Konten dari Pengguna

Toleransi Antar Umat Beragama

Azkiyah Nur Hidayani
Mahasiswi ITB Ahmad Dahlan Jakarta
28 Februari 2022 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azkiyah Nur Hidayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi silaturahmi antar umat beragama. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi silaturahmi antar umat beragama. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Seperti yang pernah kita pelajari di bangku sekolah, Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau di dalamnya. Terdapat 5 pulau terbesar yang dihuni oleh penduduk Indonesia. Kira-kira berapa sih jumlah penduduk Indonesia? Dikutip dari Worldometer, Indonesia menduduki urutan keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, dengan jumlah penduduk mencapai 277.858.332 jiwa. Waw! Padat sekali bukan negara kita ini?
ADVERTISEMENT
Dari kepadatan penduduknya, pasti terdapat banyak keunikan dan keberagaman di dalamnya. Mulai dari keberagaman agama, ras, bahasa, suku, dan budaya. Tetapi penduduk Indonesia tetap menjalani hidup dengan rukun di tengah banyaknya perbedaan, karena semboyan negara kita yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" yang secara harfiah diterjemahkan menjadi “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan. Berbeda-beda tetapi tetap satu. Tentunya makna dari semboyan negara kita sangat mendalam dan harus menjadi pendoman bagi kita sebagai warga negara dalam berbangsa dan bernegara.
Dan juga dalam rangka menegakkan sila ke-3 pancasila, yaitu Persatuan Indonesia, kita selalu menerapkan yang namanya toleransi dalam bermasyarakat. Tentunya kalian sudah tak asing lagi dengan kata toleransi, apa itu toleransi? Toleransi adalah kemampuan seseorang dalam menerima orang lain yang berbeda (entah tentang dari mana orang itu berasal, kepercayaan yang ia anut, dan lain sebagainya) dengan cara menghargai dan menghormati. Salah satu toleransi yang disering dijumpai setiap hari adalah toleransi antar umat beragama.
ADVERTISEMENT
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sudah sepantasnya kita mempercayai adanya Tuhan dengan memeluk satu agama yang kita percaya. Dalam Penetapan Presiden Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama, negara secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Artinya kita harus menghormati 6 agama yang ada di negara ini. Sikap toleransi yang ada pada diri antar umat beragama menciptakan kehidupan yang aman dan tentram. Apa jadinya jika negara tanpa toleransi? Sudah pasti berantakan.
Sikap toleransi antar umat beragama sudah lama ditanamkan oleh masyarakat sejak zaman dahulu, begitupun di zaman sekarang. Janganlah kita terpecah belah hanya karena perbedaan agama yang ada. Contoh sikap toleransi umat beragama yang sederhana misalnya tetap menjalin tali persaudaraan antar sesama manusia meskipun berneda agama (jangan rasis), membiarkan umat beragama lain beribadah di tempat ibadahnya masing-masing, tak merusuhi jika agama lain sedang merayakan hari rayanya, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang juga teknologinya. Akibat percepatan teknologi yang ada, banyak berita-berita di zaman sekarang yang belum tentu benar kebenarannya yang arahnya mengadu domba umat beragama. Maka dari itu kita harus bijak dalam menggunakan teknologi. Dan tentunya kita harus respect terhadap umat beragama, apa pun itu kepercayaannya, mereka berhak memeluk agama yang dipilihanya. Indahnya toleransi, indahnya perdamaian. Salam toleransi.