Konten dari Pengguna

Teknologi Canggih: Peluang Keterbukaan Potensi serta Tantangan yang Menyertai!

Azka Acuzio Raines Respati
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Sistem Informasi
31 Oktober 2024 18:27 WIB
·
waktu baca 12 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azka Acuzio Raines Respati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dari berkembangnya teknologi pada zaman kini hingga zaman yang akan mendatang. "Image from : https://www.shutterstock.com/image-illustration/3d-rendering-neon-mega-city-light-2016529874"
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dari berkembangnya teknologi pada zaman kini hingga zaman yang akan mendatang. "Image from : https://www.shutterstock.com/image-illustration/3d-rendering-neon-mega-city-light-2016529874"
ADVERTISEMENT
Pendahuluan
Teknologi Canggih yang ada dimasa kini ada 5 kecanggihan dalam tiap mengoptimalkannya seperti, kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan blockchain, menawarkan potensi luar biasa untuk meningkatkan efisiensi dan konektivitas dalam berbagai aspek kehidupan. Meskipun manfaatnya sangat besar, tantangan seperti privasi dan kesenjangan digital perlu diatasi agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari kemajuan ini.
ADVERTISEMENT
Artikel inlah yang akan membahas peluang dari keterbukaan potensi, tantangan, dan solusi untuk memanfaatkan teknologi secara optimal. Selanjutnya, pada masa digital ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia. Perkembangan pesat dalam bidang kecerdasan buatan, IoT, dan blockchain menawarkan peluang untuk menciptakan dunia yang lebih efisien dan terhubung. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan teknologi ini serta memberikan rekomendasi untuk pemanfaatan yang lebih optimal.
1. Kecerdasan Buatan (AI)
Kecerdasan Buatan (AI) yang dapat mengubah serta membantu segala macam aktivitas kita dalam sehari-hari. "Image from : https://www.shutterstock.com/image-photo/ai-artificial-intelligence-business-woman-using-2492571541 "
Banyak aspek kehidupan kita telah diubah oleh kecerdasan buatan (AI), dan potensi teknologi modern semakin meningkat seiring dengan perkembangan ini. Misalnya, dalam sektor kesehatan, aplikasi analitik prediktif dapat menggunakan AI untuk meningkatkan pengelolaan pasien dan meningkatkan kemampuan diagnosis. AI dapat memprediksi komplikasi atau kekambuhan penyakit dengan melihat data dari rekam medis elektronik dan perangkat yang dapat dipakai. Ini memungkinkan dokter untuk mengambil tindakan pencegahan lebih awal. Selain itu, AI membantu telemedicine, di mana pasien dapat berkonsultasi dengan dokter melalui platform digital. Ini membuat layanan kesehatan lebih mudah diakses, terutama di daerah terpencil. Teknologi ini memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi waktu tunggu dan biaya perawatan.
ADVERTISEMENT
Kemajuan AI dalam bidang pendidikan tidak terbatas pada platform pembelajaran adaptif; itu juga dapat membantu dalam penilaian otomatis, memberikan umpan balik cepat kepada siswa, dan menganalisis data untuk menemukan tren pembelajaran. Ini memungkinkan guru mengubah kurikulum dan metode pengajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan unik siswa. Selain itu, kemajuan dalam pengolahan bahasa alami memungkinkan AI untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan personal, seperti chatbot yang dapat menjawab pertanyaan siswa secara real-time.
Penggunaan AI dalam bidang lain, seperti keuangan, di mana algoritma dapat menganalisis perilaku pasar dan memberikan rekomendasi investasi yang lebih baik, adalah contoh potensi teknologi modern. AI memiliki kemampuan untuk mendukung pengembangan energi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memantau dan menganalisis perubahan iklim dalam bidang lingkungan.
