Konten dari Pengguna

Ketika Generasi Z Mendefinisikan Ulang Fashion Muslim

Azzahra Rizki Aulia
saya adalah mahasiswi semester 5 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi Manajemen
3 Januari 2025 14:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azzahra Rizki Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi Z, yang lahir di era digital dan globalisasi, memiliki cara pandang unik terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk fashion muslim. Jika generasi sebelumnya memandang busana muslim sebagai bentuk tradisi dan kepatuhan agama, Gen Z membawa perspektif baru yang menggabungkan nilai religius, estetika modern, dan kreativitas. Hal ini tercermin dalam berbagai tren fashion muslim yang semakin dinamis dan inklusif.
ADVERTISEMENT
SUMBER : AI
zoom-in-whitePerbesar
SUMBER : AI
Salah satu perubahan signifikan yang dibawa oleh Gen Z adalah bagaimana mereka memadukan busana muslim dengan gaya streetwear. Sebagai contoh, hijab tidak lagi hanya menjadi simbol keagamaan, tetapi juga bagian dari gaya hidup. Brand lokal seperti Buttonscarves dan Wearable Hijab kini menawarkan produk yang tidak hanya nyaman, tetapi juga stylish. Selain itu, padu-padan hijab dengan oversized jacket, sneakers, dan celana cargo menjadi tren populer di media sosial seperti Instagram dan TikTok, yang menjadi platform utama bagi Gen Z untuk mengekspresikan diri.
Data dari Global Islamic Economy Report 2023 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar untuk fashion muslim, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 18%. Generasi Z menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, berkat daya beli mereka yang terus meningkat dan kecenderungan mereka untuk mendukung produk lokal. Brand seperti Zaskia Mecca dan Dian Pelangi berhasil memanfaatkan tren ini dengan menawarkan produk yang ramah Gen Z, baik dari segi harga maupun desain.
ADVERTISEMENT
Globalisasi juga memainkan peran penting dalam membentuk pandangan Gen Z terhadap fashion muslim. Inspirasi dari desainer internasional seperti Hana Tajima dan Halima Aden telah membuka mata mereka terhadap kemungkinan tak terbatas dalam dunia fashion muslim. Kolaborasi Hana Tajima dengan brand global seperti Uniqlo, misalnya, memberikan akses bagi Gen Z untuk mengenakan busana muslim yang sederhana namun tetap modern dan berkelas.
Selain estetika, Gen Z juga membawa nilai keberlanjutan ke dalam fashion muslim. Mereka cenderung lebih sadar lingkungan dan memilih brand yang mengedepankan prinsip sustainable fashion. Contohnya adalah brand seperti Kami Idea yang menggunakan bahan ramah lingkungan dan proses produksi yang etis. Hal ini menunjukkan bahwa bagi Gen Z, fashion bukan hanya tentang gaya, tetapi juga tanggung jawab sosial.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik semua ini, tantangan tetap ada. Gen Z sering kali harus menghadapi kritik dari generasi sebelumnya yang mungkin memandang gaya mereka terlalu eksperimental atau tidak sesuai dengan nilai-nilai tradisional. Meski demikian, Gen Z justru melihat ini sebagai peluang untuk mendefinisikan ulang apa artinya menjadi muslim yang modern, relevan, dan autentik.
Generasi Z telah membawa angin segar ke dunia fashion muslim. Dengan kreativitas, keberanian, dan kesadaran sosial yang mereka miliki, fashion muslim tidak lagi hanya menjadi simbol tradisi, tetapi juga cerminan dari identitas yang dinamis dan inklusif. Inilah saatnya dunia melihat bagaimana Gen Z mengubah lanskap fashion muslim di tingkat lokal maupun global.