Bagaimana Neo Nazi Menggunakan Media Sosial untuk Menyebarkan Ideologi

Ayu Wulandari
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, dengan Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Konten dari Pengguna
25 Desember 2022 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayu Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika kita berbicara mengenai negara Jerman mungkin salah satu yang terlintas dipikiran kita adalah tentang Nazi. Tetapi apakah kamu tau tentang istilah Neo Nazi.
ADVERTISEMENT
Gerakan Neo Nazi ini tentunya berasal dari ideologi Nazi yang dipelopori oleh Adolf Hitler dan partai Nazi di Jerman pada tahun 1920-an hingga 1940-an. Ideologi Nazi mengajarkan supremasi ras Aryan (ras Jerman) dan antisemitisme yang ekstrem, dan menjadi dasar dari kebijakan rasis yang dilakukan oleh Nazi selama masa kekuasaannya.
Lebih tepatnya kita dapat mengatakan Neo Nazi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan gerakan atau kelompok yang mengikuti ideologi Nazi yang mengajarkan supremasi ras dan antisemitisme. Neo Nazi biasanya mengadopsi simbol-simbol, tanda-tanda, dan ideologi Nazi yang terkenal, seperti swastika dan "Sieg Heil" (selamat atas kemenangan).
Lambang Nazi: Foto Ayu Wulandari
Neo Nazi telah terlibat dalam aksi-aksi kekerasan dan demonstrasi yang menyerukan kebencian terhadap kelompok-kelompok minoritas, seperti orang-orang yang berbeda ras, agama, atau orientasi seksual. Gerakan ini juga seringkali terlibat dalam kegiatan teroris yang mengancam keamanan nasional dan stabilitas sosial. Oleh karena itu, gerakan ini seringkali dikecam oleh pemerintah dan masyarakat di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Gerakan Neo Nazi seringkali menimbulkan ketegangan sosial dan kekerasan di berbagai negara di seluruh dunia. Mereka seringkali terlibat dalam aksi-aksi kekerasan terhadap kelompok-kelompok minoritas dan mengadakan demonstrasi yang menyerukan kebencian dan diskriminasi. Neo Nazi juga seringkali terlibat dalam kegiatan teroris yang mengancam keamanan nasional dan stabilitas sosial. Oleh karena itu, gerakan ini seringkali dilarang atau dikecam oleh pemerintah dan masyarakat di seluruh dunia.
Bagaimana Nazi part dua ini dapat kembali muncul, tidak lain karena globalisasi teknologi yang semakin berkembang di zaman ini yang membantu tersebarnya ideologi Nazi secara cepat. Neo Nazi telah menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan ideologi dan menyebabkan ketegangan sosial di berbagai negara di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Mereka menggunakan platform-platform seperti Facebook, Twitter, dan Reddit untuk menyebarkan pesan-pesan kebencian dan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok minoritas, seperti orang-orang yang berbeda ras, agama, atau orientasi seksual. Salah satu kekerasan yang dilakukan oleh pengikut Neo Nazi adalah diskriminasi terhadap perempuan berhijab, yang berita itu pada sebuah utas yang di tulis oleh Emliy schrader.
Utas dari Emliy schrader : Foto Ayu Wulandari
Neo Nazi juga menggunakan media sosial untuk mengadakan demonstrasi dan menyerukan kekerasan terhadap kelompok-kelompok minoritas. Mereka juga seringkali menggunakan media sosial untuk memobilisasi massa dan mengadakan aksi-aksi kekerasan di luar media sosial.
Selain itu, Neo Nazi juga menggunakan media sosial untuk menyebarkan propaganda dan teori konspirasi yang tidak benar dan menyesatkan. Ini dapat memperburuk ketegangan sosial dan menyebabkan terjadinya kekerasan di masyarakat. Salah satu pengikut Neo Nazi pernah membantu finansial melalui media sosial streamingnya, salah satu yang pernah dikabarkan adalah seorang konten kreator bernama Ricky Berwick.
ADVERTISEMENT
berita tentang Ricky Berwick pada laman socialgrep.com : foto socialgrep.com
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk terus memantau dan mengawasi kegiatan Neo Nazi di media sosial dan mengambil tindakan yang tepat untuk menanggulangi aksi-aksi kekerasan dan diskriminasi yang dilakukan oleh kelompok ini. Kita bisa memulainya dari diri sendiri untuk menggunakan platform dengan bijaksana menyebarkan pesan anti-kebencian dan menunjukkan bahwa sikap tidak setuju dengan ideologi neo-Nazisme.
Kita juga bisa bersikap tidak toleran terhadap kekerasan dan kebencian, Jangan membiarkan orang-orang yang terlibat dalam neo- Nazisme merasa diakui atau diterima di lingkungan. Bersikap tidak toleran terhadap kekerasan dan kebencian akan memberi sinyal bahwa tindakan mereka tidak dapat diterima.