perlu diingat ada resiko yang muncul karena tidak diawasi oleh dokter hewan.
ADVERTISEMENT