Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Globalisasi dan Teknologi : Dilema Pemanfaatan AI Menuju Industri 5.0
13 Desember 2022 16:39 WIB
Tulisan dari Ayu Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hal berdasarkan fakta bahwa sektor teknologi dan informasi menjadi salah satu dari sekian sektor yang memberikan kontribusi dalam mempercepat proses globalisasi dan salah satu bentuk contohnya adalah internet. Internet memungkinkan kita untuk dapat saling terhubung satu sama lain dari berbagai negara atau tempat yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Dampak globalisasi dari implementasi teknologi dan informasi telah membawa banyak manfaat bagi banyak negara-negara yang terlibat, seperti meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan industri, meningkatkan efisiensi dalam pemberdayaan masyarakat, dan juga mempermudah penerimaan informasi bagi masyarakat.
Namun, bentuk globalisasi ini juga dapat memberikan dampak-dampak yang perlu diperhatikan, karena berpotensi berdampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat, seperti ketidaksetaraan ekonomi dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya konsolidasi dalam membentuk kebijakan-kebijakan khusus dalam pemanfaatan dan menjaga keberlangsungan globalisasi di sektor teknologi dan informasi untuk masa yang akan datang.
Saat ini globalisasi terhadap perkembangan teknologi akan memasuki generasi industri 5.0 atau Industri yang menggambarkan perkembangan serta penggabungan teknologi digital seperti internet of things (IoT), kecerdasan buatan, dan otomatisasi robotik untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam menyelesaikan suatu masalah.
ADVERTISEMENT
Contoh dari globalisasi dan perkembangan industri teknologi adalah teknologi kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) yang merupakan keilmuan yang berfokus pada pembuatan mesin atau alat yang mampu berpikir dan bertindak dalam menjalankan tugas tertentu, menyelesaikan permasalahan, dan bahkan mengambil keputusan-keputusan tertentu layaknya manusia. Salah satu bentuk implementasinya seperti pengenalan wajah, pengendalian mobil tanpa pengemudi, dan menyelesaikan permasalahan bisnis.
Salah satu contoh spesifik terkait implementasi teknologi kecerdasan buatan adalah ChatGPT (Generative Pretrained Transformer). ChatGPT sendiri merupakan sebuah teknologi kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh perusahaan OpenAI. Teknologi ini mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan umum hingga kompleks dengan jawaban-jawaban yang sangat akurat. Bentuk implementasi teknologi ChatGPT ini diharapkan banyak orang sebagai salah satu komponen utama dalam berkembangnya teknologi kecerdasan buatan di masa depan.
Meskipun ChatGPT masih dalam tahap pengembangan namun dengan melihat dan merasakan apa yang dapat dilakukan oleh teknologi tersebut harus benar-benar di pertimbangkan khususnya bagi pelajar sebab kecepatan dan ketepatan dalam mengelola tugas apapun yang ia bisa lakukan membuat kekhawatiran akan terciptanya dampak buruk bagi masyarakat, salah satunya bagi pelajar. Karena hal ini berpotensi mengahambat proses perkembangan belajar mereka sebagai pelajar dan calon sumber daya manusia yang unggul.
ADVERTISEMENT
Informasi dan solusi instan yang ditawarkan ChatGPT akhirnya berpotensi memiliki dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan yang mana seharusnya menjadi dampak positif dalam terciptanya kemajuan teknologi dan informasi, salah satunya adalah menciptakan krisis literasi.
Globalisasi dan teknologi dapat diartikan sebagai sebuah penyebaran dan penggunaan teknologi di seluruh dunia. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, seperti perdagangan internasional, investasi asing, dan pertukaran informasi ataupun pengetahuan. Globalisasi teknologi membawa banyak manfaat bagi negara-negara yang terlibat, seperti meningkatnya efisiensi dan produktivitas, serta pertumbuhan ekonomi.
Tetapi, globalisasi teknologi juga dapat menimbulkan beberapa masalah, seperti ketidaksetaraan ekonomi dan kerugian pekerjaan akibat perkembangan teknologi. Oleh karena itu, negara-negara perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dan memanfaatkan teknologi secara bijak.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga globalisasi teknologi bisa saja dapat menimbulkan ancaman bagi nasionalisme dalam beberapa cara. Pertama, globalisasi teknologi dapat mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja lokal karena teknologi dapat digunakan untuk menggantikan pekerjaan manusia dan melakukan proses produksi secara otomatis. Hal ini dapat menyebabkan pengangguran dan kemiskinan di suatu negara, yang dapat mengurangi rasa nasionalisme warga negara.
Kedua, globalisasi teknologi dapat meningkatkan arus informasi, produk, dan ide-ide antar negara, yang dapat menyebabkan homogenisasi budaya dan menghilangkan budaya tradisional suatu negara. Hal itulah yang bisa mengurangi rasa keunikan dan kebanggaan terhadap budaya nasional.
Ketiga, globalisasi teknologi dapat meningkatkan kekuatan ekonomi dan politik negara-negara yang kuat secara teknologi, sementara negara-negara yang kurang maju dapat tertinggal dalam perkembangan teknologi hal itulah yang dapat mengurangi kedaulatan nasional.
ADVERTISEMENT
Oleh : Ayu Wulandari (Mahasiswa Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang)