Konten dari Pengguna

Trend Hallyu: Fanatisme Fans K-Pop

Azmi Aqidatul Hanifa
Undergraduate Psychology Student at Universitas Brawijaya
28 Mei 2022 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azmi Aqidatul Hanifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
K-POP Concert by Hanny Naibaho, unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
K-POP Concert by Hanny Naibaho, unsplash.com
ADVERTISEMENT
Masa remaja merupakan masa dimana keterikatan individu dengan orang tuanya lebih lemah jika dibandingkan ketika masa anak-anak. Kebebasan ini menimbulkan dorongan dari dalam diri mereka untuk mengeksplorasi hal-hal yang mereka anggap menarik demi membentuk jati diri mereka sebagai seorang manusia.
ADVERTISEMENT
Ada banyak pilihan yang biasanya remaja lakukan dalam masa eksplorasi ini. Salah satu yang menjadi pilihan banyak individu adalah kegiatan menyukai atau mengidolakan seseorang atau sekelompok orang, dan salah satu ikon yang banyak digandrungi adalah genre musik dari Korea atau yang biasa kita sebut dengan K-POP.
Para penggemar menganggap bahwa kegiatan mengidolakan seseorang menjadi kegiatan yang menyenangkan, dapat melepas stres, hingga menjadi sumber kebahagiaan. Sayangnya, pencarian jati diri dengan cara ini tak luput dari kesalahan jika pengekspresian yang dilakukan berlebihan dan merujuk pada perilaku fanatisme.
Fanatisme  adalah suatu bentuk antusiasme atau juga ekspresi rasa suka yang berlebihan. Fanatik adalah hasil dari sikap fanatisme yang mana biasanya seseorang akan melakukan apapun asalkan keinginannya tercapai.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang memiliki sifat fanatik cenderung kurang memperhatikan kesadaran diri, memiliki kendali diri yang rendah, tidak rasional, close-minded atau sulit menerima kritik dan saran dari orang lain. Pada saat ini, perilaku fanatisme banyak ditemukan pada sekelompok remaja terhadap idolanya.
Fenomena Hallyu banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat saat ini khususnya kawula muda. Pengaruh budaya Korea ini telah menyebar di berbagai aspek kehidupan seperti bahasa, musik, film, fashion, bahkan gaya hidup. Terlepas dari dampak positif yang dibawa dari tren korean wave, tren ini juga membawa dampak negatif terhadap para penggemarnya yakni pengaruh terhadap perilaku fanatisme pada penggemar K-POP.
Berikut adalah beberapa contoh bentuk perilaku fanatisme penggemar K-POP :
1.       Rasa Suka Berlebihan Berujung Pada Obsesi Pada Idola
ADVERTISEMENT
Penggemar dari suatu idola pastilah seseorang yang menyukai dan mencintai idolanya. Namun, dalam beberapa kasus ada penggemar yang gagal untuk mengendalikan rasa suka yang ia miliki dan berujung pada perilaku obsesif. Ia menganggap idolanya adalah sahabat atau bahkan kekasihnya. Penggemar yang memiliki perilaku obsesif biasanya akan berusaha melakukan apa saja untuk bisa melihat, menemui, atau menyentuh idolanya meskipun itu berarti ia harus mengganggu privasi dari idolanya.
2.       Perilaku Konsumtif
Perilaku ini muncul akibat adanya keinginan dalam diri fans untuk mengidentifikasi dirinya sebagai penggemar dari idola tertentu. Para penggemar rela berkorban secara materi untuk membeli hal-hal terkait dengan idolanya seperti membeli tiket konser, membeli merchandise, dan bahkan pergi ke tempat-tempat yang pernah dikunjungi idolanya.
ADVERTISEMENT
3.    Bersikap Agresif Kepada Orang Lain
Penggemar yang terlalu mencintai idolanya terkadang melihat idolanya sebagai sosok sempurna dan rasa tersebut mendorong mereka untuk bersikap protektif terhadap idolanya. Oleh karena itu, ketika ada orang lain yang menghina idolanya, para penggemar rela melakukan apa saja untuk melindungi idolanya, termasuk bersikap agresif seperti menyerang orang lain secara verbal, melakukan bullying, hate speech, dan lain halnya guna membuat jera orang yang menghina idolanya. Sikap ini juga bisa ditujukan kepada idolanya ketika seorang penggemar merasa marah atau kecewa terhadap perilaku idolanya.
4.       Menunjukkan Kecenderungan untuk Melakukan Imitasi Terhadap Idola
Terdapat beberapa aspek yang menjadi alasan seorang penggemar menyukai idolanya. Aspek tersebut meliputi kepribadian, gaya hidup, cara berpakaian, talenta, hobi dan masih banyak lagi. Penggemar yang banyak menghabiskan waktu untuk memperhatikan idolanya lambat laun akan mulai bertingkah laku seperti idolanya, mereka akan meniru cara berpakaian, cara bicara, gaya hidup, dan hobi sesuai dengan idolanya. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh adanya motivasi dalam diri penggemar untuk menjadi sama seperti idolanya.
ADVERTISEMENT
Sikap fanatisme ini disebut sebut juga adalah bentuk kelainan secara psikis. Kadar fanatisme berbeda-beda, mulai dari tingkat sedang hingga ekstrem. Perlu dipahami bahwa segala bentuk fanatisme dapat dikatakan tidak baik dan berdampak buruk untuk diri sendiri maupun orang lain. Fanatisme dengan tingkatan sedang jika dibiarkan pun bisa mengarah menuju ke tingkat yang lebih ekstrem.
Sikap fanatisme perlu dihindari dan diantisipasi sejak dini.  Hal utama yang harus dilakukan untuk terhindar dari sikap fanatisme adalah dengan meningkatkan kontrol diri, salah satunya adalah dengan bersikap terbuka terhadap segala masukan positif. Dengan begitu, sikap suka yang kita rasakan tidak akan berkembang menjadi fanatisme.  Adapun yang dapat kita lakukan dalam menghadapi orang yang fanatik terhadap sesuatu adalah dengan mengajak mereka berdiskusi serta menghindari perdebatan. Orang orang fanatik biasanya memiliki pertahanan yang kuat namun dapat diruntuhkan dengan  memberikan mereka perhatian dan masukan akan perilaku mereka.
ADVERTISEMENT