Konten dari Pengguna

Belajar dengan Cara yang Menyenangkan, Pelajaran Viralitas Pak Ribut dan Desril

AZ ZAHRA FALISHA RANDRA PUTRA
Mahasiswa Universitas Airlangga
31 Desember 2024 8:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AZ ZAHRA FALISHA RANDRA PUTRA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source : Tiktok Pak Ribut (@pak_ributguruviral)
zoom-in-whitePerbesar
Source : Tiktok Pak Ribut (@pak_ributguruviral)
ADVERTISEMENT
Media sosial telah berkembang menjadi alat yang kuat untuk berbagi pengalaman dan informasi di era digital saat ini. Kasus viral Pak Ribut, seorang guru honorer di Lumajang, dan muridnya, Desril, adalah contoh yang menarik. Banyak orang di Indonesia telah menyaksikan percakapan mereka yang lucu dan menghibur tentang makanan sapi. Kita akan membahas bagaimana viralitas konten ini mencerminkan keefektifan proses belajar mengajar dan dampaknya terhadap pendidikan dalam esai ini.
ADVERTISEMENT

Kronologi Viralitas

Video yang menampilkan Pak Ribut berdebat dengan Desril tentang makanan sapi menjadi viral pada 11 November 2024. Dalam video tersebut, Desril dengan yakin mengatakan bahwa sapi di rumah tetangganya tidak biasanya makan rumput, tetapi mereka makan martabak dan buah-buahan. Pak Ribut sangat terkejut dengan jawaban yang tidak diduga ini. Namun, Pak Ribut mengunjungi rumah tetangganya untuk membuktikan bahwa sapi itu mau makan martabak. Kejadian ini tidak hanya lucu tetapi juga menunjukkan hubungan yang baik antara guru dan siswa. Pak Ribut tidak hanya mengoreksi jawaban Desril tetapi juga memberikan apresiasi ketika muridnya menunjukkan bahwa dia benar. Hal ini mendorong siswa untuk berpartisipasi lebih aktif dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT

Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Dengan viralnya video ini, orang dapat melihat bahwa proses belajar tidak selalu harus formal dan kaku. Siswa mungkin lebih tertarik untuk belajar jika metode pengajaran yang melibatkan komedi dan interaksi langsung diterapkan. Siswa lebih cenderung menyerap informasi dengan baik ketika mereka merasa nyaman dan terlibat. Metode seperti ini sangat penting untuk pendidikan. Pendidikan yang efektif harus mencakup siswa secara emosional daripada hanya akademik. Siswa akan lebih menghargai pelajaran dan lebih termotivasi untuk belajar.

Membangun Hubungan Positif

Selain itu, hubungan antara Pak Ribut dan Desril menunjukkan pentingnya hubungan yang baik antara pendidik dan siswa. Guru menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa untuk berbagi pendapat mereka. Dalam hal ini, Desril merasa didengar dan dihargai, yang meningkatkan semangatnya untuk belajar. Hubungan positif ini juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres yang sering dialami siswa saat berada di sekolah. Ketika siswa dapat berbicara dengan bebas, mereka dapat belajar dengan lebih baik tanpa khawatir salah atau diejek.
ADVERTISEMENT

Dampak Sosial Media terhadap Pendidikan

Variasi konten pendidikan seperti ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat berguna untuk menyebarkan informasi pendidikan yang baik. Banyak orang tua dan pendidik tahu bahwa pembelajaran tidak selalu harus serius. Ada ruang untuk menjadi kreatif dan menikmati proses belajar. Media sosial membantu guru menjangkau audiens yang lebih luas. Video Pak Ribut tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi bagi guru lain untuk mencoba pendekatan pengajaran yang lebih inovatif. Ini mungkin merupakan kemajuan yang baik untuk dunia pendidikan Indonesia.

Kesimpulan

Kasus viral Pak Ribut dan Desril adalah contoh nyata bagaimana belajar dapat dilakukan secara menyenangkan dan efektif. Mereka tidak hanya melakukan hal-hal yang menyenangkan, tetapi mereka juga memberi kita pelajaran penting tentang pentingnya hubungan positif antara pendidik dan siswa serta bagaimana media sosial memengaruhi pendidikan. Kita dapat meningkatkan lingkungan belajar untuk generasi berikutnya dengan menggunakan humor dan kreativitas dalam pengajaran.
ADVERTISEMENT

Written by :

AZ ZAHRA FALISHA RANDRA PUTRA
(MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA)