Konten dari Pengguna

Mengapa Sih Aku Sering Lupa?

AZLYN DESTIARA
Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya
4 Desember 2022 23:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AZLYN DESTIARA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hayo ngaku, siapa di sini yang suka lupa? Siapa di sini yang suka nyisir terus sisir nya ditaruh di kepala, tetapi malah pusing nyari sisirnya? Atau siapa yang habis pakai motor, tetapi lupa naruh kunci motornya di mana? Hal-hal semacam ini pasti sering dialami oleh beberapa orang. Sebenarnya mengapa sih seseorang bisa lupa?
ADVERTISEMENT
Apa itu lupa?
source: canva
Lupa didefinisikan sebagai ketidakmampuan dalam mengingat suatu informasi atau kejadian yang telah berlalu. Hal ini tidak terlepas dari peran otak, di mana semua informasi tersimpan dalam memori yang ada di otak. Salah satu bagian otak yang memiliki peran besar dalam memori, terutama dalam membentuk memori jangka panjang adalah hippocampus.
Hippocampus sering diibaratkan sebagai kurir yang menerima semua informasi yang ada, lalu dilanjutkan dengan memastikan informasi tersebut masuk ke dalam memori. Sebelum disalurkan pada bagian otak yang lain, informasi yang dibawa sudah disaring terlebih dahulu.
Otak merupakan tempat penyimpanan memori terbaik dan memiliki kapasitas yang paling besar dibandingkan teknologi yang canggih sekalipun. Tetapi tidak menutup kemungkinan manusia bisa lupa, meskipun otak memiliki kapasitas yang besar. Hal ini karena, manusia tidak mampu mengontrol dan mengoptimalkan fungsi otak. Karena itu, secara perlahan beberapa memori yang sudah tersimpan dan jarang diingat akan pelan-pelan memudar, lalu dilupakan.
ADVERTISEMENT
Mengapa kita bisa lupa?
Argote & Epple (1990) berpendapat bahwa, manusia bisa lupa karena seiring berjalannya waktu akan terjadi penurunan fungsi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor usia, makin bertambah angka umur seseorang, maka makin menurun daya ingatnya. Jadi, jangan heran kalau kakek atau nenek kita suka lupa. Karena di usia yang sudah senja, banyak fungsi yang sudah mengalami kemunduran atau sudah tidak bekerja dengan baik lagi.
Banyak teori yang bermunculan membahas mengapa seseorang bisa lupa, teori pertama menjelaskan bahwa informasi yang diterima dan disimpan di memori, jika tidak pernah digunakan dalam jangka waktu lama, maka informasi tersebut akan hilang, teori ini disebut decay theory.
Teori kedua, interference theory yang membantah decay theory, teori ini menjelaskan bahwa suatu informasi hilang atau lupa bukan karena jarang digunakan, akan tetapi karena adanya kesamaan informasi baru dengan informasi yang lama. Sehingga mengganggu kerja otak dan membuat kita melupakan informasi yang lama. Contohnya, ketika kita berusaha mengingat rumus satu, kemudian keesokan harinya diberikan rumus dua, maka kita akan cenderung lebih mengingat rumus dua dibanding rumus satu.
ADVERTISEMENT
Teori ketiga, reconstruction (schema) theory yang menyatakan bahwa seseorang sulit untuk mengingat informasi, karena informasi yang ditampilkan berbeda dari bentuk sebelumnya, atau bisa dikatakan informasi yang muncul tidak tepat, sehingga seseorang sulit untuk mengingatnya.
Yang terakhir adalah motivated forgetting yang menyatakan bahwa seseorang akan dengan sengaja melupakan suatu informasi dari memorinya, kemungkinan besar hal ini terjadi karena seseorang ingin melupakan suatu kenangan atau informasi buruk yang mengganggunya. Teori ini tidak akan langsung membuat seseorang lupa, melainkan butuh waktu secara perlahan-lahan untuk seseorang betul-betul dapat melupakan kenangan pahit dalam memorinya.
Faktor apa saja yang menyebabkan lupa?
Faktor pertama adalah usia, kita sering kali menemukan orang tua yang sering lupa, entah lupa menaruh benda yang baru mereka pakai, atau bahkan pada kasus lebih kronisnya, mereka bisa lupa siapa anak atau cucu mereka. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyebutnya dengan kata pikun.
ADVERTISEMENT
Tetapi bagaimana dengan anak muda yang sering lupa? Biasanya pada anak muda, ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak teratur. Kurang tidur juga menjadi faktor seseorang bisa lupa, karena ketika seseorang tidak memiliki waktu tidur yang cukup, mereka cenderung gagal fokus, sehingga mereka tidak mampu untuk mengingat kembali informasi yang ingin mereka sampaikan, hal inilah yang kita sebut dengan lupa (Musami, 2011).
Lalu juga ada faktor tidak spesial, di mana kita cenderung mengingat sesuatu yang berkesan atau spesial dalam hidup kita. Jadi, ketika sesuatu tidak meninggalkan kesan yang spesial bagi kita, kemungkinan besar kita akan lupa terhadap informasi tersebut. Nah, kalau kamu masih bertanya-tanya mengapa si dia tidak mengingatmu, bisa jadi ini salah satu alasannya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, riwayat sakit juga menjadi faktor utama yang membuat seseorang lupa. Misalnya, alzheimer, amnesia, demensia, dan yang lainnya. Sebenarnya, lupa tidak selalu buruk, terkadang kita juga butuh lupa dan bahkan ada yang sengaja melupakan demi kebahagiaan.
Contohnya, melupakan suatu kejadian dalam hidup yang kita rasa dapat berdampak negatif bagi tubuh apabila kita terus mengingatnya, bayangkan jika kita tidak bisa lupa, seberapa menyiksanya ketika kita terus mengingat kejadian itu berulang kali. Sungguh tidak baik bukan?
Nah, sekarang sudah terjawab kan mengapa kamu bisa lupa? Jadi, kamu bisa lupa karena faktor yang mana nih?