ADVERTISEMENT
Dengan terus meningkatnya kemampuan AI dan integrasinya ke berbagai sektor, masa depan menjanjikan solusi inovatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan efisiensi berbagai sistem. Namun, tantangan etis dan regulasi juga perlu diatasi untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
2. Internet of Things (IoT)
Banyak bidang, terutama pertanian dan pengelolaan kota, telah dipengaruhi oleh Internet of Things (IoT), yang telah mengubah cara kita berinteraksi dengan perangkat sehari-hari. Teknologi Internet of Things (IoT) membantu sektor pertanian menerapkan sistem pertanian cerdas, yang memungkinkan petani meningkatkan hasil panen dengan lebih baik. Sensor yang dipasang di ladang mengumpulkan suhu, kelembapan tanah, dan kondisi cuaca dalam waktu nyata.
Ilustrasi dari ketercanggihan teknologi di masa yang akan mendatang. "Image from : https://www.shutterstock.com/image-photo/5g-communication-technology-wireless-internet-network-1563192715"
Petani dapat menggunakan data ini untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang penggunaan air dan pupuk. Ini akan meningkatkan efisiensi produksi dan mendukung keberlanjutan lingkungan dengan memaksimalkan penggunaan air dan pupuk. Misalnya, irigasi yang lebih presisi dapat mengurangi penggunaan air dan berdampak lebih sedikit pada sumber daya air lokal. Selain itu, teknologi ini memungkinkan pemantauan dan deteksi dini penyakit tanaman, sehingga pencegahan dapat dilakukan lebih awal, yang mengurangi kerugian dan meningkatkan produktivitas.
ADVERTISEMENT
Dalam situasi lain, Internet of Things (IoT) memainkan peran penting dalam manajemen infrastruktur. Salah satu contoh nyata dari penggunaan teknologi ini adalah sistem lampu lalu lintas yang terhubung. Lampu lalu lintas dapat disesuaikan untuk mengurangi kemacetan dan emisi karbon. Teknologi ini dapat mengurangi waktu perjalanan hingga 30% di kota-kota besar, menurut studi (Khan et al., 2018). Ini berarti lebih banyak waktu untuk kegiatan produktif dan lebih sedikit polusi.
Selain itu, Internet of Things membantu mengelola sumber daya tambahan seperti energi dan air. Sistem pengelolaan sampah pintar dapat menghemat waktu dan biaya dengan memantau konsumsi energi gedung dan pola pemborosan. Di sisi lain, sensor pintar dapat memantau tingkat pengisian tempat sampah dan menemukan pola terbaik untuk mengurangi pemborosan.
ADVERTISEMENT
3. Blockchain
Blockchain memang menawarkan solusi inovatif dalam hal keamanan dan transparansi, terutama di sektor keuangan dan rantai pasok. Dalam sektor keuangan, teknologi blockchain merevolusi cara transaksi dilakukan dengan menyediakan sistem yang aman dan cepat tanpa perlu perantara. Ini sangat penting dalam sistem pembayaran internasional, di mana penggunaan blockchain dapat mengurangi biaya transaksi hingga 40% dan mempercepat waktu penyelesaian dari beberapa hari menjadi hanya beberapa menit (Narayanan et al., 2016). Kecepatan dan efisiensi ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan bagi individu di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Dengan menghilangkan perantara, risiko kesalahan dan penipuan juga dapat diminimalkan.
"Image from : https://www.shutterstock.com/image-photo/blockchain-technology-concept-revolutionizing-industries-exploring-2481711293"
Selain itu, blockchain memiliki potensi besar dalam merevolusi industri rantai pasok. Dengan kemampuannya untuk menciptakan buku besar terdistribusi yang tidak dapat dimanipulasi, setiap langkah dalam proses rantai pasok—dari produksi hingga distribusi—dapat dilacak secara transparan. Ini meningkatkan kepercayaan antara semua pihak yang terlibat, mulai dari produsen hingga konsumen. Misalnya, jika terjadi masalah dengan produk, seperti penarikan kembali barang yang terkontaminasi, blockchain dapat membantu mengidentifikasi titik awal masalah dengan cepat dan akurat.
