Kepentingan Indonesia dengan Menjadi Associated Member dari MSG pada 2015

Azra Zerlina Haryati
International Relations freshman student at Universitas Islam Indonesia.
Konten dari Pengguna
24 Desember 2022 18:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azra Zerlina Haryati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber gambar: https://pixabay.com/images/id-1015591/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber gambar: https://pixabay.com/images/id-1015591/
ADVERTISEMENT
MSG (Melanesian Spearhead Group) adalah sebuah organisasi negara-negara ras melanesia di Pasifik Selatan yang beranggotakan Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Front de Liberation Nationale Kanak et Socialiste (FLNKS). FLNKS sendiri ialah partai aliansi pro-kemerdekaan dari New Caledonia yang terbentuk pada 1984.
ADVERTISEMENT
Selain anggota tetap, juga terdapat Indonesia sebagai associate member sejak 2015. Indonesia sendiri berhasil menjadi associated member karena mewakili lima provinsi di Indonesia yang memiliki Budaya Melanesia, yaitu Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Timor Leste dan The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) juga terikat sebagai observer. ULMWP adalah gerakan separatisme dari Papua Barat yang dilatarbelakangi oleh rasa kekecewaan karena Papua Barat lebih terbelakang dan kurang diperhatikan pemerintah Indonesia. Maka dari itu, ULMWP berusaha mencari dukungan ke negara-negara Pasifik Selatan salah satunya dengan bergabung ke MSG.
Bergabungnya Indonesia ke MSG memberikan keuntungan bagi kedua pihak, Indonesia dapat melakukan pendekatan soft power dengan cara membantu anggota MSG untuk meningkatkan perekonomian dan SDM masyarakat Pasifik Selatan dan Indonesia lebih mudah untuk melobi negara-negara MSG perihal isu Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Konflik Papua Barat menjadi kepentingan utama kebijakan luar negeri Indonesia di Pasifik Selatan. Hal ini dikarenakan negara-negara yang tergabung MSG mendukung gerakan separatisme Papua karena latar belakang ras yang sama, yaitu melanesia. Sejauh ini Indonesia terus menggalang simpati dari negara-negara MSG dengan memberi bantuan ekonomi agar meredam pergerakan ULMWP.
Selain itu, Indonesia-MSG bekerja sama dalam hal kemaritiman yang meliputi pelatihan bagi negara-negara MSG, perikanan, pariwisata. Namun, kerja sama tidak banyak menguntungkan Indonesia mengingat sumber daya negara-negara MSG kalah jauh dengan Indonesia. Indonesia hanya menjadikan hal ini sebagai bagian dari soft diplomacy.
Upaya yang dilakukan Indonesia untuk MSG sejauh ini cukup membuahkan hasil. Didukung oleh Papua Nugini dan Fiji yang melobi para negara-negara MSG membuat Indonesia bisa menjadi associate member. Mereka memilih Indonesia dibandingkan ULMWP karena ULMWP bukanlah suatu negara dan berasumsi bahwa keberadaan Indonesia di MSG lebih menguntungkan.
ADVERTISEMENT