Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Financial Literacy Bukan Sekadar Cara Mengelola Uang
27 Desember 2024 18:43 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Ayyu Puspitta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Literasi merupakan kemampuan seseorang untuk mengolah, memahami menggunakan informasi dalam berbagai konteks. Dalam artikel ini akan mengkolerasikannya dengan Financial Literacy atau Literasi Keuangan.
ADVERTISEMENT
Financial Literacy atau Literasi Keuangan menjadi salah satu kemampuan esensial yang harus dimiliki setiap individu. Namun, seringkali literasi keuangan hanya dipahami secara sempit sebagai kemampuan untuk mengelola keuangan saja. Menyusun anggaran, menabung atau menghindari hutang berlebih. Literasi keuangan mencakup dimensi yang jauh lebih luas dan mendalam, dan kurangnya literasi keuangan dapat mempersulit seseorang untuk melakukan estimasi keuangan, dan membuat rencana keuangan. Pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan keuangan yang dimiliki oleh seorang individu berpengaruh terhadap sikap dan perilaku keuangannya. Mari kita telaah bagaimana konsep literasi keuangan dan bagaimana masyarakat khususnya di Indonesia dalam mengetahui tentang literasi keuangan.
Data Financial Literacy di Indonesia
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2016, tingkat literasi keuangan di Indonesia hanya di angka 29,66%. Namun terjadi peningkatan pada tahun 2019, Berdasarkan data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh OJK, indeks literasi keuangan Indonesia baru mencapai 38,03%, dan terjadi peningkatan kembali pada tahun 2024 yang berdasarkan Indeks Literasi Keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,4%. Walaupun terjadi peningkatan dari tahun sebelum-sebelumnya, masyarakat di indonesia masih mengetahui secara umum atau hanya sebatas mengelola uangnya saja. Hal ini diperkuat dengan masih banyaknya masyarakat terkena investasi ilegal, terjebak judul menunggak hutang di aplikasi fintech. Contohnya sebanyak 8,8 juta orang di Indonesia telah terlibat dalam judi online pernyataan ini disampaikan berdasarkan data intelijen ekonomi, yang dikutip dari artikel kompas.com. Ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan seseorang dalam proses keputusan keuangan, seperti faktor-faktor pribadi mencakup pengetahuan, kemauan, preferensi risiko dan faktor pribadi juga memainkan peran dalam keputusan investasi baik pada aset riil maupun aset keuangan. Pemahaman akan literasi keuangan yang tepat akan memberikan pilihan bagi masyarakat dalam menggunakan uang yang akhirnya berperan dalam setiap keputusan yang diambil dalam konteks nilai ekonomi.
ADVERTISEMENT
Pemahaman Konseptual Financial Literacy
Penelitian Jacob, Hudson, & Bush (2000), literasi keuangan yaitu meliputi kemampuan memahami konsep keuangan seperti tabungan, bunga, penganggaran, asuransi, mengelola kredit dan pinjaman dan bagaimana institusi keuangan bekerja serta menerjemahkannya kedalam perilaku keuangan. Definisi ini menunjukkan bahwa literasi keuangan bukan hanya tentang bagaimana kita menggunakan uang, tetapi juga bagaimana kita memahami sistem keuangan, risiko serta peluang yang ada di dalamnya. Sebagai contoh, literasi keuangan yang baik memungkinkan seseorang memahami bagaimana inflasi, suku bunga atau kebijakan fiskal mempengaruhi daya beli mereka.
Literasi keuangan pula tahapan yang meliputi pengetahuan tentang pasar saham dan fungsinya, reksadana, tingkat suku bunga acuan dan keterkaitannya dengan obligasi, pengetahuan tentang risiko-risiko finansial apabila menginvestasikan uangnya pada berbagai pilihan investasi saham, tingkat pengembalian utang jangka panjang, fluktuasi atau ketidakpastian yang tinggi dan diversifikasi risiko, sehingga mengelolah keuangan saja tidak cukup karena hal ini berkaitan dengan bagaimana seseorang paham dengan konsep keuangan bukan mengatur uangnya saja. Apapun indikator literasi keuangan, tahap dasar meliputi pengetahuan mengenai perhitungan matematika, tingkat suku bunga, inflasi dan nilai waktu uang dan tipuan nilai uang. Memahami literasi keuangan berarti memahami pula produk-produk keuangan yang menjadi alat untuk menunjang seseorang dalam pengambilan sebuah keputusan yang berkaitan dengan nilai ekonomi. Produk -produk ini pun menjadi dasar seseorang bisa merencanakan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Produk Financial Literacy atau Literasi Keuangan
Produk literasi keuangan merujuk berbagai konsep, alat, layanan yang dirancang untuk membantu individu memahami, mengelola dan mengambil keputusan keuangan yang tepat. Adapun produk-produk literasi keuangan :
Produk Perbankan, berfungsi untuk menyimpan, mengelola atau memanfaatkan uang dengan aman melalui layanan perbankan. Contohnya, rekening tabungan, deposito, kartu debit dan kredit.