ADVERTISEMENT
Kemampuan untuk melacak asal-usul produk juga membantu dalam memerangi produk palsu dan praktik tidak etis, seperti eksploitasi tenaga kerja dalam rantai pasok. Dengan informasi yang dapat diverifikasi secara publik, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih informasional mengenai produk yang mereka beli, meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan.
4. Komputasi Awan (Cloud Computing)
Komputasi Awan (Cloud Computing) telah mengubah cara perusahaan mengelola data dan aplikasi. Teknologi ini memiliki banyak manfaat yang signifikan. Dengan menggunakan model pembayaran berdasarkan penggunaan, cloud computing memungkinkan bisnis untuk mengurangi biaya modal dan operasional dalam hal pengelolaan data dan biaya infrastruktur. Ini memungkinkan bisnis untuk hanya membayar untuk sumber daya yang digunakan. Selain itu, perusahaan dapat fokus pada inti bisnis mereka tanpa khawatir tentang masalah teknis karena penyedia layanan cloud menangani pemeliharaan dan pembaruan infrastruktur. Skalabilitas dan fleksibilitas, yang memungkinkan bisnis mengakses sumber daya TI di mana saja dan kapan saja sesuai kebutuhan, sangat penting.
ADVERTISEMENT
Layanan cloud memberikan akses real-time ke alat dan data penting, mendukung kerja jarak jauh dalam konteks kolaborasi tim. Anggota tim dapat bekerja sama secara langsung dengan alat seperti Google Docs dan Microsoft Teams, yang meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesalahan. Selain itu, memiliki kemampuan untuk mengakses pekerjaan dari mana saja memberi karyawan fleksibilitas yang lebih besar, yang menghasilkan tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi. Layanan cloud menyediakan alat analitik canggih untuk analisis data besar, yang memungkinkan pemrosesan data yang cepat dan penggunaan teknologi pengajaran mesin dan kecerdasan buatan. Perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan strategis dengan analisis prediktif dan visualisasi data.
Keamanan data juga sangat penting yang dimana penyedia layanan cloud biasanya menawarkan enkripsi dan mekanisme perlindungan lainnya untuk melindungi data dari ancaman eksternal. Rencana pemulihan bencana, seperti backup otomatis, melindungi data penting dan memudahkan pemulihannya jika terjadi kehilangan. Secara keseluruhan, komputasi awan membantu inovasi dan pengambilan keputusan berbasis data serta meningkatkan produktivitas dan kolaborasi di perusahaan. Namun, organisasi harus mempertimbangkan keamanan dan kepatuhan saat beralih ke solusi cloud untuk memastikan bahwa mereka dapat menggunakan teknologi ini dengan aman dan efisien.
ADVERTISEMENT
5. Teknologi Energi Terbarukan
Inovasi dalam teknologi energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin, menawarkan solusi penting untuk mengatasi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak negatif dari penggunaan bahan bakar fosil, energi terbarukan telah menjadi pilihan utama untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang tidak terbarukan dan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Panel surya, misalnya, memanfaatkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik, sementara turbin angin mengkonversi energi kinetik dari angin menjadi energi listrik. Kedua teknologi ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan keamanan energi dengan diversifikasi sumber energi.
Teknologi penyimpanan energi, seperti baterai lithium-ion, berperan krusial dalam integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan listrik. Sebelumnya, salah satu tantangan utama dari energi terbarukan adalah sifatnya yang intermittent; misalnya, energi solar hanya dapat dihasilkan saat siang hari, dan energi angin tergantung pada kondisi cuaca. Namun, dengan kemajuan dalam teknologi penyimpanan, energi yang dihasilkan dapat disimpan dan digunakan saat diperlukan, menjadikan sistem energi lebih stabil dan dapat diandalkan. Menurut laporan dari IRENA (2020), penggunaan energi terbarukan dapat secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca, mendukung tujuan keberlanjutan global, dan membantu negara-negara mencapai komitmen mereka terhadap perjanjian internasional seperti Kesepakatan Paris.
