Konten dari Pengguna

Penerapan Pembelajaran Bagi Guru: Teori Behavioristik dan Teori Humanistik

Azzahra Nurazizah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia angkatan 2023.
7 Oktober 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azzahra Nurazizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pngtree
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pngtree
ADVERTISEMENT
Penerapan Teori Behavioristik
Menurut teori behavioristik, adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah laku. Sebagai contoh, anak belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah berusaha giat, dan gurunya sudah mengajarkannya dengan tekun, namun jika anak tersebut belum dapat mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap belajar. Karena ia belum dapat menunjukan perubahan perilaku sebagai hasil belajar.
ADVERTISEMENT
Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau Input yang berupa stimulus dan keluaran atau Output yang berupa respon. Dalam contoh di atas, stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, misalnya daftar perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau cara-cara tertentu, untuk membantu belajar siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Menurut teori behavioristik, apa yang terjadi diantara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respon. oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku. Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat, begitu juga bila penguatan dikurangi (negative reinforcement) responpun akan tetap dikuatkan.
ADVERTISEMENT
Penerapan Teori Humanistik
Teori belajar humanistik merupakan salah satu teori belajar yang paling abstrak diantara teori belajar yang ada, karena teori ini lebih banyak membicarakan gagasa tentang belajar yang paling ideal dari pada memperhatikan apa yang bisa dilakukan dalam keseharian. Teori belajar humanistik memiliki tujuan untuk memanusiakan manusia. Belajar dalam teori humanistik dikatakan berhasil jika peserta didik bisa memahami lingkungan dan dirinya sendiri (mencapai aktualisasi diri). Berbeda dengan teori belajar behavioristik dan teori belajar kognitif, yang terpenting dari teori belajar humanistik adalah menekankan pada kehidupan kejiwaan manusia, di dalamnya terdapat potensi-potensi manusia yang khas dan istimewa yang perlu diselami atau diberdayakan.
Teori humanistik lebih mengedepankan sisi humanis manusia dan tidak menuntut jangka waktu pembelajar mencapai pemahaman yang diinginkan, akan tetapi lebih menekankan pada isi atau materi yang harus dipelajari agar membentuk manusia seutuhnya. Proses belajar dilakukan agar pembelajar mendapatkan makna yang sesungguhnya dari belajar atau yang disebut Ausubel sebagai meaningful learning. Meaningful learning bermakna bahwa belajar adalah mengasosiasikan pengetahuan baru dengan prior knowledge (pengetahuan awal) si pembelajar. Setiap pembelajar memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda sehingga keberhasilan belajar akan tercapai apabila pembelajar dapat memahami diri dan lingkungannya. Hal ini karena setiap manusia adalah unik dan tugas pendidik adalah membantu mengenali sisi unik tersebut serta mewujudkan potensi yang dimiliki oleh siswa.
ADVERTISEMENT
REFERENSI
Anam, M. S. Dwiyogo, Wasis. D. Teori Belajar Behavioristik dan Implikasinya Dalam Pembelajaran.
Insani, F. D. Teori Belajar Humanistik Abraham Maslow dan Carl Rogers Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal: As-Salam 1. (2019).