Kisahku Tentang Jakarta

Ayu
Office staff
Konten dari Pengguna
25 Juni 2022 21:28 WIB
comment
381
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Foto: Achmad Al Fadhli/Unsplas
Ada banyak cerita, kenangan dan pengalaman jika berbicara tentang Jakarta. Setelah hampir 23 tahun hidup dan besar di Jakarta saya bisa merasakan betapa kerasny kehidupan di ibu kota Jakarta. Sejak sekolah, saya harus bangun lebih awal dan pergi ke sekolah lebih pagi agar tidak terkena macet. Setelah dewasa, saya juga harus bangun subuh untuk berangkat bekerja agar tidak terjebak kemacetan di jalan.
ADVERTISEMENT
Dari rumah ke kantor bisa menempuh waktu 1 jam dalam kondisi normal, apabila ada hujan, banjir dan kemacetan bahkan bisa menempuh waktu lebih lama hingga 2 jam. Bagi sebagian orang hidup di Jakarta adalah impian, karena Jakarta memberikan banyak peluang untuk mengembangkan karier dan lapangan pekerjaan. Jika di Amerika ada istilah American Dream, mungkin di Jakarta juga sama Jakarta kota impian.
Berbagai bangsa, suku dan etnis menempati Jakarta sehingga tidak heran jika penduduknya sangat padat dibandingkan kota lainnya di Indonesia. Persaingan hidup dan pekerjaan di Jakarta sangat ketat, membutuhkan mental dan energi yang kuat untuk bisa bertahan di lingkungan ibu kota yang keras. Kesemerawutan jalanannya, polusi lingkungannya, dan juga tinggat stressing yang tinggi membutuhkan fisik dan mental yang bagus.
ADVERTISEMENT
Namun, Jakarta juga tidak selalu tampak kejam dan mengerikan. Ada banyak pengalaman, kisah dan kenangan indah yang dialami di Jakarta. Teman-teman masa kecil dan remaja yang menggembirakan, pelajaran hidup yang tak ternilai serta keterampilan dalam mengelola manajemen waktu sudah diajarkan oleh Jakarta sejak saya kecil. Jakarta bukan kota yang ideal buat saya, tetapi Jakarta bukan saja hanya sekadar kota kelahiran dan tumbuh namun juga kota yang menjadikan guru terbaik. Ya, Jakarta sudah mengajarkan pada saya bagaimana cara beradaptasi dengan masyarakatnya yang multikultural, sudah mengajarkan saya toleransi terhadap keberagaman, sudah mengajarkan saya untuk menghargai waktu, dan masih banyak lagi yang saya sudah pelajari selama tinggal di Jakarta.
Mungkin suatu saat saya akan merindukan Jakarta yang sekarang, Jakarta yang sudah memberikan saya banyak pengalaman hidup dan kenangan. Di hari jadinya yang ke-495 tahun saya harap semoga Jakarta tetap menjadi kota yang nyaman dan sejahtera bagi warganya. Selamat Hajatan kota kelahiranku, Jakarta!
ADVERTISEMENT
#HUTDKI495