Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Cireng Krispy Nabilla, UMKM yang Selamatkan Ekonomi Warga Desa Arjasari
30 Oktober 2020 12:53 WIB
Tulisan dari Aziza Kistikiwari Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cireng singkatan dari aci digoreng dalam bahasa sunda, merupakan makanan ringan yang pertama dibuat oleh masyarakat sunda atau Jawa Barat, dibuat dengan cara menggoreng campuran adonan yang berbahan dasar tapioka.
ADVERTISEMENT
Cireng banyak dijumpai di Jawa Barat dan cukup terkenal pada tahun 90-an. Dengan bahan yang cukup sederhana, cireng ini banyak disukai oleh berbagai golongan masyarakat sampai saat ini.
Yuyun (32) merupakan ketua RT di Kp Cijoho RT 30 RW 3 Desa Arjasari Kecamatan Leuwisari , Kabupaten Tasikmalaya. Awal perjuangan Yuyun membangun usaha UMKM cireng krispy nabilla ini, karena awalnya ia prihatin dengan warganya yang mayoritas berprofesi sebagai buruh tani, tentu pekerjaan tersebut tidak selalu menghasilkan ekonomi yang baik.
“warga saya itu banyaknya kerja jadi tani di lahan orang, kasian kalau lagi bukan musim panen itu mereka jadi nganggur jadi gak punya penghasilan” jelas Yuyun, pedagang cireng asal Cijoho.
Dari data yang diperoleh laman Dinas Provinsi Jawa Barat, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2009 sebanyak 376.045 jiwa (21,75%), kemungkinan besar berprofesi sebagai buruh tani karena buruh tani sangat rentan terhadap gejolak ekonomi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah menggencarkan adanya UMKM agar masyarakat tidak hanya mengandalkan bidang pertanian dalam menopang kehidupannya, mereka dituntut untuk kreatif dalam menemukan peluang usaha. Beberapa UMKM di Kabupaten Tasikmalaya pun hadir untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, termasuk UMKM cireng krispy nabilla yang berada di Desa Arjasari.
Yuyun sekarang mempunyai 9 karyawan, dan semua karyawannya berasal dari lingkungan masyarakatnya sendiri. Perjuangan Yuyun menjajahkan produknya memang tidak mudah, yang awalnya dari satu warung ke warung lain, sampai sekarang produknya menjadi incaran banyak orang. Ia melakukannya dengan gigih agar niatnya dapat dijalankan dengan baik, yaitu memperbaiki perekonomian masyarakat di desa tersebut agar dapat menjalani hidup lebih baik.
“sekarang alhamdulillah bisnis ini makin lancar, warga juga makin banyak yang kebantu sama kegiatan UMKM ini malah sekarang makin banyak warga yang dateng buat kerja disini”. Ujar Yuyun dengan rasa bersyukur dapat membantu warganya. Cijoho, hari Kamis (29/ 10).
ADVERTISEMENT