Konten dari Pengguna

Optimalisasi Usia Emas? Mahasiswa KKN Undip Adakan Edukasi Sensory Play Balita

Azizah Alik Wulandari
Mahasiswi Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro
16 Agustus 2024 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azizah Alik Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kegiatan edukasi sensory play pada kelas balita dengan anak usia 1-2 tahun telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024 di pendopo Kelurahan Purwoharjo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Sensory play merupakan permainan yang melatih dan menggunakan satu indra (penglihatan, pendengaran, pembauan, pengecapan dan peraba) atau lebih. Permainan ini berguna untuk mendorong anak untuk belajar observasi, menstimulasi indra, dan membangun hubungan syaraf di otak. Kegiatan sensory play yang telah dilaksanakan difokuskan untuk anak usia 1-2 tahun, hal ini seperti teori kognitif tokoh psikologi, yaitu Jean Piaget yang mengklasifikasikan tahapan perkembangan anak pada usia 1-2 tahun merupakan tahap sensorimotor. Tahap sensorimotor bisa dikategorikan sebagai usia emas, dimana masa perkembangan kecerdasannya dengan pesat meningkat. Mengoptimalkan perkembangan kognitif bisa dilakukan dengan banyak melatih gerak sensorik dan motorik anak. Pembelajaran dan latihan yang menyenangkan tentu akan lebih disukai oleh anak-anak.
ADVERTISEMENT
Gambar 1. Pelaksanaan kegiatan edukasi sensory play pada kelas balita
Adanya tujuan mengoptimalisasi dan mempersiapkan kesiapan anak sekolah, maka diadakanlah edukasi sensory play oleh Azizah Alik Wulandari, mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro tahun 2023/2024 dalam program kerja monodisiplin yaitu “Edukasi sensory play pada orang tua sebagai upaya pengoptimalan perkembangan anak”.
Gambar 2. Permainan sensory play berupa pasir kinetik pada posyandu kelas balita
Rangkaian acara diawali dengan pemaparan materi terkait makna tumbuh kembang anak, tahapan perkembangan kognitif anak, dan pengenalan sensory play. Sasaran pada kegiatan ini adalah orang tua dengan anak usia 1-2 tahun dan para ibu kader posyandu. Pengenalan sensory play yang difokuskan pada kegiatan ini adalah pada indra peraba, seperti mengenali tekstur benda yaitu dengan permainan pasir kinetik dan cetakan miniatur hewan laut. Anak-anak mencoba mengenali tekstur pasir, dengan memegang, meremas, mengepal, dan memadatkan pasir pada cetakan miniatur hewan laut. Setelah itu, Azizah mencoba memberi perintah sederhana, seperti “bermainnya sambil duduk ya” dan “ayo, sekarang coba pindahkan cetakan hewan laut ke dalam wadah di depan”, untuk mengetahui apakah anak-anak sudah bisa memahami sebuah kata perintah sederhana. Ternyata kalimat perintah yang dibarengi dengan contoh langsung, lebih mudah dipahami oleh anak dibandingkan hanya dengan kalimat perintah saja.
ADVERTISEMENT
Gambar 3. Poster terkait edukasi sensory play oleh mahasiswa KKN Undip
Penulis: Azizah Alik Wulandari, Mahasiswi Fakultas Psikologi