Konten dari Pengguna

Inovasi Biopori untuk Menguatkan Resapan Air & Meningkatkan Kesuburan Tanah

azkajanges
Mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Diponegoro yang memiliki minat terhadap hukum khususnya hukum internasional serta ketertarikan terhadap penelitan dan pengabdian masyarakat.
15 Agustus 2023 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari azkajanges tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penjelasan biopori yang akan di tanam di Kebun Durian Desa Jatimarto
zoom-in-whitePerbesar
Penjelasan biopori yang akan di tanam di Kebun Durian Desa Jatimarto
ADVERTISEMENT
Jumat lalu (11/7) Tim KKN UNDIP Desa Jatimarto telah melaksanakan program penanaman inovasi biopori dalam rangka menguatkan resapan air dan meningkatkan kesuburan tanah. Program ini dilaksanakan di Kebun Durian Jatimarto bersamaan dengan kegiatan pelatihan kelompok tani yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Jatimarto. Pelaksanaan program penanaman biopori ini selain untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menguatkan resapan air juga didasarkan atas respon kebiasaan pembakaran sampah warga desa yang menjadi faktor penyakit paru-paru khususnya pada lansia. Pelaksanaan program ini dengan melakukan demonstrasi pembuatan dan penanaman biopori serta menjelaskan dasar dan keuntungan dari biopori tersebut.
ADVERTISEMENT
Desa Jatimarto memiliki potensi pertanian yang besar karena sebagian besar lahan digunakan sebagai pertanian oleh warga desa. Dengan demikian Tim KKN memilih untuk melakukan inovasi yang dapat mendukung potensi pertanian tersebut. Wanti, sekretaris desa berkata bahwa, “inovasi buat meningkatkan potensi pertanian itu bagus mas, berhubung Jatimarto banyak pertanian dan kebetulan ada Kebun Durian yang lagi dipersiapkan untuk menjadi tempat wisata desa juga.”
Pembuatan biopori tidak hanya dilihat dari segi pertanian saja, namun juga dilihat dari segi kesehatan oleh tim KKN. Melihat kebiasaan warga yang membakar sampah menjadi perhatian sendiri karena kebiasaan tersebut mengancam kesehatan khususnya pada lansia. “asap pembakaran yang sering dilakukan warga dapat menyerang kesehatan paru-paru khususnya lansia dimana sudah rentan terkena penyakit,” kata Iqbal, mahasiswa KKN. Sehingga biopori ini didesain untuk menampung sampah organik yang dapat menjadi pupuk alami. Dengan demikian, kebiasaan membakar sampah dapat ditekan dan resiko penyakit paru-paru lansia dapat dicegah.
ADVERTISEMENT
Penanaman biopori oleh Tim KKN UNDIP bersama kelompok tani & perangkat desa
Inovasi biopori dibuat dengan memanfaatkan pipa PVC berdiameter 4 inci yang kemudian dipotong setinggi 100 cm – 50 cm. Kemudian badan pipa yang telah dipotong tersebut dilubangi menggunakan bor di seluruh badan pipa. Selanjutnya, salah satu mulut pipa ditutup menggunakan tutup pipa yang dilubangi menggunakan bor. Tutup ini yang akan berada di atas ketika sudah ditanam di tanah. Tutup tersebut dapat diberi tali atau kawat sebagai pegangan sehingga tutup dapat dibuka dan diisi sampah organik. Untuk penanamannya, pipa ditanam pada kedalaman 50 cm – 100 cm dimana tutup sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah agar dapat dibuka.
“Daripada dibakar doang atau numpuk sampai banyak dan bau mending seperti ini ya, justru manfaatnya juga banyak. Saya nanti mau coba buat di lahan sendiri,” ungkap Warti, Kepala Dusun Plosorejo. Kelompok tani dan perangkat desa antusias untuk mengikuti kegiatan penanaman biopori yang diselenggarakan Tim KKN walaupun dibawah panas terik matahari.
ADVERTISEMENT