ADVERTISEMENT
Dengan menggabungkan berbagai teknologi ini, kita dapat menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan dan efisien di berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga industri dan infrastruktur perkotaan. Dalam pertanian, penggunaan energi terbarukan dapat mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan, seperti irigasi yang efisien dan pemeliharaan alat-alat pertanian. Di sektor industri, energi terbarukan dapat digunakan untuk memproduksi barang dengan cara yang lebih ramah lingkungan, mengurangi jejak karbon produk akhir. Dalam konteks infrastruktur perkotaan, penerapan teknologi ini dapat menciptakan kota pintar yang lebih efisien dalam penggunaan energi, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan kualitas hidup penduduk. Dengan kolaborasi yang tepat antara sektor publik dan swasta, serta investasi dalam inovasi, kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan untuk generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Tantangan dalam Penerapan Teknologi
1. Privasi dan Keamanan Data
Privasi dan keamanan data merupakan kendala utama dalam penggunaan teknologi modern. Pelanggaran data semakin sering terjadi karena lebih banyak data yang dikumpulkan dari individu. Dalam kasus nyata, kebocoran data Facebook yang melibatkan Cambridge Analytica adalah contoh penggunaan data pribadi jutaan pengguna secara ilegal oleh pemerintah. Laporan yang dirilis oleh Verizon pada tahun 2020 menunjukkan bahwa perlindungan yang lebih baik diperlukan karena 86% pelanggaran data melibatkan informasi pribadi (Verizon, 2020).
Solusi yang dapat berpotensi dengan Privasi dan Keamanan Data :
• Pelaksanaan peraturan yang lebih ketat, seperti GDPR Uni Eropa, yang memberi orang lebih banyak kontrol atas data pribadi mereka.
• Pengembangan teknologi enkripsi yang lebih kuat untuk melindungi data selama transmisi dan penyimpanan
ADVERTISEMENT
2. Kesenjangan Digital
Salah satu masalah besar yang mengganggu akses teknologi adalah kesenjangan digital. Lebih dari 3,7 miliar orang di seluruh dunia masih kekurangan akses internet, menurut International Telecommunication Union (ITU). Hal ini menyebabkan ketidaksetaraan dalam pendidikan, peluang karir, dan akses ke informasi. Siswa yang tinggal di daerah terpencil seringkali tidak memiliki alat atau koneksi internet yang cukup, yang menghambat proses belajar mereka.
Solusi yang dapat berpotensi dengan Kesenjangan Digital :
• Investasi dalam infrastruktur internet di wilayah yang jauh dan tidak terlayani.
• Memberikan siswa dan kelompok yang membutuhkan perangkat teknologi dengan harga terjangkau melalui program donasi dan subsidi pemerintah
3. Ketergantungan pada Teknologi
Jika seseorang terlalu bergantung pada teknologi, itu dapat mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan membuat keputusan secara mandiri. Misalnya, kemampuan untuk memecahkan masalah dan navigasi di dunia nyata dapat berkurang karena banyak orang saat ini bergantung pada asisten suara dan aplikasi navigasi untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana. Menurut sebuah penelitian, siswa yang terlalu bergantung pada perangkat teknologi mungkin menunjukkan hasil belajar yang lebih buruk dalam keterampilan dasar mereka (Kahne & Bowyer, 2018).
ADVERTISEMENT
Solusi yang dapat berpotensi dengan Ketergantung pada Teknologi :
• Membuat kebijakan di sekolah yang mendorong penggunaan teknologi dengan bijak, dengan fokus pada keterampilan pemecahan masalah dan keterampilan kritis
• Memberikan pelatihan kepada orang-orang untuk meningkatkan literasi digital mereka dan memahami cara menggunakan teknologi dengan bijak.
