Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kuliah, Mengajar, dan Menginspirasi: Pengalaman Pribadi
25 Desember 2024 7:02 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Azis Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
A. Latar Belakang
Nama saya Azis Maulana, berasal dari Bogor. Saat ini saya tinggal di Pondok Pesantren Tarbiyatu Wad Da'wah Al-Kautsar, tempat yang menjadi rumah sekaligus lingkungan yang penuh pembelajaran bagi saya. Selain menjalani peran sebagai mahasiswa di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, dengan program studi Manajemen Pendidikan Islam semester 4 (kelas reguler CK), saya juga mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMP. Pengalaman hidup saya ini memberikan banyak pelajaran yang berharga, mulai dari menghadapi tantangan hingga menemukan makna kehidupan melalui proses belajar dan berbagi ilmu.
Sejak kecil, saya dibesarkan dalam lingkungan yang menanamkan nilai-nilai keislaman. Pendidikan formal dan non-formal yang saya tempuh memberikan pondasi yang kuat bagi saya untuk terus belajar dan berkembang. Dorongan untuk menginspirasi orang lain melalui pendidikan semakin kuat ketika saya mulai mengajar. Mengajar di pondok pesantren dan sekolah menjadi salah satu jalan bagi saya untuk tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menjadi contoh teladan bagi para siswa.
B. Analisa
Kuliah sambil mengajar bukanlah hal yang mudah, tetapi juga bukan sesuatu yang mustahil. Dengan berkuliah di Universitas Pamulang, saya mendapatkan banyak wawasan baru tentang dunia pendidikan, khususnya manajemen pendidikan Islam. Ilmu yang saya pelajari di bangku kuliah langsung dapat saya terapkan dalam dunia nyata ketika mengajar. Ini adalah bentuk sinkronisasi antara teori dan praktik yang memberikan manfaat besar.
Dari sudut pandang saya, mengajar bukan hanya soal menyampaikan materi pelajaran. Lebih dari itu, mengajar adalah tentang bagaimana kita dapat menginspirasi siswa untuk berani bermimpi, berpikir kritis, dan memiliki akhlak yang mulia. Tantangan yang saya hadapi, seperti mengelola waktu antara kuliah dan mengajar, membantu saya belajar tentang pentingnya kedisiplinan dan tanggung jawab.
Selain itu, mengajar juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan berbagai karakter siswa. Setiap siswa memiliki keunikan dan cara belajar yang berbeda, sehingga sebagai pendidik, saya dituntut untuk terus belajar dan beradaptasi. Hal ini memperluas wawasan saya tentang pentingnya pendekatan yang fleksibel dalam mendidik.
C. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
Saya memiliki kesempatan untuk langsung menerapkan ilmu yang saya pelajari di perkuliahan ke dalam pengajaran di sekolah.
Lingkungan pesantren memberikan saya banyak inspirasi untuk terus berkontribusi dalam pendidikan Islam.
Mengajar membantu saya mengasah keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan empati.
Pengalaman ini menjadikan saya lebih disiplin dalam mengatur waktu antara kuliah, mengajar, dan aktivitas lainnya.
Kekurangan:
Terkadang, jadwal yang padat membuat saya merasa kelelahan, sehingga perlu manajemen waktu yang lebih baik.
Fokus saya terkadang terbagi antara tugas kuliah dan tanggung jawab mengajar.
Belum semua metode pembelajaran yang saya gunakan berhasil sepenuhnya sesuai harapan, terutama untuk siswa dengan kebutuhan khusus.
D. Kesimpulan
Pengalaman kuliah, mengajar, dan menginspirasi merupakan perjalanan yang penuh tantangan namun juga sangat bermakna. Saya percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Sebagai seorang mahasiswa dan guru, saya merasa bahwa peran ini adalah amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Meskipun terdapat berbagai tantangan, pengalaman ini memberikan banyak pelajaran hidup yang tidak ternilai. Saya belajar untuk lebih sabar, disiplin, dan terus meningkatkan kualitas diri agar dapat memberikan yang terbaik, baik untuk siswa saya maupun untuk diri saya sendiri.
ADVERTISEMENT
E. Solusi
Untuk mengatasi tantangan yang saya hadapi, berikut beberapa solusi yang saya coba terapkan:
Manajemen Waktu: Membuat jadwal harian yang terorganisir sehingga saya dapat mengatur waktu dengan lebih efektif antara kuliah, mengajar, dan istirahat.
Pengembangan Diri: Terus belajar metode pengajaran baru agar lebih efektif dalam menyampaikan materi kepada siswa dengan berbagai karakter.
Kolaborasi: Memanfaatkan jaringan pertemanan di kampus dan lingkungan kerja untuk bertukar pengalaman dan saling mendukung.
Refleksi Diri: Secara rutin mengevaluasi apa yang sudah saya lakukan untuk menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki.
Dengan menerapkan solusi ini, saya berharap dapat menjalani peran saya dengan lebih baik, baik sebagai mahasiswa, guru, maupun individu yang ingin menginspirasi orang lain.
ADVERTISEMENT