Konten dari Pengguna

Mazhab Empat dalam Islam: Antara Perbedaan Pendekatan dan Pentingnya Pemahaman

Aziz Asya Dicky
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11 Juni 2025 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Tulisan dari Aziz Asya Dicky tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah mazhab yang populer di kalangan umat Islam. (sumber: Getty Images/iStockphoto/Pict Rider)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah mazhab yang populer di kalangan umat Islam. (sumber: Getty Images/iStockphoto/Pict Rider)
ADVERTISEMENT
Dalam diskursus hukum Islam, istilah mazhab sering muncul sebagai rujukan utama dalam memahami fikih atau hukum Islam. Empat mazhab utama dalam Islam Sunni yaitu Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hanbali masing-masing memiliki pendekatan tersendiri, meski semuanya bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, tidak sedikit umat Muslim yang keliru memahami perbedaan di antara keempat mazhab ini. Sebagian mengira bahwa perbedaan mazhab mencerminkan perbedaan dalam keyakinan, padahal sejatinya perbedaan ini hanya terletak pada metode pengambilan hukum, bukan pada akidah Islam itu sendiri.
Keempat mazhab tersebut lahir dari para ulama besar yang hidup pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi. Imam Abu Hanifah di Irak dikenal dengan pendekatannya yang rasional dan terbuka terhadap ijtihad. Imam Malik di Madinah menekankan pentingnya tradisi masyarakat Madinah sebagai sumber hukum. Imam Syafi’i dikenal sebagai perumus metodologi fikih sistematis yang menggabungkan teks dan logika. Sementara Imam Ahmad bin Hanbal lebih tekstual, dengan penekanan kuat pada hadis sahih dan nash.
Perbedaan antarmazhab ini tercermin dalam praktik sehari-hari umat Muslim, seperti dalam tata cara wudhu, di mana masing-masing mazhab memiliki ketentuan yang berbeda-beda. Namun, perbedaan ini tidaklah menyalahi prinsip dasar Islam, melainkan menunjukkan kekayaan intelektual dan keluasan pandangan para ulama terdahulu dalam merespons kebutuhan masyarakat pada zamannya.
ADVERTISEMENT
Memahami berbagai mazhab penting bagi umat Islam masa kini, terutama dalam meningkatkan toleransi terhadap perbedaan, menjawab tantangan hukum modern, serta membebaskan diri dari fanatisme mazhab yang sempit. Dalam konteks Indonesia yang mayoritas mengikuti mazhab Syafi’i, membuka diri terhadap pemahaman mazhab lain dapat memperluas wawasan serta memperkaya cara kita memahami ajaran Islam secara lebih mendalam dan arif.