Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pentingnya Analisis Demografis Dalam Perencanaan SDM
13 November 2024 8:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Azka Akbar Febiandika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perencanaan sumber daya manusia (SDM) jangka panjang sangat krusial untuk memastikan bahwa organisasi dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan perubahan karakteristik populasi.
ADVERTISEMENT
Analisis demografis membantu organisasi dalam meramalkan perubahan dalam angkatan kerja, seperti usia, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan. Ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi rekrutmen dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan masa depan. Dengan meningkatnya diversitas dalam tenaga kerja, termasuk perbedaan budaya dan generasi, analisis demografis memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan kebijakan yang inklusif dan memfasilitasi kolaborasi antar kelompok yang berbeda. Perencanaan SDM yang efektif harus selaras dengan tujuan bisnis jangka panjang. Analisis demografis memberikan wawasan tentang bagaimana perubahan dalam populasi dapat mempengaruhi permintaan produk dan layanan, sehingga perusahaan dapat merencanakan kebutuhan SDM secara lebih akurat.
ADVERTISEMENT
“Jika bonus demografi berhasil meningkatkan angka kerja maka kita akan bisa menjadi negara maju. Tapi ancamannya ada aging-population, Indonesia sangat rawan kalau kita tidak bisa melewati era bonus demografi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat menjadi narasumber pada Kuliah Umum Sekolah Pascasarjana UHAMKA secara virtual, Sabtu (5/3).
Muhajir menambahkan, mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas bukanlah perkara mudah. Pemerintah telah mengembangkan pendekatan strategis pengembangan sumber daya manusia yang mencakup seluruh tahapan kehidupan manusia dan menyediakan sumber daya manusia kelas dunia sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Pemerintah telah menyediakan program pembangunan manusia dan intervensi kebijakan yang komprehensif
Kesiapan angkatan kerja tingkat tinggi mencakup memastikan kesehatan pranikah yang baik, intervensi selama kehamilan, gizi sejak anak usia dini hingga sekolah dasar dan menengah, dan kemampuan untuk memasuki dunia kerja dan mengembangkan kompetensi serta memperoleh keterampilan baru membantu orang belajar.
ADVERTISEMENT
Penduduk Saat ini Indonesia sedang memasuki masa bonus demografi, dimana jumlah kelompok usia kerja lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kelompok usia tidak bekerja. Faktanya, bonus demografi diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Pasca bonus demografi, penduduk usia kerja yang tadinya dominan otomatis akan bertransisi menjadi penduduk usia tua, dan kita akan memasuki era penuaan
“Ancamannya kalau nanti yang produktif menjadi lansia, kalau dia ketika usia produktif tidak melakukan hal yang produktif. Tidak punya tabungan dan lainnya dan itu akan membebani negara,” pungkasnya.
Oleh karena itu, momentum bonus demografi perlu kita jaga dan manfaatkan sebaik-baiknya penerapan Perintah Eksekutif 72/2021 secara besar-besaran diperlukan untuk menurunkan angka stunting melalui pengobatan yang komprehensif. Mengendalikan berbagai penyakit dan mencapai imunisasi dasar yang lengkap. Perubahan bonus demografi juga harus dibarengi dengan tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru yang disinkronkan dengan pengembangan pelatihan vokasi. Berikan lebih banyak peran kepada perempuan. Tingkatkan keterampilan usia kerja Anda sejalan dengan perkembangan teknologi terkini.
ADVERTISEMENT
Dengan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan berdasarkan analisis demografis, organisasi dapat meningkatkan keterampilan karyawan, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.