Mahasiswi KKN Undip Memberdayakan Perempuan dengan Wirausaha

Aristya Ayu Khasanah
English literature study student at Diponegoro University and Management study student at Malikussaleh University. Instructor - Entrepreneur - International speaker
Konten dari Pengguna
13 Agustus 2023 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aristya Ayu Khasanah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para anggota KUB mengikuti pelatihan wirausaha, Minggu (30/7/2023). Foto: Akaristya/UNDIP
zoom-in-whitePerbesar
Para anggota KUB mengikuti pelatihan wirausaha, Minggu (30/7/2023). Foto: Akaristya/UNDIP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa KKN Undip telah diterjunkan pada awal bulan Juli lalu (7/7) dan disambut baik oleh masyarakat Desa Ngrombo, Sragen. Mereka diharapkan mampu mengoptimalkan segala potensi yang ada di desa tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah seorang mahasiswi KKN Undip, Aristya Ayu Khasanah, yang aktif dalam organisasi masyarakat luar kampus berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui wirausaha. Dengan modal pengalaman pribadinya di dunia bisnis, Ayu mengajarkan kewirausahaan kepada para puan mulai teori sampai realita yang dihadapi oleh wirausahawan secara gamblang. Cara menyampaikan materi tidak membosankan dan cerita yang dibawakan pun bisa saling menguatkan perempuan.

Membongkar faktor kesuksesan wirausaha bersama yang jarang diketahui

Koperasi Usaha Bersama (KUB) merupakan satu-satunya wadah bagi perempuan di Desa Ngrombo untuk berwirausaha dengan menyalurkan bakat mereka dalam membuat produk rajut. Meski produk rajut itu cukup berkualitas, baru sedikit produk yang terjual melalui sistem penjualan pre-order. Sangat jarang menerima pesanan.
Di sisi lain, anggota KUB belum memahami konsep berwirausaha dan cenderung hanya melihat keuntungan yang mungkin akan didapat. ‘‘Mbak-mbak sama ibu-ibu di sini hanya melihat nominal keuntungannya saja, mbak. Jadi mereka kurang semangat karena kami juga jarang menerima pesanan,’’ jelas ketua KUB saat survei lapangan.
Pengenalan salah satu market place sebagai media jual-beli daring. Foto: Akaristya/UNDIP
Dihadiri oleh 90% dari anggota KUB, pelatihan wirausaha diawali dengan cerita pengalaman jatuh bangun Ayu dalam berwirausaha. Ayu kemudian mendiskusikan masalah yang sedang mereka hadapi dalam menjalankan wirausaha bersama (KUB) satu per satu. Sempat ricuh, mereka akhirnya mencapai konsep pemahaman bulat yang satu.
ADVERTISEMENT
Menjadi ciri khas Ayu ketika memberikan pelatihan, sesi ‘bersuara’ dibuka. Inilah momen yang ditunggu-tunggu untuk mengubah mindset para puan Desa Ngrombo, sebagai wirausahawan.
‘‘Mbak, produk kita ini jarang laku soalnya harganya mahal, tapi ya memang modalnya mahal juga!’’ teriak salah satu puan.
Kali ini, Ayu menegaskan bahwa jika ada penjual pasti ada pembeli. Ketika produk tidak terjual di desa atau kecamatan ini, pasti tetap akan ada yang beli. Lantas, siapa pembelinya? Berawal dari pertanyaan tersebut, mereka belajar memasarkan produk ke luar daerah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital.
Sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang katanya gagap teknologi. Mereka mungkin bukan gagap teknologi, hanya saja takut pada hal baru, bahkan sebelum mencoba. Jangan ketinggalan, sekarang serba digital! Begitulah ajakan Ayu agar anggota KUB berani melebarkan target pelanggan secara online sebelum mengenalkan salah satu market place.
ADVERTISEMENT
Alih-alih berbagi tips war barang promo, pengenalan salah satu market place (Shopee) itu bertujuan agar anggota KUB bisa membuka sekaligus mengoperasikan toko online mereka. Mulai dari proses instalasi aplikasi, pembuatan toko, meng-upload foto produk, melengkapi deskripsi produk, dan pengenalan berbagai fitur lainnya yang ada di market place oren itu.
Pelatihan wirausaha ini berhasil menarik minat para peserta pelatihan guna memajukan KUB maupun merintis usaha sendiri kedepannya.
Kegiatan pemberdayaan perempuan di Desa Ngrombo tidak berhenti usai pelatihan wirausaha. Ayu, secara konsisten, memaksimalkan kesempatan untuk memberdayakan perempuan selama masa KKN melalui berbagai kegiatan, seperti pendampingan usaha, pelatihan paduan suara remaja perempuan, dan mengunjungi sejumlah rumah warga untuk mengetahui kehidupan perempuan di sana. Ikut andil dalam kegiatan masyarakat menjadi cara efektif untuk memberdayakan perempuan.
ADVERTISEMENT
Ditulis oleh: Aristya Ayu Khasanah (Sastra Inggris, 2019)
Dosen Pendamping Lapangan: Jazimatul Husna., S.IP., M.IP dan Dr. Tuswan, ST.
Lokasi KKN: Desa Ngrombo, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen
(RIS)