Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten dari Pengguna
Foam Mat Drying : Alternatif Metode Pengeringan Pangan yang Sederhana
14 Mei 2024 8:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Azzahra Issustiarani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sektor pangan selalu berkembang untuk memenuhi permintaan pelanggan yang semakin beragam. Pengawetan makanan merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan produk pangan. Salah satu metode yang sering digunakan untuk mengawetkan makanan adalah pengeringan, yang dimana metode ini melakukan pengeluaran atau pengurangan sebagian kandungan air dari bahan pangan melalui penerapan energi panas. Teknologi yang digunakan untuk pembuatan produk pangan biasanya menggunakan alat spray dryer, namun peralatan ini memiliki beberapa kekurangan seperti biaya investasi alat yang cukup mahal dan waktu pengeringan yang lebih lama (Hariyadi, 2019). Salah satu metode lain yang dapat digunakan yaitu foam mat drying atau pengeringan alas busa.
Foam mat drying merupakan metode yang sederhana, hemat waktu, dan ekonomis jika dibandingkan dengan metode pengeringan lainnya. Metode ini mengubah zat semi-padat atau cair menjadi busa yang stabil dengan memasukkan sejumlah besar udara menggunakan bahan pembusa dan penstabil untuk menstabilkan emulsi. Busa yang dibuat kemudian didistribusikan pada baki aluminium sebagai lembaran tipis dan terkena udara panas dengan suhu berkisar antara 50-80 °C hingga tingkat kelembapan yang sesuai diperoleh. Pembentukan struktur busa berpori dan luas permukaan yang lebih tinggi yang terpapar udara panas meningkatkan antarmuka gas-cair yang mengarah ke dehidrasi yang lebih cepat pada suhu lebih rendah. Foam mat drying dapat digunakan untuk mengeringkan makanan yang sensitif terhadap panas, lengket, kental, dan berkadar gula tinggi. Oleh karena itu, laju pengeringan dalam metode ini lebih tinggi. Selain itu, karena suhu pengeringan yang menurun, kandungan nutrisi dan warna buah tetap terjaga sehingga mengurangi kebutuhan energi untuk seluruh proses (Brar et al. 2020). Proses foam mat drying memerlukan bahan pembusa untuk menurunkan tegangan permukaan antara fase gas dan cair. Bahan pembusa yang dapat digunakan antara lain protein, gom, dan pengemulsi. Metode ini dapat diterapkan dalam pengeringan cairan seperti sari buah, kopi, dan teh dalam skala komersial. Selain itu, bahan yang cenderung menggumpal dan menempel pada dinding pengering dapat diubah menjadi bubuk yang mengalir bebas dengan menggunakan foam mat drying (Benkovic et al. 2018).
ADVERTISEMENT
Referensi:
Hariyadi, T. 2019. Aplikasi metoda foam-mat drying pada proses pengeringan tomat menggunakan tray dryer. In Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar. 10(1): 250-257.
Brar, A.S., Kaur, P., Kaur, G., Subramanian, J., Kumar, D. and Singh, A. 2020. Optimization of process parameters for foam-mat drying of peaches. International journal of fruit science, 20(3): S1495-S1518.
Benković, M., Radić, K., Vitali Čepo, D., Jaškūnas, E., Janutis, L., Morkunaite, M. and Srečec, S. 2018. Production of cocoa and carob‐based drink powders by foam mat drying. Journal of food process engineering. 41(6): e12825.
Azzahra Issustiarani
Mahasiswa Pascasarjana S2, Ilmu Pangan, IPB University