Konten dari Pengguna

Santri di Era Digital: Bukan Sekadar Eksis, Tapi Menginspirasi

Yahya Ayyash Robbani
Mahasiswa Aktif Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
29 April 2025 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Yahya Ayyash Robbani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tidak hanya belajar kitab, santri siap untuk menguasai dunia digital! sumber : (https://www.pexels.com/id-id)
zoom-in-whitePerbesar
Tidak hanya belajar kitab, santri siap untuk menguasai dunia digital! sumber : (https://www.pexels.com/id-id)
ADVERTISEMENT
Dulu, santri dikenal lewat suara lantang di mimbar dan lembaran kitab kuning di pesantren. Kini, cukup lewat TikTok, Reels, atau Threads, sosok santri bisa hadir di beranda ribuan orang. Dunia digital telah membuka ruang baru bukan hanya untuk tampil, tetapi untuk memberi pengaruh bermakna. Inilah momen emas bagi santri untuk mengukir nama, bukan demi sensasi, tapi demi kontribusi.
ADVERTISEMENT
Personal Branding: Jalan Baru Syiar Santri
Personal branding bukan sekadar istilah kekinian. Bagi santri, ini adalah proses menghadirkan jati diri yang bernilai di ruang publik digital. Ketika seorang santri berbagi nasihat, pengalaman pondok, atau konten penuh hikmah, ia sedang membangun kredibilitas dan membentuk kepercayaan audiens.
Bukan Pencitraan, Tapi Keaslian
Personal branding ala santri bukan tentang pencitraan palsu. Ini tentang menyampaikan nilai-nilai melalui keunikan diri, sambil tetap membawa identitas dan akhlak sebagai fondasi. Di era yang dipenuhi konten palsu, keaslian justru menjadi kekuatan.
Langkah Awal: Kenali Potensimu
Semua dimulai dari mengenal potensi diri. Apa yang membuatmu berbeda? Mungkin kamu ahli public speaking, pandai menulis refleksi, mahir membuat konten kreatif, atau mengajar ngaji dengan cara kekinian. Itulah modal awal dalam membentuk citra positif di ruang digital.
ADVERTISEMENT
Konten Bernilai dari Kehidupan Pondok
Santri punya banyak cerita untuk dibagikan: dari kisah perjuangan di pondok, ilmu yang diasah tiap hari, hingga nilai-nilai sederhana tapi dalam. Jika dikemas dengan jujur dan konsisten, semua itu bisa menjadi inspirasi yang autentik bagi banyak orang.
Tantangan Dunia Digital
Meski peluang terbuka lebar, tantangannya juga nyata. Dunia digital menuntut kecepatan, menyuguhkan tekanan untuk viral, dan sering kali diiringi komentar negatif. Di sinilah pentingnya mental kuat dan niat tulus. Jangan terjebak dalam pencitraan kosong atau konten yang mengorbankan nilai demi popularitas.
Konsistensi Lebih Penting dari Popularitas
Tidak semua konten positif akan langsung mendapat banyak like atau views. Tapi itu bukanlah ukuran keberhasilan. Tujuan santri bukan viral, melainkan berdakwah dengan konsisten, menghadirkan cahaya di tengah algoritma yang kadang gelap.
ADVERTISEMENT
Ladang Dakwah yang Baru
Dunia digital adalah ladang dakwah baru. Ketika santri menjaga adab, menyampaikan pesan dengan bijak, dan tetap konsisten dalam nilai, ia akan menjadi oase di tengah kebisingan media sosial. Ini bukan tentang jumlah pengikut, tapi tentang kedalaman pengaruh.
Saatnya Santri Bersinar
Santri bukan hanya penjaga tradisi, tapi juga pembawa solusi. Kini saatnya mereka hadir tidak hanya di mimbar, tapi juga di layar-layar masyarakat. Dunia sedang menunggu versi terbaik dari santri: yang berani tampil, berbeda, dan tetap berpegang pada nilai. Karena yang bernilai akan selalu menemukan jalannya bahkan di dunia yang penuh distraksi.