Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
3 Aliran Perspektif Barat Dalam Perkembangan Manusia
7 Oktober 2024 9:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Azzahra Nurazizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, para ahli di bidang pendidikan, biologi, dan psikologi telah berusaha menjawab pertanyaan mengenai apakah perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor bawaan atau lingkungan. Dengan kata lain, mereka mempertanyakan apakah perkembangan individu dari masa kanak-kanak hingga dewasa ditentukan oleh warisan genetik atau oleh pengaruh lingkungan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, terdapat beberapa pandangan yang perlu dipertimbangkan:
ADVERTISEMENT
A. Aliran Nativisme
Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia sepenuhnya ditentukan oleh faktor-faktor yang sudah ada sejak lahir. Faktor bawaan inilah yang membentuk hasil akhir dari perkembangan seseorang. Dalam aliran nativisme ini para ahli percaya bahwa faktor genetik atau sifat bawaan berperan penuh 100% dalam proses perkembangan individu dan proses pembentukan karakternya.
B. Aliran Empirisme
Aliran ini menentang pandangan Navitisme, berargumen bahwa perkembangan individu sepenuhnya ditentukan oleh lingkungan, pendidikan, dan pengalaman yang diperoleh sejak dini. Dalam pandangan ini, manusia dapat dibentuk ke arah positif atau negatif tergantung pada pengaruh lingkungannya. Di dunia pendidikan, pandangan ini dikenal sebagai optimisme paedagogis. Aliran ini tidak setuju dengan pernyataan aliran Nativisme karena dalam aliran ini para ahli juga percaya sepenuhnyan 100% bahwa seorang individu atau manusia dapat berkembang faktor utamanya adalah lingkungan. Seseorang hidup dari baru lahir di tempat lingkungan yang disediakan orang tuanya, dengan cara didikan oleh lingkungan sekitar, baik dari keluarga, tetangga, teman sebaya, dan kondisi dan situasi lingkungan sekitar.
ADVERTISEMENT
C. Hukum Konvergensi
Hukum ini diperkenalkan oleh psikolog Jerman William Stern, menyatakan bahwa perkembangan manusia merupakan hasil dari interaksi pembawaan dan lingkungan. Namun, meskipun hukum ini mengakui peran keduanya, masih ada ketidaksepakatan mengenai nama yang lebih dominan, dengan beberapa berfokus lebih pada pengaruh bawaan dan yang lain pada pengaruh lingkungan. Lebih dari sekadar dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan, manusia juga memiliki kemampuan untuk mngembangkan dirinya secara aktif. Sebagai makhluk yang mampu memilih dan menentukan arah hidupnya secara bebas, manusia bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya, serta dapat mengambil keputusan yang berbeda dari sebelumnya. Dari berbagai pandangan tersebut, jelas bahwa tidak perlu mempertanyakan faktor mana yang lebih kuat antara bawaan dan lingkungan. Meskipun demikian, dari perspektif psikologi, sebagian besar psikolog individual menekankan pentingnya lingkungan, sementara para ahli biologi dan psikolog lainnya lebih memprioritaskan pengaruh faktor bawaan atau keturunan. Jadi, dalam aliran konvergensi ini, William Stern menyatakan bahwa faktor perkembangan individu itu dipengaruhi 50% oleh faktor genetika dan 50% dipengaruhi faktor lingkungan. Dalam aliran ini, William Stern meluruskan antara pertentangan aliran nativisme dan aliran empirisme.
ADVERTISEMENT
REFERENSI
Purwanto, M. Ngalim. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.