Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.81.0
Konten dari Pengguna
Noh : Teater Klasik Tertua Jepang dan Perbedaannya dengan Kabuki
7 Oktober 2024 12:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Azizah Dinda Ihsanningtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teater Noh , Bentuk teater tradisional Jepang dan salah satu bentuk teater tertua yang masih ada di dunia.
ADVERTISEMENT
Noh, namanya berasal dari nō yang berarti "bakat" atau "keterampilan", tidak seperti drama naratif Barat . Alih-alih menjadi aktor atau "perwakilan" dalam pengertian Barat, pemain Noh hanyalah pendongeng yang menggunakan penampilan visual dan gerakan mereka untuk menunjukkan esensi kisah mereka daripada memerankannya. Sedikit "kejadian" dalam drama Noh, dan efek totalnya kurang dari tindakan saat ini daripada perumpamaan atau metafora yang dibuat visual. Penonton yang terdidik mengetahui alur cerita dengan sangat baik, sehingga yang mereka hargai adalah simbol dan kiasan halus terhadap sejarah budaya Jepang yang terkandung dalam kata-kata dan gerakan.
Berkembang pada abad ke-14, Noh menggabungkan drama, musik, tari, dan puisi dalam sebuah pertunjukan yang penuh makna filosofis dan spiritual. Setiap elemen dalam Noh sangat simbolis, mulai dari penggunaan topeng, gerakan yang lambat dan terkontrol, hingga musik yang mendalam dan melodius.
ADVERTISEMENT
Noh pertama kali dipopulerkan oleh Kan'ami dan putranya, Zeami, yang membawa teater ini ke puncak kejayaannya pada zaman Muromachi (1336–1573). Berbeda dengan bentuk teater lain yang mengutamakan dialog cepat dan penuh aksi, Noh lebih menekankan pada suasana dan ekspresi batiniah yang disampaikan melalui gerakan tubuh, tatapan mata, dan nada suara yang penuh perasaan.
Di sisi lain, Jepang juga memiliki jenis teater yang lainnya yaitu Kabuki. Meskipun sama-sama teater tradisional Jepang, Noh dan Kabuki memiliki perbedaan signifikan dalam gaya dan esensi.
ADVERTISEMENT
Perbedaan-perbedaan ini membuat Noh lebih introspektif dan spiritual, sementara Kabuki lebih penuh warna, dramatis, dan berorientasi pada hiburan populer. Keduanya adalah bagian penting dari kekayaan budaya Jepang.