Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Program Ausbildung Bentuk Kerjasama Indonesia-Jerman di Bidang Pendidikan Vokasi
9 Oktober 2024 16:10 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Ayuni Salsabila Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Latar belakang
Indonesia menempati posisi ke-4 sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Sebagai negara dengan penduduk yang sangat banyak hal ini harus dikembangkan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Namun, seorang anak yang lahir di Indonesia akan tumbuh menjadi 54% lebih produktif apabila akses terhadap pendidikan dan kesehatan terpenuhi dengan baik. Data ini kurang dari rata-rata negara berpenghasilan menengah keatas (56%) dan wilayah Asia Timur & Pasifik (59%) (World Bank, 2023) . Hal ini menunjukkan Indonesia masih perlu mengembangkan sumber daya manusianya.
ADVERTISEMENT
Tidak dapat disangkal bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan akan memberikan individu perspektif yang lebih berguna dan mendalam, pendidikan sejalan dengan perubahan masyarakat. Munculnya Revolusi Industri 4.0 mendorong pemerintah untuk segera meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mendukung kesejahteraan masyarakat (Kadir, et al., 2016). Salah satu cara yang bias dilakukan untuk mengembangkan sumber daya masyarakat Indonesia adalah sistem pendidikan kejuruan atau vokasi. Pendidikan vokasi membekali siswa dengan keterampilan penting yang dapat meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja.
Kementerian Pendidikan Indonesia telah memperluas jangkauannya untuk mencakup sekolah menengah kejuruan tau SMK serta program diploma pendidikan vokasi sejak tahun 2006 (Yoana, Auwalin, & Rumayya, 2024). Tetapi, tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK pada tahun 2024 sebesar 8,6%, data ini dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik. Data ini menunjukkan, sekolah vokasi di Indonesia belum memenuhi harapan pemerintah, masyarakat, bisnis, dan industri, hal ini menjadi masalah bagi pemangku kepentingan. (Badan Pusat Statistik, 2024)
ADVERTISEMENT
Selain mendirikan SMKA dan Sekolah Vokasi, pemerintah meningkatkan investasi di sektor pendidikan Vocational Education and Training (VET), untuk memperluas jaringan siswa dalam sekolah kejuruan. Indonesia menjalin kerjasama dalam bidang pendidikan vokasi dengan negara Jerman. Salah satu negara dengan sistem pendidikan vokasi terbaik di dunia. Ausbildung menjadi program kerjasama kedua negara tersebut. Program ini adalah salah satu cara untuk menggapai impian bekerja di Jerman.
Kerangka teori
Teori kerjasama luar negeri, menurut Holsti (dalam Alnoth, 2024), kerja sama international meliputi beberapa aspek. Pertama, melibatkan banyak pihak yang memiliki kepentingan, nilai, atau tujuan yang sama, yang menghasilkan pemenuhan tujuan bersama. Kedua, mencakup harapan bahwa kebijakan negara lain akan membantu mencapai kepentingan negara tersebut. Ketiga, mencakup perjanjian antara dua atau lebih negara dengan menggunakan kesamaan atau konflik kepentingan. Keempat, mencakup penetapan peraturan yang mengatur transaksi untuk melaksanakan perjanjian tersebut. Kelima, mencakup transaksi antar negara dalam rangka mencapai kesepakatan.
ADVERTISEMENT
Pembahasan
Salah satu dari tiga jalur pendidikan yang diakui secara resmi di Indonesia, bersama dengan pendidikan non-formal dan informal adalah pendidikan vokasi. Setelah kemerdekaan, pemeritah Indonesia dengan cepat memperluas jumlah sekolah kejuruan dan lembaga pendidikan tinggi vokasi, untuk mempersiapkan siswa di dunia kerja. Namun kondisi sekolah kejuruan di Indonesia masih kurang, karena banyak pandangan negatif orang tua terhadap sekolah kejuruan karena dianggap tidak akan bias bersaing di dunia kerja. Hal ini juga disebabkan oleh tingkat pengangguran lulusan SMK mencapai 8,62%, menjadikan lulusan SMK menempati posisi pertama angka pengangguran (Nola, 2024). Banyak perusahaan masih memiliki stigma negatif terhadap lulusan sekolah kejuruan, mereka percaya bahwa kompetensi mereka tidak memenuhi standar industri. Perusahaan masih menemukan bahwa lulusan sekolah kejuruan memerlukan pelatihan ulang setelah dipekerjakan (Kadir, et al., 2016).
