Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Transformasi Konflik Etnis Rohingya di Myanmar
7 Januari 2023 13:25 WIB
Tulisan dari Ayu Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan organisasi besar dunia yaitu PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa merupakan sebuah organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1945 dengan tujuan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, serta untuk meningkatkan kerja sama antarnegara-negara anggotanya dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
PBB juga terdiri dari beberapa organisasi yang saling terkait, yaitu Majelis Umum (General Assembly), Dewan Keamanan (Security Council), Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic dan sosial Council), dan Badan-Badan PBB lainnya.
Sebagai organisasi internasional yang memiliki anggota yang terdiri dari hampir semua negara di dunia ini, PBB memainkan peran penting dalam menyelesaikan berbagai masalah internasional, seperti perdamaian, kemanusiaan, dan juga hak asasi manusia.
Salah satu konflik yang ditangani langsung oleh PBB ialah konflik etnis Rohingya di Myanmar. Konflik ini telah berlangsung selama bertahun-tahun di Myanmar (dulunya dikenal sebagai Burma).
Namun apa itu etnis Rohingya?
Etnis Rohingya ialah kelompok minoritas muslim di Myanmar yang terdiri dari lebih dari 1 juta orang. Di sana mereka sering dianggap sebagai orang asing oleh pemerintah Myanmar dan masyarakat mayoritas buddha di negara tersebut, meskipun kebanyakan dari mereka telah tinggal di Myanmar selama bertahun-tahun. Konflik etnis Rohingya terutama terjadi di wilayah Rakhine, mayoritas ernis Rohingya tinggal.
ADVERTISEMENT
Perlu kita ketahui sudah bertahun-tahun lamanya, Rohingya telah mengalami diskriminasi dan kekerasan dari pemerintah dan masyarakat mayoritas di Myanmar, termasuk pembatasan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan, serta pengusiran ke camp-camp pengungsi.
Pada tahun 2017, serangan militer Myanmar terhadap kelompok Rohingya yang dilakukan oleh pasukan keamanan dan milisi buddha setempat menyebabkan lebih dari 700.000 orang Rohingya melarikan diri ke negara tetangga salah satunnya ialah Bangladesh. Konflik etnis Rohingya dianggap sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk saat ini.
Sejak saat itu, PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan lainnya telah terlibat dalam upaya-upaya untuk memberikan bantuan kepada orang Rohingya yang telah melarikan diri ke Bangladesh, serta mencari cara untuk menyelesaikan konflik etnis Rohingya di Myanmar secara damai.
ADVERTISEMENT
Bagaimana transformasi konflik etnis Rohingya di Myanmar?
PBB telah terlibat dalam upaya diplomasi untuk mencari solusi atas masalah ini, termasuk dengan bekerja sama dengan pemerintah Myanmar untuk mengembangkan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan politik di wilayah Rakhine, di mana kelompok Rohingya mayoritas tinggal. Namun, meskipun telah terjadi beberapa kemajuan dalam upaya-upaya PBB untuk menyelesaikan konflik etnis Rohingya di Myanmar, masalah tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini.
PBB pun juga sudah terlibat dalam proses transformasi konflik dalam upaya untuk menyelesaikan konflik etnis Rohingya di Myanmar selama bertahun-tahun. Salah satu organisasi PBB yang terlibat dalam menangani masalah ini adalah UNHCR, yang merupakan badan PBB yang bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada pengungsi di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
UNHCR telah bekerja sama dengan pemerintah Bangladesh untuk menyediakan bantuan kepada ribuan orang Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar dan tinggal di camp-camp pengungsi di Bangladesh. Selain itu, PBB juga telah memberikan bantuan keuangan dan logistik kepada organisasi kemanusiaan yang memberikan bantuan langsung kepada orang Rohingya di camp-camp pengungsi di Bangladesh.
Selain itu, PBB juga telah terlibat dalam upaya diplomasi untuk mencari solusi atas konflik etnis Rohingya di Myanmar. PBB telah mengirim sejumlah misi ke Myanmar untuk membantu menyelesaikan konflik tersebut dan mencari cara untuk menjamin keamanan dan hak-hak kelompok minoritas di negara tersebut.
PBB juga telah bekerja sama dengan pemerintah Myanmar untuk mengembangkan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan politik di wilayah Rakhine, di mana kelompok Rohingya mayoritas tinggal. Namun, meskipun telah terjadi beberapa kemajuan dalam upaya-upaya PBB untuk menyelesaikan konflik etnis Rohingya di Myanmar, masalah tersebut masih terus berlangsung hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Untuk mencapai transformasi yang lebih luas dalam konflik etnis Rohingya di Myanmar, diperlukan komitmen yang lebih kuat dari semua pihak untuk mencari solusi atas masalah ini. Walaupun dalam kenyataannya hingga tahun 2023 ini tidak ada kabar menggembirakan untuk para etnis Rohingya karena mereka hingga saat ini pun masih dalam ketakutan yang sama karena masih adanya diskriminasi di sana, namun setidaknya dengan usaha PBB mentransformasikan konflik ini keadaan sedikit lebih kondusif di Myanmar saat ini.
PBB dan negara-negara anggotanya harus terus memberikan dukungan kepada upaya-upaya untuk menyelesaikan konflik tersebut secara damai dan memberikan bantuan kepada orang Rohingya yang telah melarikan diri ke Bangladesh. Dengan demikian, kita bisa berharap bahwa konflik etnis Rohingya di Myanmar akan terus berubah dan terus mengalami perkembangan yang positif pada masa depan.
ADVERTISEMENT