Konten dari Pengguna

Inovasi Grease Trap: Langkah Maju Dusun Kembang Menuju Lingkungan Bersih

ayuwardaninikadek
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
19 Januari 2025 14:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ayuwardaninikadek tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Surabaya, 18 Januari 2025 – Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) kembali berinovasi. Kali ini, mereka menghadirkan teknologi grease trap untuk mengatasi masalah limbah kotoran pada pabrik kripik usus di Dusun Kembang. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, 18 Januari 2025 ini bertujuan untuk membantu UMKM lokal mengelola limbah dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
ADVERTISEMENT
Grease trap merupakan alat yang berfungsi untuk menyaring lemak dan minyak dari limbah cair. Dengan adanya teknologi ini, limbah kotoran dari proses produksi kripik usus dapat diolah lebih lanjut sehingga tidak mencemari lingkungan. Selain itu, penggunaan grease trap juga dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya operasional.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari kepedulian mahasiswa UNTAG terhadap permasalahan lingkungan. Harapannya, inovasi grease trap ini dapat menjadi solusi bagi UMKM lain yang memiliki permasalahan serupa dan menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Penanggung jawab kegiatan, Rizki Dwi Bakhtiar Surin bersama timnya, yakni Ni Kadek Ayu Wardani, Al Fawwaz S., Raka Aziz F., Rian Dwi C., dan Arga Wrasongko, memberikan pelatihan komprehensif mengenai cara kerja dan perawatan grease trap kepada peserta.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dimulai dengan penjelasan detail tentang cara kerja grease trap. Peserta tidak hanya diajari cara menggunakan alat ini, tetapi juga diberikan pemahaman tentang pentingnya perawatan rutin agar grease trap dapat berfungsi maksimal dalam jangka panjang dan memberikan manfaat yang optimal bagi lingkungan.
"Sebelum adanya grease trap, kami sangat kesulitan mengelola limbah," ungkap Ibu Umi. "Namun, dengan adanya teknologi ini, proses produksi kami menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Kami sangat berterima kasih atas inovasi yang telah diberikan," tambahnya.
Kepala Desa Muktar Effendi menyambut baik inovasi grease trap ini. “Kami berharap inovasi seperti ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan di desa-desa lain. Ini adalah langkah maju dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Acara ditutup dengan penuh semangat. Para peserta, terutama Ibu Umi, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan. Mereka berkomitmen untuk merawat grease trap secara bersama-sama agar dapat terus dimanfaatkan untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan adanya inovasi grease trap, diharapkan pabrik kripik usus di Dusun Kembang dapat beroperasi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kegiatan ini membuktikan komitmen Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam memberikan solusi nyata bagi permasalahan lingkungan di tingkat UMKM.