ADVERTISEMENT
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, mengatakan sekolah kejuruan harus direvitalisasi sebagai upaya untuk mendukung Indonesia emas 2024 (sea-vet, 2023). Tujuan revitalisasi pendidikan vokasi adalah untuk mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan bagi pendidikan vokasi agar menghasilkan sumber daya manusia yang inovatif, adaptif, dan siap untuk menghadapi tantangan baru. Oleh karena itu, pemerintah focus pada peningkatan pendidikan vokasi, seperti yang dibuktikan dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpes) Nomor 68 Tahun 2022, yang bertujuan untuk mempercepat sinergi pemangku kepentingan dan meningkatkan kompehensivitas, keberlanjutan, integrase, dan koordinasi program tersebut (sea-vet, 2023)
Jerman terkenal dengan system pendidikan vokasinya yang hebat. Program pelatihan vokasi ganda adalah salah satu cara untuk mempersiapkan karier masa depan di Jerman. Dengan perpaduan anatara teori dan paraktek sistem pelatihan vokasi Jreman diakui secara global sebagai model dasar yang sangat sukses untuk pelatihan vokasi. Sistem ganda Jerman, yang mencakup pendidikan dan pelatihan vokasi awal, pendidikan dan pelatihan vokasi lanjutan, karier, kompetensi profesional, identitas, dan daya saing di pasar kerja, menawarkan pendekatan yang sangat praktis untuk pengembangan keterampilan. Berkat sistem dualnya, Jerman memiliki tingkat keterampilan yang tinggi dan rendahnya tingkat pengangguran di kalangan pemuda.
ADVERTISEMENT
Di Jerman, pemerintah, bisnis, dan mitra sosial bekerja sama dalam pendidikan dan pelatihan vokasi. Kementerian Federal Pendidikan dan Penelitian (BMBF) bertanggung jawab atas masalah kebijakan pendidikan dan pelatihan vokasi secara keseluruhan. BMBF juga bekerja sama erat dengan Badan Federal untuk Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (BIBB), yang melakukan penelitian dan memberikan saran kepada Pemerintah Federal serta penyedia pendidikan dan pelatihan vokasi. BMBF juga memiliki peran koordinasi dan pengarah untuk semua jenis pelatihan bekerja sama dengan kementerian terkait. Länder (negara bagian) bertanggung jawab atas bagian pendidikan kesehatan dan kesejahteraan pelatihan vokasi berbasis sekolah. Länder juga memiliki komite pelatihan yang terdiri dari perwakilan karyawan dan pengusaha. Pelatihan vokasi di Jerman memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah banyaknya peluang kerja yang tersedia. Negara ini memiliki ekonomi yang kuat, dan perusahaan terus mencari pekerja berbakat. Mengikuti pelatihan vokasi di Jerman dapat membantu untuk mendapatkan pekerjaan langsung di industri yang sangat membutuhkan karyawan (mlt project, 2016).
ADVERTISEMENT
Hubungan kerjasama bilateral adalah hubungan timbal balik antara kerjasama yang dilakukan oleh dua negara sambil tetap menghormati hak dan kewajiban mereka dalam perjanjian internasional untuk memberikan nilai tambah bagi kedua negara. Penghormatan timbal balik dan keuntungan bersama berfungsi sebagai landasan kerjasama internasional (Munn-Giddings, 2001). Pada artikel ini akan membahas kerjasama internasional bilateral antara Jerman dan Indonesia dengan fokus pada pendidikan vokasi. Tujuan dari kerja sama bilateral Indonesia-Jerman adalah untuk mengembangkan kemitraan yang melampaui sekadar menggunakan saluran komunikasi antar pemerintah. Namun, inisiatif kedua negara untuk mendorong interaksi antarpribadi antara masyarakat Jerman dan Indonesia akan didukung dan semakin penting dalam hubungan bilateral kedua negara saat ini.
