Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kiat Mengontrol Amarah
26 Februari 2021 5:57 WIB
Tulisan dari Abdul Aziz tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Luapan hati akibat sesuatu yang tidak berkenan akan mengundang lahirnya amarah. Amarah adalah api dalam dada manusia, kobarannya akan menjadi-jadi jika ada yang meniupnya, lebih-lebih kalau ada yang menyiramnya dengan bensin.
ADVERTISEMENT
Imam Al-Ghazali melukiskan amarah bagai darah yang mendidih di dalam dada dan menghasilkan asap hitam yang menyembur ke otak serta mengusai pusat pikiran manusia.
Manusia yang dikuasai oleh amarah akan berubah, baik jasmani maupun rohaninya. Ucapanya tidak terkontrol, mukanya berubah merah, tubuhnya gemetar, dan gerak-geriknya tidak menentu.
Api amarah yang tidak terkontrol ini dapat membakar hati seseorang, sehingga yang bersangkutan dapat meninggal dunia. Al-Qur’an menyatakan dalam QS. Ali Imran (3:119):
Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, Padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada Kitab-Kitab semuanya. apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata "Kami beriman", dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu". Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.
ADVERTISEMENT
Setan mampu menguasai manusia pada saat amarahnya memuncak, saat itu setan menciptakan situasi yang menjadikan manusia tidak menyadari ucapan dan perbuatanya sampai-sampai seseorang tersebut mencampakan sesuatu yang berharga dari genggaman tanganya.
Beberapa cara untuk meredam amarah:
1. Segera memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dengan membaca ta’awudz:
أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Godaan setan bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT. Sesungguhnya setan bisa masuk ke dalam diri manusia, ia bisa membisikkan sesuatu kepada manusia hingga manusia meyakini bahwa itu adalah bisikan dari lubuk hati yang paling dalam.
Mengenai hal ini, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, setan mengalir didalam diri anak adam sebagaimana mengalirnya darah” (HR. Bukhori dan Muslim melalui Syafiyah binti Huyay).
ADVERTISEMENT
Kita harus waspada kepada setan karena dia adalah makhluk halus. Kalau air dan udara bisa masuk ke dalam diri kita apalagi setan yang mempunyai tingkat kelembutan lebih dari itu.
2. Diam dan Jaga Lisan
Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan, sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih)
3. Mengambil wudhu
Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api, api akan padam dengan air, apabila salah seorang dari kalian marah hendaknya berwudhu. (HR. Abu Dawud)
ADVERTISEMENT
Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu menjaga amarah dan meredamnya, sehingga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung. Sebagaimana hadis Nabi “la tagdob walakal jannah” jangan marah maka bagimu surga.
Wallahu A’lam Bissawab.
Abdul Aziz, M. Pd
Alumni Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta, Penulis Buku "Menggapai Cahaya Al Qur'an"