4. Perubahan Budaya dan Sosial
Seringkali, praktik dan budaya yang sudah ada bertentangan dengan adopsi teknologi baru. Misalnya, ada komunitas yang menganggap penggunaan media sosial untuk berbagi informasi tidak pantas; hal ini dapat menghambat pemanfaatan teknologi dan penyebaran pengetahuan. Selain itu, kekhawatiran tentang teknologi baru seperti otomasi dan AI dapat menyebabkan resistensi di tempat kerja, yang dapat membuat karyawan takut kehilangan pekerjaan mereka.
ADVERTISEMENT
Solusi yang dapat berpotensi dengan Perubahan Budaya dan Sosial :
• Memberikan pendidikan dan kampanye informasi yang menjelaskan manfaat dan risiko teknologi baru.
• Membuat komunitas merasa terlibat dan terlibat dalam proses pengembangan dan implementasi teknologi.
5. Regulasi yang Tertinggal oleh Zaman
Regulasi lama seringkali tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi yang cepat. Misalnya, undang-undang yang mengatur data dan privasi seringkali tidak mencakup teknologi baru seperti blockchain dan AI. Ini menciptakan celah yang dapat digunakan untuk praktik yang tidak etis, seperti pengumpulan data tanpa izin.
Solusi yang dapat berpotensi dengan Regulasi yang Tertinggal oleh Zaman :
• Menciptakan kerangka regulasi yang lebih fleksibel dan responsif yang dapat disesuaikan dengan perubahan teknologi.
ADVERTISEMENT
• Kerja sama antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk membuat regulasi yang mendukung inovasi dan mengantisipasi masa depan.
Kesimpulan
Teknologi modern memiliki potensi yang luar biasa untuk meningkatkan kualitas hidup sehari-hari dan efisiensi di berbagai sektor. Namun, agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat dari kemajuan ini, tantangan seperti privasi dan kesenjangan digital perlu diatasi. Kesenjangan akses terhadap teknologi bisa menghambat partisipasi masyarakat dalam ekonomi digital, sementara isu privasi dapat menimbulkan kekhawatiran yang menghalangi adopsi teknologi baru. Oleh karena itu, dengan pendekatan yang tepat serta kolaborasi antara pemerintah, sektor industri, dan masyarakat, kita dapat membangun ekosistem teknologi yang inovatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Hal ini termasuk pengembangan kebijakan yang melindungi privasi pengguna dan mendukung program pendidikan teknologi untuk memastikan bahwa semua orang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di dunia yang semakin digital. Dengan demikian, kita tidak hanya menciptakan teknologi yang canggih, tetapi juga memastikan bahwa manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Referensi
1. Cadwalladr, C., & Graham-Harrison, E. (2018). The Cambridge Analytica Files. The Guardian.
2. Kshetri, N. (2018). 1 Blockchain's roles in meeting key supply chain management objectives. International Journal of Information Management, 39, 80-89.
3. Luckin, R., Holmes, W., Griffiths, M., & Forcier, L. B. (2016). Intelligence Unleashed: An Argument for AI in Education. Pearson.
4. Narayanan, A., Bonneau, J., Felten, E., Miller, A., & Goldfeder, S. (2016). Bitcoin and Cryptocurrency Technologies. Princeton University Press.
5. Topol, E. J. (2019). Deep Medicine: How Artificial Intelligence Can Make Healthcare Human Again. Basic Books.
6. Wolfert, S., Ge, L., Verdouw, C., & Heijmans, H. (2017). Big Data in Smart Farming – A review. Agricultural Systems, 153, 69-80.
ADVERTISEMENT
7. International Telecommunication Union (ITU). (2020). Measuring digital development: Facts and figures 2020.
8. IRENA. (2020). Renewable Power Generation Costs in 2019.