Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Lebih Dekat PFA; Pertolongan Pertama Para Psikolog
15 Desember 2022 16:12 WIB
Tulisan dari Azra Hilya Izzati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa bencana gempa yang melanda Cianjur, 21 November lalu memberikan dampak secara fisik dan psikis terutama pada korban rentan seperti anak-anak, perempuan, dan lansia?
ADVERTISEMENT
Banyak donasi dari penjuru negeri terkumpul untuk membantu dampak fisik korban gempa Cianjur. Namun, apa yang dapat dilakukan dengan dampak psikis yang diterima para korban, ya?
Gempa Cianjur tidak hanya merampas harta dan benda, tetapi juga sanak saudara terkasih. Selain itu, rasa takut dan trauma juga turut berperan mempengaruhi dampak psikis para korban. Dapatkah kamu membayangkan dampak psikis akibat bencana itu?
Dampak psikis kecil kemungkinan dapat diatasi dengan bantuan dan donasi belaka. Oleh karena itu, dibutuhkan Psycological First Aid (PFA) untuk mengurangi dampak psikis dari bencana.
Namun sangat disayangkan, banyak orang hanya fokus pada dampak fisik saja. Bantuan berupa makanan, tenda, dan pakaian dikirimkan tapi tidak dengan tenaga psikolog.
ADVERTISEMENT
Apa Itu Psychological First Aid?
Menurut dr. Karlina Lestari, Psychological First Aid merupakan pertolongan pertama tanggap bencana yang bertujuan untuk menstabilkan kondisi psikis seseorang yang dipengaruhi oleh suatu peristiwa, seperti bencana alam, aksi terorisme, dan peristiwa-peristiwa traumatis lainnya. Psychological First Aid ini dilakukan agar peristiwa yang dialami para korban tidak menjadi trauma berlarut sehingga mereka mengalami gangguan stress pasca trauma (Post Traumatic Stress Disorder).
Namun perlu kita pahami, Psychological First Aid hanya untuk menilai kebutuhan serta kekhawatiran para korban dan bukan melakukan terapi di tempat.
Anak-anak sangat membutuhkan bantuan para relawan PFA sebab dampak psikis setelah bencana pada para korban rentan khususnya anak-anak, dapat dikurangi dengan dukungan emosional yang didapat dari guru dan orang tua. Ini karena anak-anak tidak dapat mengartikulasikan perasaannya setelah bencana secara akurat tanpa bantuan serta kesulitan menceritakan kecemasannya.
ADVERTISEMENT
Prinsip Dasar Psychological First Aid
Menurut jurnal Psychology Workshop Series: Psychological First Aid, terdapat enam prinsip dasar yang harus kamu perhatikan sebelum memberikan PFA. Enam prinsip itu meliputi:
1. Berikan bantuan sesegera mungkin langsung pada orang yang membutuhkan
2. Sediakan informasi logis dan akurat mengenai situasi yang ada
3. Bersikap jujur dan tidak menjanjikan sesuatu yang yang belum pasti
4. Sediakan dukungan emosional bagi yang memmbutuhkan
5. Fokus pada kemampuan korban yang memiliki energi untuk pulih
6. Berikan perhatian menyeluruh kepada setiap korban tanpa diskrimanatif
Siapa yang Dapat Melakukan Psychological First Aid ?
Menurut National Child Traumatic Stress Network and National Center for PTSD, 2006; WHO, 2009, pada dasarnya Psychological First Aid dapat dilakukan oleh siapa pun yang telah menerima pelatihan dan sosialisasi mengenai PFA, seperti relawan sosial dan kemanusiaan. Namun jika PFA telah diberikan dan hasilnya menunjukkan korban memerlukan penanganan klinis, maka relawan tidak lagi boleh melakukan tahap konseling. Korban harus segera dihubungkan dengan psikolog yang tersedia di lokasi pengungsian. Orang yang memberikan PFA disebut dengan relawan PFA.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu sudah menerima pelatihan PFA, kamu juga bisa menjadi relawan sosial PFA, kok.
Pada Siapa Psychological First Aid Diberikan?
Situs milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan bahwa Psychological First Aid diberikan kepada korban yang memerlukan bantuan pendampingan psikis mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Namun, para relawan PFA harus dapat membedakan korban dan penyintas terlebih dahulu. Penyintas adalah mereka yang berhasil bertahan hidup atau mempertahankan keberadaannya. Sedangkan korban adalah seseorang yang menderita secara fisik, mental, atau pun sosial ekonomi sebagai akibat dari bencana. Nah, tugas para relawan PFA adalah membantu para penyintas dalam bidang psikologis.
Sekarang jangan sampai lupa dengan perbedaan korban dan penyintas, ya.
ADVERTISEMENT
Mengenal Tiga Aspek Utama dalam Psychological First Aid
Menurut situs Center for Mental Health Universitas Gadjah Mada, ada 3 aspek utama dalam memberikan PFA, yaitu:
1. Look (Melihat)
a. Cek Keamanan
b. Cek Penyintas yang Membutuhkan Kebutuhan Dasar Segera
c. Cek Penyintas dengan Reaksi Stress Serius
2. Listen (Mendengarkan)
a. Dekati Penyintas yang Memerlukan Bantuan
b. Tanyakan Kebutuhan dan Keinginan Penyintas
c. Simak Penyintas dan Bantu hingga Tenang
3. Link (Menghubungkan)
a. Bantu Penyintas Memenuhi Kebutuhan Dasar
b. Bantu Penyintas Menangani Masalah
c. Berikan Informasi yang Akurat dan Terkini
d. Hubungkan Penyintas dengan Para Pemberi Bantuan dan Orang yang Dikenalnya
Tahukah kamu meski PFA harus diberikan sesegera mungkin, namun para relawan PFA pun rentan mengalami masalah psikologis saat menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, sebelum melakukan PFA, para relawan PFA harus memahami kondisi dan kemampuan dirinya.
ADVERTISEMENT
Jangan sampai justru kamu yang mengalami trauma karena melihat dampak bencana para korban dan penyintas.