Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Bantu Ketahanan Pangan, Mahasiswa Berikan Opsi Pemberian Pakan Fermentasi Ternak
21 Februari 2023 17:59 WIB
Tulisan dari azza paxia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
SUTAPRANAN, KAB. TEGAL (7/2), Pemerintah Kabupaten Tegal menggencarkan beberapa program untuk meningkatkan kesejahteraan desa, antara lain program merdeka sampah, program untuk menurunkan angka stunting, dan program ketahanan pangan. Salah satu desa yang menjadi sasaran untuk program tersebut adalah Desa Sutapranan.
ADVERTISEMENT
Mendapatkan modal dan arahan dari pemerintah, dan mengingat kondisi lahan di desa yang tidak mendukung kegiatan pertanian, Desa Sutapranan melaksanakan program ketahanan pangan dengan cara budidaya hewan ternak kambing.
Namun, program ketahanan pangan dengan cara budidaya hewan ternak kambing ini memunculkan masalah tersendiri, yaitu kurangnya bahan pangan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya lahan kosong yang dapat ditumbuhi rerumputan yang merupakan bahan pakan utama kambing, terlebih rerumputan tersebut memerlukan waktu untuk tumbuh sebelum bisa untuk dipotong dan dijadikan pakan. Selama ini, Desa Sutapranan membeli rerumputan di tempat lain untuk memberi pakan kambing, yang biayanya bisa mencapai Rp1.755.000 per bulan.
Oleh karena itu, KKN Reguler Tim 1 Universitas Diponegoro melakukan riset untuk mencari bahan pakan alternatif demi menekan pengeluaran namun tetap memberikan pakan yang bergizi untuk kambing. KKN Reguler Tim 1 Universitas Diponegoro mencetuskan ide untuk menggunakan eceng gondok sebagai bahan pakan alternatif.
ADVERTISEMENT
Menggunakan campuran EM4, molase, garam, dan bekatul/tepung ikan, KKN Reguler Tim 1 Universitas Diponegoro di Desa Sutapranan menemukan campuran untuk membuat fermentasi bahan pakan dengan bahan utama eceng gondok. Meski pakan fermentasi ini belum bisa menggantikan bahan pakan rumput sebagai pakan utama, setidaknya pakan fermentasi ini dapat membantu sebagai pakan alternatif, yang diberikan sekali sehari.
Setelah mengkalkulasi campuran tersebut, serta menghitung biaya yang diperlukan, dapat ditentukan bahwa campuran bahan pakan alternatif dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori berdasarkan harga dan kandungan nutrisi.
Kategori A menggunakan bekatul dan tepung ikan dalam pembuatan fermentasinya. Kategori B hanya menggunakan tepung ikan. Sementara kategori C hanya menggunakan bekatul. Dilansir dari harga yang dibutuhkan untuk pembuatan, Kategori C merupakan pilihan yang paling bersahabat dengan kantong dompet, dengan catatan bahwa kandungan nutrisinya paling rendah dibanding kategori A dan B; dimana Kategori C hanya mengandung serat. Sebaliknya, Kategori B memiliki harga yang paling mahal, namun sebagai gantinya nutrisi protein yang dimiliki lebih tinggi dibandingkan kategori lainnya. Sementara, Kategori A memiliki kandungan protein dan Serat, dengan catatan
ADVERTISEMENT
Live Update