Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengulik Fakta Menarik Omamori Sebagai Kearifan Lokal Jepang
22 Oktober 2023 20:13 WIB
Tulisan dari Catur Ratna Sa'adah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jepang adalah salah satu negara di Asia dengan peradaban maju yang masyarakatnya masih kuat mempercayai dan menjaga budaya leluhurnya, salah satunya adalah omamori. Omamori (御守/お守り) berasal dari kata ‘mamoru/守る' yang artinya melindungi. Omamori merupakan jimat yang sangat populer di Jepang, baik di agama Shinto maupun Buddha sejak zaman Tokugawa hingga saat ini. Jimat ini berasal dari kepercayaan animisme dan pantheisme yang berbentuk kantung kain kecil berisi lipatan kertas atau potongan kayu yang bertuliskan nama dewa dan sudah diberi doa, kemudian diikat dengan seutas tali. Pada permukaan kain terdapat tulisan kanji sesuai fungsi omamori tersebut.
Pada umumnya omamori berbentuk kantung kain kecil yang terbuat dari kain sutra atau katun berdekorasi dan diikat dengan tali, tetapi seiring berkembangnya zaman bermunculan bentuk-bentuk omamori lain yang bervariasi. Mulai dari bentuk bandul yang disebut kanemori, bentuk teratai dengan hiasan kannon yang disebut rebbenmamori, bentuk topeng Tengu, bentuk lempengan kayu bertulisan karakter dewa atau bunga, bentuk kitsune dan maneki neko, bentuk boneka daruma, hingga bentuk karakter modern seperti Hello Kitty, Snoopy, Mickey Mouse, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Ada cukup banyak jenis omamori di Jepang, tetapi ada 7 jenis omamori yang paling sering digunakan. Ketujuh jenis omamori tersebut digunakan dalam setiap siklus kehidupan manusia. Di antaranya adalah yaku yoke, kaiun, gakugyoujoju, shoubai hanjo, en musubi, anzan, dan kotsuu anzen. 7 Omamori tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Yaku yoke ( 厄除 ) adalah omamori yang dipercaya dapat melindungi pemiliknya dari hal-hal yang bersifat gaib dan aura-aura jahat. Kaiun (開運) adalah omamori yang dipercaya dapat membuka pintu keberuntungan untuk pemiliknya. Gakugyoujoju (学業成就)adalah omamori yang sering dibawa oleh pelajar, mahasiswa, dan pegawai. Jimat ini dipercaya dapat melancarkan pendidikan, meluluskan ujian, dan memudahkan mendapat pekerjaan. Shoubai hanjo (商売繫) adalah omamori yang digunakan pemiliknya agar mendapat kesuksesan dalam bisnisnya. En musubi ( 縁結び) adalah omamori yang populer digunakan pemiliknya untuk membantu mendapatkan jodoh dan segera menikah. Anzan ( 安産 ) adalah omamori yang dipercaya dapat mendatangkan kesehatan bagi ibu hamil dan kelancaran saat melahirkan. Kotsuu anzen(交通安全)adalah omamori yang digunakan pemiliknya agar selamat dalam perjalanan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan atau penyimpanan omamori sangat beragam, sesuai dengan tujuan dan fungsi omamori tersebut. Omamori biasanya disimpan di rumah pada tempat yang bersih, terang dan di atas garis mata. Biasanya diletakkan pada tempat yang langsung terkena sinar matahari, bisa di sebelah utara atau timur. Hal ini dipercaya dapat melindungi rumah dan seluruh anggota keluarga di dalamnya dari pengaruh gaib atau aura-aura jahat. Omamori juga biasa diletakkan di pintu masuk toko, rumah makan, atau bar untuk menarik pelanggan. Bagi para pelajar omamori biasanya disimpan di tas atau kotak pensil. Sementara itu, ibu hamil biasanya meletakkan omamori di bawah bantal atau kasur. Masyarakat Jepang juga percaya apabila menyimpan omamori di dompet, maka perekonomian akan selalu lancar.
ADVERTISEMENT
Tidak apa-apa jika omamori mengalami kerusakan yang tidak disengaja, karena sudah semestinya omamori melindungi pemiliknya dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Jadi kerusakan karena hal-hal buruk tersebut dianggap biasa untuk sebuah omamori. Namun, apabila omamori tidak diperlukan lagi atau sudah habis masa berlakunya, harus dikembalikan ke asalnya yaitu kuil tempat membeli omamori tersebut. Tidak boleh membuang atau memusnahkannya sembarangan, karena dipercaya memiliki kekuatan suci para dewa. Selanjutnya, omamori yang dikembalikan tersebut akan dibakar menggunakan api suci oleh pendeta dan miko (gadis kuil).
Masyarakat Jepang bisa membeli omamori di Jinja atau Otera kapan saja dengan harga antara ¥300 - ¥1000 tergantung jenis dan fungsinya. Namun, omamori yang paling sepesial biasanya dibeli pada saat Hatsumode. Hatsu artinya pertama, mode artinya berkunjung ke kuil. Jadi Hatsumode adalah budaya pergi mengunjungi kuil untuk pertama kalinya dalam tahun baru di Jepang. Mereka pergi ke kuil dengan tujuan untuk mengucapkan terima kasih atas segala berkat di tahun lalu dan berdoa agar tahun baru ini menjadi tahun yang penuh kebaikan. Membeli omamori saat Hatsumode adalah hal yang populer dilakukan dan bisa dijadikan juga sebagai hadiah untuk keluarga dan teman. Bahkan, jika di antara keluarga atau teman ada yang tidak percaya pada kekuatan omamori, benda cantik dan unik ini bisa dijadikan sebagai aksesoris seperti gantungan kunci simbol keberuntungan.
ADVERTISEMENT
Pendeta dan biksu mengatakan bahwa wajib membawa omamori yang dibeli setahun sebelumnya ke kuil saat Hatsumode untuk dibakar dalam api suci sebagai wujud ucapan rasa terima kasih dan penghormatan atas bantuan omamori tersebut sepanjang tahun. Ritual pembakaran omamori disebut o-takiage yang berarti api memurnikan dan menghilangkan semua nasib buruk yang telah diblokir. O-takiage harus dilakukan di kuil tempat membeli omamori tersebut. Yokai dan Oni (setan atau roh jahat jepang) akan marah apabila omamori dibawa dan dibakar di kuil lain, karena dianggap tidak senonoh dan tidak menghormati para dewa. Setelah itu, barulah boleh membeli omamori yang baru.
Di tengah kemajuan teknologi yang sangat pesat dan mampu menciptakan alat-alat canggih yang dikenal dunia, masyarakat Jepang masih memiliki kepercayaan yang kuat terhadap jimat seperti omamori. Berdasarkan makna dan fungsi jenis-jenis omamori yang beragam, masyarakat Jepang menjadikan omamori sebagai motivator untuk berusaha lebih giat dan melakukan yang terbaik untuk kehidupannya. Keberadaan omamori menjadi simbol pengharapan dari setiap tahap kehidupan manusia. Mulai dari doa dan harapan ketika seorang manusia dilahirkan, mengenyam pendidikan, menempuh kehidupan sebagai bagian dari masyarakat, hingga harapan untuk kesehatan dan keselamatan sampai akhir hayat. Hal tersebut menjadi bukti bahwa saat ini tidak semua masyarakat Jepang tidak beragama, tetapi masih banyak sekali masyarakat Jepang yang memegang erat nilai spiritual yang kental akan tradisi dan budaya leluhurnya.
ADVERTISEMENT
Live Update