Konten dari Pengguna

Keterkaitan IQ, EQ, dan SQ Dalam Membentuk Kepribadian Peserta Didik

Azzahra Nurazizah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia angkatan 2023.
21 Oktober 2024 14:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azzahra Nurazizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pngtree
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pngtree
ADVERTISEMENT
Kecerdasan Intelektual (IQ)
Dalam istilah psikologi, IQ adalah kemampuan seseorang untuk mengenal dan merespons alam semesta, yang tercermin dalam matematika, fisika, kimia, biologi, dan bidang lainnya, tetapi belum merupakan pengetahuan untuk mengenal dan memahami diri sendiri dan sesamanya. IQ lebih mengarahkan pada objek-objek di luar manusia. IQ dapat diibaratkan sebagia kuda. Perlu kita perhatikan bahwa IQ merupakan batas kemampuan seseorang atau anak dalam memahami hal-hal yang sifatnya fenomental, realitas data dan hitungan. IQ juga merupakan cermin kemampuan individu dalam memahami dunia sekitar. Intelligence Questient atau yang biasa disebut IQ merupakan istilah dari pengelompokkan kecerdasan manusia yang pertama kali diperkenalkan oleh Alferd Binet, ahli psikologi dari Perancis pada awal abad ke- 20. 50-80% variasi IQ dipengaruhi oleh faktor hereditas atau genetika. Tetapi hal itu bukan merupakan satu-satunya faktor. Namun, seperti pendidikan, nutrisi, stimuasi kognitif, dan kondisi sosial juga memiliki peran penting dalam perkembangan kecerdasan seseorang.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi ditandai dengan kemampuan pengendalian emosi ketika menghadapi kenyataan yang menggairahkan (senang, sedih, takut, jengkel, dan lainnya). Kemampuan pengendalian emosi itulah yang disebut sabar, atua sabar merupakan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional harus dimiliki oleh peserta didik sebagai upaya menjadi menusia yang seutuhnya dengan sentuhan emosional yang membantu mengendali pola hidup sebagai manusia. Dalam diri seseorang kecerdasan emosi ini merupakan suatu kemampuan untuk mengenal diri sendiri dalam berinteraksi dengan orang lain. Selain itu dapat memotivasi diri dalam mengelola emosi dengan baik. Kecerdasan emosi sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan tidak bersifat tetap, tetapi berubah-ubah sesuai keadaan lingkungan dan diri sendiri. Maka dari itu, faktor lingkungan dan orang tua sangat berperan penting untuk mempengaruhi pembentukan kecerdasan emosional dari masa kanak-kanak.
ADVERTISEMENT
Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spritiual merupakan bagiandari psikologi memandang bahwa seseorang yang taat menjalankan agama belum tentu memiliki kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual mendorong kita untuk selalu mencari inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang lebih daripada apa yang dicapai saat ini, spiritual akan mendorong kita untuk berpikir dan memandang hidup dari berbagai sisi, bukan hanya berpikir dari satu sisi saja. Spriritual Question berfungsi mengembangkan diri kita secara utuh karena kita memiliki potensi. SQ dapat dijadikan pedoman saat kita berada diujung masalah yang paling menantang dalam hidup berada di luar yang diharapkan dan dikenal, di luar aturan-aturan yang telah diberikan, melampaui pengalaman masa lalu, dan melampaui sesuatu yang kita hadapi.SQ menjadikan kita sadar bahwa kita mempunyai masalah eksistensial yang membuat kita mampu mengatasinya, atau setidak-tidaknya kita dapat berdamai dengan masalah tersebut, SQ memberikan kita rasa yang dalam menyangkut perjuangan hidup.
ADVERTISEMENT
Keterkaitan IQ, EQ, dan SQ
Ketiga pengertian di atas mengenai IQ, EQ,dan SQ memiliki kesinambungan yang dapat membentuk kepribadian dalam diri seseorang. Seseorang yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ) dalam dunia Pendidikan akan mendapatkan kemudahan dalam memahami pembelajaran. Tidak dapat disebut dengan kepribadian yang baik jika sesorang unggul hanya dari salah satu ketiga kecerdasan di atas. Peserta didik yang memiliki kecerdasan intelektual pun harus memiliki kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual. Dalam membentuk kepribadian peserta didik, kecerdasan emosi sangat dibutuhkan karena pada saat masa anak-anak hingga remaja seseorang masih dalam proses pembentukan kepribadian. Kecerdasan emosi dapat membantu anak-anak dalam memhami diri sendiri dan memahami teman ataupun gurunya. Sehingga pada saat kegiatan belajar di sekolah individu erasa nyaman dengan lingkungan yang di tempatinya karena individu telah dapat memahami orang-orang yang ada di sekitarnya. Terakhir dalam pembentukan kepribadian individu adalah kecerdasan spiritual (SQ). Dalam kecerdasan spiritual individu dapat menjadi pribadi yang Tangguh dan percaya diri. Permasalahan yang ada dikehdupannya akan semua diserahkan kepada sang pencipta. Dengan begitu individu dapat menjadi kepribadian yang taat akan ajaran agama dan tidak putus asa denga napa yang ingin dicapai.
ADVERTISEMENT
REFERENSI
Amelia, R, dkk. Internalisasi Kecerdasan IQ,EQ, SQ Dan Multiple Intelligences Dalam Konsep Pendidikan Islam (Studi Pendekatan Psikologis). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.