Konten dari Pengguna

Suku Aborigin sebagai Indigenous People di Australia: Setarakah Haknya?

Azhira Azhar
Mahasiswa Hubungan Internasional - Universitas Mulawarman
14 Mei 2024 13:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azhira Azhar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Suku Aborigin di Australia. Foto: ChameleonsEye/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Suku Aborigin di Australia. Foto: ChameleonsEye/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Australia atau kerap disebut Negeri Kanguru ini memiliki sejarah yang unik dan cukup menarik untuk dibahas, salah satunya jika kita berbicara tentang Australia maka tidak lepas dari pembahasan mengenai penduduk asli benua tersebut yaitu suku Aborigin sebagai indigenous people benua Australia.
ADVERTISEMENT
Suku aborigin merupakan penduduk asli dari benua Australia, seperti yang terdapat dalam The Official Bicentennial Diary (1988) dikatakan bahwa suku Aborigin telah datang ke Australia sekitar 40.000 atau mungkin 70.000 tahun yang lalu.
Keberadaan suku Aborigin sudah jauh lebih dulu ada dibanding dengan kedatangan bangsa Eropa di Australia sehingga dapat dipastikan jika memang suku Aborigin ini merupakan indigenous people di benua Australia.

Apa yang Dimaksud dengan Indigenous People?

Indigenous people (masyarakat adat) merupakan sebutan untuk suatu komunitas yang menempati suatu wilayah secara turun temurun yang di mana mereka memiliki daulat atas tanah, kekayaan alam, serta kehidupan sosial dan budayanya yang diatur dalam hukum adat dan lembaga adat. (Anaya, 2004).
ADVERTISEMENT
Hak dari indigenous people atau masyarakat adat ini telah diatur dalam beberapa perjanjian internasional salah satunya terdapat pada konvensi International Labour Organization (ILO) 169 Tahun 1989 mengenai bangsa pribumi dan masyarakat adat di negara-negara merdeka (indigenous and tribal people) yang di mana konvensi ini menegaskan hak-hak asasi manusia untuk masyarakat adat yang berhak atas tanah, sumber daya alam, dan kebudayaan mereka serta hak untuk mempertahankannya.

Apakah Suku Aborigin Sejahtera di Tanahnya?

Semenjak orang-orang Eropa datang ke Australia masyarakat Aborigin kerap mendapat perlakuan diskriminatif, suku Aborigin tidak dianggap sebagai penduduk asli dari benua Australia tersebut. Eksistensi suku aborigin selalu menjadi polemik berkaitan dengan hak dan identitasnya yang tidak diberikan bahkan direnggut dari mereka oleh bangsa Barat, perlakukan yang semena-mena terhadap suku Aborigin sudah menjadi makanan sehari-hari bahkan tertulis di dalam konstitusi Australia jika penduduk Aborigin tidak terhitung sebagai penduduk asli Australia.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui jika berdasar pada hukum yang mengatur berkaitan dengan masyarakat adat, maka suku Aborigin sudah sepantasnya dihormati dan diberikan hak-haknya namun mereka belum mendapatkan itu mereka belum sejahtera di atas tanahnya sendiri.
Pihak Australia sudah mulai berupaya agar suku Aborigin ini diakui, sebagai bentuk tanggung jawabnya yang melanggar HAM suku Aborigin sebagai indigenous people Australia membentuk The Council for Aboriginal Reconciliation pada tahun 1992 disusul dengan pernyataan maaf nasional pada tahun 2008. Sayangnya, upaya yang mereka lakukan tidak berdampak signifikan terhadap suku Aborigin maka suku Aborigin belum dapat dikatakan sejahtera di “rumah” mereka.