Mari Mengenal Lebih Jauh Tentang Toxic Friendship

Ayu Fatimah
Mahasiswa Psikologi UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
20 Desember 2022 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ayu Fatimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
canva/ ayu fatimah
zoom-in-whitePerbesar
canva/ ayu fatimah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam kehidupan, manusia merupakan makhluk sosial yang sudah sewajarnya memiliki teman. Manusia akan berharap dapat memiliki teman yang baik, yang selalu ada di saat suka maupun duka, juga saling mendukung dalam kesulitan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, memiliki banyak teman juga ada manfaatnya tersendiri. Semakin banyak teman maka akan semakin luas pula koneksi yang bisa kita raih. Koneksi maupun relasi itu akan menghasilkan banyak keuntungan di masa depan, contohnya adalah menjadi semakin mudah untuk mencari pekerjaan.
Sebagai makhluk sosial, hubungan pertemanan sangat kita butuh kan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, pastikan dalam hubungan pertemanan harus timbal balik yang saling menguntungkan (mutualisme). Jadi jangan sampai hubungan pertemanan hanya menguntungkan salah satu pihak, sementara pihak lainnya berada dalam kerugian. Kalau kalian punya teman yang Toxic, cepat-cepat menjauh, ya!

Mari Mengenal Lebih Jauh Tentang Toxic Friendship

Toxic friendship bisa diartikan sebagai teman atau bahkan sahabat yang membawa pengaruh buruk kepada kehidupanmu. Toxic frienship merupakan “racun” dalam kehidupanmu. Sebagai teman seharusnya saling mendukung, namun pada toxic relationship pertemanan malah menghalangi kamu untuk berkembang dan menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Akan sangat sulit membedakan apakah seorang teman dapat dikatakan toxic atau tidak. Hal itu dikarenakan beberapa ucapan yang teman kita keluarkan mungkin terdengar seperti dukungan atau motivasi. Padahal bukannya termotivasi, kita akan malah merasa down. Pastinya tidak akan mudah terlepas dalam situasi itu, apalagi jika orang itu adalah orang yang sangat dekat dan juga yang dirasa paling mengerti kamu.
Oleh karena itu, sangat penting untuk kita bisa tahu ciri-ciri teman toxic dan bagaimana kita menyikapi toxic friendship.

Karakteristik Toxic Friendship

Mari kita ingat kembali, apakah dalam circle pertemananmu ada yang masuk kriteria toxic friendship? Teman yang sifatnya menyebalkan, manipulatif, playing victim dan lain-lain. Namun itu semua tergantung persepsi masing-masing. Nah, berikut ini adalah karakteristik seseorang yang memiliki sifat toxic dalam diri mereka.
ADVERTISEMENT

1. Suka membandingkan

Siapa nih yang punya teman yang suka membanding-bandingkan kamu dengan dirinya sendiri? Pasti kesal, ya punya teman yang seperti itu! Itu merupakan salah satu ciri dari toxic relationship.

2. Manipulatif

Teman yang toxic juga mempunyai sifat yang manipulatif. Mereka bisa saja membuat fitnah, dan memutarbalikkan fakta.
Seseorang dengan sifat seperti ini biasanya gemar sekali melakukan playing victim, memanipulasi seolah dialah yang menjadi korban. Padahal sebenarnya dialah yang menjadi sumber masalah. Teman seperti ini juga pandai dalam menggiring opini publik dan menempatkan kita ke dalam posisi yang serba salah.

3. Tukang sebar gosip

Nah, loh! siapa ni yang punya teman tukang menyebar gosip dan hobinya membicarakan keburukan orang lain? Orang seperti ini merupakan orang yang up to date tentang gosip lingkungan sekitarnya. Mereka tidak peduli apakah kabar yang mereka bawa benar atau tidak, dan mereka juga tidak akan memikirkan perasaan orang yang sedang digosipkan.
ADVERTISEMENT
Biasanya kabar yang telah disebar akan “ditambahkan bumbu” agar gosip itu lebih menarik. Bahkan hal-hal yang sederhana yang biasa dilakukan bisa menjadi bahan gosip

Cara Mencegah Agar Terhindar Dari Toxic Friendship

Ada begitu banyak cara agar terhindar dari toxic friendship ini. Berikut beberapa cara agar kita bisa terhindar dari toxic friendship:

1. Hanya Sebatas Pendengar Yang Baik

Mempunyai teman toxic akan sangat menguras emosi dan tenaga. Jika dia membual biarkan saja, cukup kita dengarkan. Dengan begitu kita akan terhindar dari perdebatan dan juga kita tidak akan mengeluarkan kata yang tidak perlu diucapkan untuk meladeni teman kita yang toxic.

2. Menghindar darinya secara perlahan

Jangan pernah takut untuk menghindar dari teman toxic! Ucapannya yang sering membual dan juga memanipulasi membuat kita geram sendiri. Menghindar adalah pilihan yang terbaik, bukan secara tiba-tiba, itu akan membuat dia jadi memusuhi kita dan hal yang paling ditakutkan adalah sikap playing victim yang membuat kita terlihat seperti tersangka utama. Cukup menghindar secara perlahan, dengan begitu tidak akan menyinggung perasaannya. Tidak usah merasa tidak enak hati, itu akan jauh lebih baik untuk kesehatan mental kita.
ADVERTISEMENT

3. Berani mengatakan tidak

Berani mengatakan tidak mungkin adalah hal yang paling sulit dilakukan, entah karena merasa tidak enak atau kasihan. Tetapi jika terus dibiarkan itu tidak akan baik dan suatu saat akan menjadi boomerang. Tetaplah pada pendirian sendiri, dan berlatih mengatakan tidak dan menolak apa pun itu yang berbau negatif. Semakin sering kamu melakukannya akan semakin terbiasa pula nantinya.

4. Membatasi Interaksi dengannya

Diam adalah cara terbaik untuk menghadapi dan mengurangi interaksi degan teman toxic. Biarkan saja dia mengatakan hal yang buruk kepada kita. Tidak perlu banyak tindakan hanya untuk membuatnya menjauh dari kita.

5. Mencari Teman Baru Yang Lebih Baik

Belajar dari sebelumnya, kita harus pintar dalam memilih teman. Jika asal memilih teman yang membuat kamu tertekan dan membuat mentalmu jatuh. Pilihlah teman yang bisa membawamu menjadi jauh lebih baik dan bisa memberikan sisi positif. Sebaik apa pun kita kepada toxic friendship dia tidak akan pernah peduli padamu yang dia pikirkan hanya diri sendiri.
ADVERTISEMENT