Dengan menandatangani “Joint Declaration of Intent” antara Indonesia dan Jerman tentang Penguatan dan Pendalaman Kemitraan di Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknik dan Vokasi, pemerintah Indonesia dan Jerman dengan tegas berkomitmen untuk meningkatkan dan memperluas hubungan kerjasama internasional mereka di bidang pendidikan vokasi. Dua pemimpin negara, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Indonesia Joko Widodo, memulai hubungan ini dengan tujuan meningkatkan hubungan bilateral, dengan instrument pelatihan vokasi sebagai salah satu bidang kerja sama mereka (Wiriadidjaja, Andriasanti, & Jane, 2019). Dengan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pelatihan vokasi Indonesia dengan mengikuti system latihan vokasi di Jerman.
ADVERTISEMENT
Program Asubildung adalah bentuk kerja sama Indonesia dan Jerman di bidang pendidikan vokasi, program ini didesain khusus untuk pelajar Indonesia untuk mengikuti program pelatihan di luar negeri dan memungkinkan mereka mendapatkan sertifikasi berskala global. Berkat kemitraan ini, warga Indonesia kini dapat menyelenggarakan kursus pelatihan dengan sistem ganda Jerman melalui Kamar Dagang Indonesia-Jerman, yang berfungsi sebagai salah satu penyedia layanan untuk penyelenggaraan kursus dan pelatihan. Pelatihan dan kursus ini didasarkan pada wawancara yang dilakukan para peneliti dengan sumber-sumber terkait, yang mencakup sekolah bahasa dan penempatan siswa Indonesia di "Maxima Stiftung" di Jerman, yang juga dikenal sebagai Ausbildung atau Ausbildungsplatz, yang diterjemahkan sebagai "Pelatihan Magang” (Atthareq & Affandi, 2023)
Jerman membutuhkan 17.500 pekerja asing setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerjanya akibat kekurangan di sektor pasar tenaga kerja di negara-negara Eropa dan rendahnya angkatan kerja akibat pertumbuhan populasi yang buruk. Jerman sangat menghargai siswa Ausbildung mereka karena hal ini. Tujuan dari program Ausbildung Indonesia-Jerman adalah mengirimkan mahasiswa Indonesia untuk belajar dan memperoleh pengetahuan serta kualifikasi dalam disiplin vokasi dan pelatihan tertentu (VET), yang akan membuka berbagai peluang karir di pasar tenaga kerja global. Sebagai pihak yang bekerja sama dalam perjanjian kerjasama internasional, Indonesia berharap dapat memetik manfaat dari kemitraan ini (Atthareq & Affandi, 2023).
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Program Ausbildung, yang merupakan salah satu hasil kerjasama internasional Indonesia dengan Jerman, diakui secara luas sebagai kemitraan yang sukses antara kedua negara yang memenuhi kepentingan masing-masing. Dampak terbesar adalah semakin banyak orang Indonesia, terutama di bidang vokasi, yang dapat melanjutkan pendidikan tinggi di salah satu negara dengan standar pendidikan terbaik di dunia. Program ini telah memperluas prospek pekerjaan bagi orang Indonesia, memungkinkan mereka untuk bersaing tidak hanya di negara mereka sendiri tetapi juga secara global berkat sertifikasi Ausbildung mereka. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa program Ausbildung adalah upaya yang tepat yang dapat dilakukan untuk meningkatkan standar pendidikan dan kualitas sumber daya Indonesia. Ini juga akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi negara, memperluas kumpulan ahli, dan memperbaiki sistem pendidikan. pelatihan vokasi yang akan meningkatkan reputasi negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penulis Artikel:
Ayuni Salsabila Putri
Mahasiswa Hubungan Internasional
UPN Veteran Jawa Timur