Produk investasi, membantu untuk mengembangkan kekayaan melalui penanaman modal dengan potensi keuntungan di masa depan. Contohnya, saham obligasi, reksadana dan emas.
Produk asuransi, akan “melindungi” dari risiko finansial yang tak terduga, contohnya asuransi jiwa, asuransi kesehatan dan asuransi kendaraan.
Produk pembiayaan atau kredit, produk ini membantu individu atau bisnis memperoleh dana untuk keperluan tertentu, dengan kewajiban pengembalian ditambah bunga, Contohnya kredit usaha mikro, kredit pemilikan rumah (KPR), pinjaman online (fintech lending).
ADVERTISEMENT
Produk pengelolaan keuangan digital, teknologi finansial (fintech) menawarkan berbagai alat dan aplikasi yang mempermudah pengelolaan keuangan pribadi. Contohnya E-wallet, Aplikasi budgeting, Marketplace investasi.
Dana Pensiun, produk ini dirancang untuk memastikan seseorang memiliki tabungan yang cukup untuk masa pensiun.
Memahami produk-produk literasi keuangan membantu untuk bisa mengelola uang dengan tepat, meningkatkan kemampuan menabung dan berinvestasi, menghindari risiko keuangan seperti penipuan. Dari literasi keuangan ini berlanjut pada perubahan perilaku seseorang yang dimana konteksnya disini yaitu mengambil sebuah keputusan terhadap uang yang dimilikinya.
Financial Literacy dan Perubahan Perilaku
Literasi keuangan melibatkan pemahaman tentang bagaimana konsep seperti penganggaran, tabungan, investasi dan manajemen utang. Pengetahuan ini tidak hanya membantu dalam mengambil keputusan finansial yang lebih baik. Ketika literasi keuangan berhasil diinternalisasi, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh seseorang saja melainkan oleh masyarakat. Perubahan perilaku ini berorientasi pada tujuan spending dan saving, mencatat dan menyimpan catatan keuangan pribadinya, dan merencanakan pembiayaan untuk masa depan.
ADVERTISEMENT
Dari perubahan perilaku ini, akan menjadi dasar mengapa alasan literasi keuangan itu penting untuk dipahami bukan hanya tentang menghitung pengeluaran dan pemasukan sebuah uang saja.
Mengapa Financial Literacy itu penting?
Literasi keuangan adalah sesuatu yang esensial karena membantu dalam bertahan dari masalah ekonomi. Disadari atau tidak, terkadang kemiskinan terlahir disebabkan oleh rendahnya tingkat literasi keuangan. Buruknya dalam hal pengelolaan keuangan pribadi bisa menjadi salah satu penyebab seseorang “terjerumus dalam kemiskinan”. Literasi keuangan bukan hanya sekedar keterampilan, namun juga investasi bagi masa depan yang lebih stabil dan sejahtera. Pemahaman yang baik tentang keuangan, akan membuat keputusan yang lebih bijak, menghindari risiko yang tidak perlu dan meraih tujuan finansial yang lebih efektif. Karena literasi keuangan menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan. Masalah keuangan dapat muncul jika terjadi (mismanagement). Tanpa pemahaman yang memadai, seseorang berisiko menghadapi berbagai tantangan finansial yang dapat mengganggu stabilitas kehidupannya. Literasi keuangan yang kuat, secara langsung akan membangun individu yang lebih mandiri, masyarakat yang lebih sejahtera.
ADVERTISEMENT
“Memahami Financial Literacy atau Literasi Keuangan bukan sekedar mengelolah uang yang dimiliki namun paham tentang konsep dari bagaimana mendapat uang tersebut, menyimpan uang tersebut, menanam modal dengan uang tersebut agar dapat mendapat keuntungan di masa depan. Paham dengan produk-produk yang ada dalam literasi keuangan sehingga mampu mempertimbangkan keputusan yang tepat dalam menggunakan uang.”
#pahami uang bukan sekedar mengolahnya saja#