Konten dari Pengguna

Makam Belanda di Kebun Raya Bogor, Persemayaman Terakhir Bangsawan Belanda

Azzahra Bintang Asdiwars
Azzahra Bintang Asdiwars, seorang mahasiswi semester 4 Jurusan Penerbitan di Polimedia Kreatif Jakarta. Menyukai KPOP dan hobi mendengarkan musik.
24 Maret 2022 14:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azzahra Bintang Asdiwars tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemakaman Belanda atau Dutch Graveyard yang terletak di Kebun Raya Bogor ini menjadi saksi bisu perubahan zaman sebelum Kebun Raya-nya sendiri hadir. Di dalamnya terdapat banyak para bangsawan yang dulunya menduduki Indonesia.
Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi
Menurut sejarah, Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun lamanya. Maka, tidak heran jika banyak sekali makam belanda yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunya terdapat di Kebun Raya Bogor.
ADVERTISEMENT
Makam ini terletak tepat di dekat Istana Bogor dan Kolam Gunting serta dikelilingi oleh koleksi tumbuhan bambu yang tinggi menjulang. Lokasi tersebut dipilih karena dekat dengan Istana Bogor, yang dulunya tempat tinggal para bangsawan. Komplek makam ini sudah ada jauh sebelum Kebun Raya Bogor berdiri, tepatnya pada tahun 1786. Di area ini, terdapat 42 makam, diantaranya 38 makam beridentitas dan 4 sisanya tidak diketahui. Sebagian besar penghuni makam ini adalah kerabat Gubernur Hindia Belanda.
Salah satunya yaitu D.J. de Eerens, seorang gubernur Hindia Belanda yang menjabat pada tahun 1836-1840. Sedangkan orang yang pertama kali dimakamkan disini adalah Mr. Cornelis Potmans pada tahun 1784, seorang administrator obat di Istana Bogor. Beliau meninggal dikarenakan penyakit malaria yang saat itu kasusnya sedang naik dan belum ditemukan obatnya. Lain lagi dengan Dr. Posterman yang merupakan orang terakhir yang dikuburkan disini. Beliau adalah seorang ahli Botani yang memiliki minat besar pada dunia tumbuhan dan menghasilkan banyak jasa terhadap Kebun Raya Bogor. Ada pula beberapa kerabat yang dimakamkan disini bekerja sebagai peneliti burung hingga pelukis.
ADVERTISEMENT
Berbicara soal kerabat, kabarnya, pada sekitar tahun 2016, ada kerabat yang datang langsung dari Belanda untuk mengunjungi makam tersebut dan mengaku pernah tinggal di Hotel Melchior, Kebun Raya Bogor yang kini dikosongkan, sementara Laboratoriumnya masih beroperasi dengan nama Laboratorium Treub.
Batu nisan yang ditanam di makam ini pun berbentuk bermacam-macam, ada yang berbentuk balok, rumah, tugu, dan sebagainya. Ukurannya pun berbeda-beda, ada yang 1 m, 1,5 m, hingga 4 m. Bentuk dan ukuran nisan yang berbeda ini sesuai keinginan kerabat.
dokumen pribadi