Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
KKN Undip ajarkan “PELITA” Pemanfaatan Limbah Minyak Jelantah Lilin Aromaterapi
17 Agustus 2024 21:18 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Azahra jea tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kepatihan (28/07/2024)- Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Azahra Jea, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, meluncurkan sebuah program inovatif untuk mengubah limbah minyak jelantah yang sering dianggap sebagai sampah menjadi lilin aromaterapi yang bernilai tinggi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 28 Juli 2024 di Depan Masjid Sabilillah Mrican, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, RT 12 dan RT 13. Program ini bertujuan untuk mengedukasi warga desa tentang pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga dan potensi ekonomis dari bahan-bahan yang tidak terpakai. Melalui serangkaian pelatihan, Tim KKN Undip menunjukkan kepada ibu-ibu rumah tangga bagaimana cara mengolah minyak jelantah agar tidak mencemari lingkungan dikarenakan banyaknya penggunaan minyak dari warga yang berpotensi menyebabkan pencemaran pada lingkungan sekitar, limbah minyak jelantah tersebut bisa diubah menjadi barang berharga menjadi lilin aromaterapi.
ADVERTISEMENT
"Minyak jelantah di rumah warga sering kali hanya dibuang. Padahal, dengan pengolahan yang tepat, minyak ini bisa diubah menjadi produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan," ujar Azahra, mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro.
Proses pembuatan lilin ini cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan peralatan rumah tangga. Minyak jelantah yang sudah dikumpulkan dibersihkan terlebih dahulu dengan arang aktif, kemudian dicampur dengan stearic acid, pewarna, sumbu lilin, dan aroma esensial untuk memberikan wangi yang menyegarkan. Hasil akhirnya, lilin-lilin aromaterapi yang dihasilkan tidak hanya bisa digunakan untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga berpotensi menjadi produk unggulan desa yang bisa dipasarkan ke luar.
Program ini mendapat sambutan hangat dari ibu-ibu warga Kelurahan Kepatihan. Salah seorang peserta kegiatan menyatakan bahwa program ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan limbah, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga. "Selama ini, minyak jelantah hanya kami buang dan berpotensi mencemari lingkungan. Kami berharap program ini bisa terus berlanjut dan menjadi salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran di sekitar lingkungan Kepatihan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Hadirnya program pemanfaatan minyak jelantah ini, mahasiswa KKN UNDIP berharap dapat memberikan ilmu tentang tata cara pengolahan minyak jelantah agar lebih berguna dan mengurangi potensi pencemaran pada lingkungan sekitar, dan juga dapat menciptakan kontribusi nyata dan berkelanjutan tentang pemanfaatan limbah minyak jelantah.