Indonesia Targetkan 2145 MW PLTS Atap hingga 2030, Siapa yang Paling Berambisi?

Azis Saputra
Renewable Energy Engineering and Business Development
Konten dari Pengguna
24 Januari 2023 5:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azis Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi PLTS Atap (Sumber: Pexels.com/KindleMedia)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PLTS Atap (Sumber: Pexels.com/KindleMedia)
ADVERTISEMENT
Indonesia semakin serius dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) khususnya PLTS Atap. Indonesia menargetkan 2145 MW total kapasitas terpasang PLTS Atap hingga 2030 mendatang. Target PLTS Atap tersebut merupakan bagian dari target bauran energi terbarukan (EBT) Indonesia sebesar 25% pada tahun 2030.
ADVERTISEMENT
PLTS memang merupakan EBT yang paling memungkinkan untuk digunakan di Indonesia. Mulai dari potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia, hingga tren harga PLTS dunia yang semakin menurun. Dalam 10 tahun terakhir (2010-2021) harga PLTS sudah mengalami penurunan sebesar 88%.
Namun bagaimana capaian PLTS Atap di Indonesia saat ini?
Walaupun sudah memasuki tahun 2023, data terbaru hingga akhir 2022 belum dirilis oleh lembaga manapun. Namun kita tetap bisa melihat data dari Januari 2022 yang menunjukkan bahwa ada 4974 pelanggan PLTS Atap dengan total kapasitas terpasang sebesar 51,19 MW. Faktanya angka tersebut masih sangat jauh dari angka yang ditargetkan yaitu 2,39% dari target. Masih ada 2094 MW peluang PLTS Atap atau sebesar 97,6%.
ADVERTISEMENT
Kemudian dari 2145 MW target PLTS Atap yang ditetapkan, 35% berasal dari bangunan & fasilitas BUMN, 30% dari rumah tangga, 29% industri dan bisnis, dan sisanya berasal dari bangunan pemerintah.
Lalu siapa yang akan mendapatkan potongan kue yang paling besar?
Jika kita melihat kondisi Indonesia saat ini, kelistrikan sudah sepenuhnya dikelola oleh PLN. Sisanya, terdapat juga perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan sistem panel surya yang kemudian disebut sebagai perusahaan engineering, procurement, & construction (EPC) atau developer. Perusahaan EPC ini jumlahnya sangat banyak. Namun perlu dilihat suatu parameter yang dapat dijadikan acuan untuk membandingkan satu dengan yang lainnya.
Parameter yang bisa digunakan sebagai pembanding adalah total kapasitas terpasang.
Sayangnya dari banyak perusahaan EPC yang penulis ketahui, hanya ada 3 setidaknya yang menampilkan informasi total kapasitas terpasang pada laman perusahaan masing-masing. 3 perusahaan tersebut adalah SUN Energy, ATW Solar, dan Adidaya.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari total kapasitas terpasang, SUN Energy menjadi perusahaan yang paling berambisi dengan total kapasitas terpasang sebesar 280+ MWp. Diikuti oleh ATW Solar sebesar 40+ MWp dan Adiday sebesar 11+ MWp. Data tersebut adalah data terbaru sesuai yang mereka tampilkan pada laman perusahaan. Data tersebut mungkin saja sudah diperbaharui namun belum dipublikasikan.
Ambisi perusahaan-perusahaan tersebut juga dilihat dari inovasi yang mereka lakukan. Baru-baru ini ATW Solar meluncurkan 2 aplikasi baru sekaligus untuk mendukung performa perusahaan. Hal serupa juga dilakukan oleh SUN Energy yang juga meluncurkan aplikasi sekaligus memperbarui logo miliki mereka. Tak hanya itu, ATW Solar telah membuka 2 cabang baru selama tahun 2022, tepatnya di kota Bandung dan Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kompetisi dalam menuju 2145 MW PLTS Atap akan terus terjadi. Siapapun perusahaan tersebut, mereka memiliki nilai tersendiri. Yang pasti adalah mereka tetap satu visi yaitu menuju transisi energi Indonesia untuk bumi yang lebih bersih.